🌻MBBIS🌻01

124K 6.2K 386
                                    

Happy reading🌹




"Yang masih ada dikelas harap ke lapangan sekarang juga!!" suara keras dari speaker yang berasal dari arah lapangan membuyar semua siswa maupun siswi yang masih asyik di kelas ataupun di kantin. Gadis cantik itu pun turun dari atas podium guna memantau murid-murid yang masih asik di pojok sana.

"Lima menit lagi upacara di mulai! Harap segera ke lapangan!!"  lanjut gadis itu berteriak nyaring.

Teriakan membahana dari sang ketus osis SMA STARLA membuat semua orang yang mendengarnya hanya bisa mengelus dada saking kagetnya. Hal seperti ini sudah tidak biasa lagi bagi murid Starla.

Dia-Allea Freddla Navriel. Si cantik dan menawan yang mampu membuat siapa saja ingin mendekatinya, namun sayangnya Allea tidak pernah merespon siapapun yang mendekatinya. Baginya, semua cowok itu sama saja, tidak pernah cukup dengan satu wanita. Itulah pikir Allea,

"Udah semua, All?" tanya cowok tinggi putih di samping Allea, dia adalah wakil ketua osis. Liam Pratama sekaligus Kakak kelas mereka.

"Belum, Kak. Masih ada yang di kelas kayanya," jawab Allea menatap sekeliling lapangan yang belum penuh, masih ada separuh.

"Yaudah gue yang panggilin, lo liat-liat ke lapangan. Siapa tau ada siswa yang gak pake atribut lengkap," jawab Liam tersenyum tipis kemudian melangkah pergi.

Saat Allea hendak melangkahkan kakinya, suara cempreng dari arah belakang mengurungkan niatnya.

"Allea!! tungguin cecan!" teriak gadis berambut sebahu itu dengan kerasnya.

Dia-Safira Zeylena. Sahabat Allea, Safira atau sering mereka panggil 'Fira' itu orangnya sangat rempong dan heboh. Gak bisa denger berita hot sedikit aja, langsung heboh sendiri.

"Gak usah teriak, Sapii!" kata salah satu gadis di samping Safira.

Dia-Mikaila Embun Aurella. Sahabat sejak kecil Allea, Mika nama panggilan gadis itu. Mika berbeda dengan Safira, Mika lebih cenderung bawel jika bersama mereka, dan akan galak terhadap orang baru. Lebih galak dari pada Allea bisa.

"Sapi sapi! Nama gue Safira! Bukan Sapii!" bantah Safira mendelik ke arah Mika.

"Iya, iya. Sapii," kata Mika langsung berlari menuju lapangan.

"Woy! Awas lo ya!" teriak Safira melotot kala ia di tinggal sendirian.

Allea mendadak pusing. Ada saja yang di ributkan kedua temannya itu.

"Fi, baris buruan," suruh Allea menatap Safira.

Gadis manis itu hanya menyengir kemudian mengangguk.

Sebelum Safira pergi, Allea terdiam sebentar kemudian melotot. "Dasi mana?" tanya Allea menajam.

Safira terkekeh dan mengeluarkan dasinya dasi kantong roknya. "Tadaa, hihii lupa make gue," cengir Safira mulai memasang dasinya.

"Pake yang bener, kalau gak mau gue seret ke depan sana," ujar Allea kemudian berlalu pergi. Ia harus mengontrol siswa dan siswi lainnya di sana.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang