🌻MBBIS🌻46

59.5K 3.3K 143
                                    

Happy reading🌹



Teguhkan pendirian mu dan abaikan kalimat yang bisa saja membuatmu kehilangan kepercayaanmu saat itu juga.

Meski kebenaran itu ada di depan matamu, bukan berarti kamu bisa menilainya secara sepihak, dan dengan pendapatmu sendiri.

Begitulah yang ada dipikiran Allea saat ini. Sebisa mungkin ia berpikir jernih dan tidak menebak yang aneh-aneh.

"Astaga!" Allea hampir saja menendang orang yang tiba-tiba saja menariknya masuk ke dalam uks.

Arland, orang yang menarik Allea pun segera mengunci pintu uks dan menarik gadisnya menuju sofa.

"Maaf," kata Arland langsung. Ia merasa bersalah telah membohongi gadisnya.

Allea memaksakan senyumnya. Mengetahui bahwa itu memang benar adanya.

"Aku tau kamu marah," ujar Arland menangkup pipi sebelah gadisnya.

"Coba ini kita balik, gimana kalau aku yang ciuman sama cowok lain," ujar Allea penuh makna.

"Aku bunuh orang itu!" seru Arland menajam. Mendengarnya saja sudah membuat darah laki-laki itu mendidih, bagaimana bisa ia melihat gadisnya melakukan itu.

Allea tersenyum tipis. "Itu yang aku rasain sekarang, bedanya kamu selalu ngandelin emosi kamu dari pada pikiran kamu sendiri," tutur Allea lembut.

"Aku tau kamu marah, All. Jangan diem aja, sikap diem kamu kaya gini malah bikin aku tambah sakit," ujar Arland memegang kedua bahu Allea agar terus menatapnya.

Allea menghela nafas gusar. "Iya aku marah." jawab Allea jujur. "Gak ada cewek yang gak marah saat tau cowoknya ciuman sama cewek lain, Land. Termasuk aku," lanjut Allea membungkam Arland seketika.

"Maaf, aku bisa jelasin," kata Arland langsung menggenggam kedua tangan gadisnya. Sikap tenang Allea seperti ini yang selalu membuatnya semakin bersalah.

Allea mengangguk singkat, mempersilakan Arland untuk menjelaskannya. "Kamu atau dia yang mulai?" tanya Allea sebelum cowok itu angkat bicara.

"Bukan aku All, gak mungkin aku ngelakuin itu," sergah Arland langsung.

Cowok itupun mulai menceritakan ke-shockan Keyra waktu dirumah sakit, dan sebagai teman Arland pun berusaha menenangkannya dengan mengusap bahu Keyra. Namun, siapa sangka Keyra tiba-tiba menarik tekuknya dan malah menciumnya.

"Kenapa gak nolak?" cibir Allea melepaskan genggaman tangan mereka.

"Udah, All. Malah dia bilang aku bales ciuman dia, padahal aku mau ngomong waktu itu. Tapi ia gak mau lepasinnya. Dan gak ada cara lain, aku langsung dorong dia dan langsung pergi," kata Arland cepat.

Allea mengangguk samar. Walau demikian ia tetap merasa ada yang sedikit menjanggal di dalam hatinya.

Melihat gadisnya diam seperti itu membuat Arland semakin bersalah. "Aku tau kamu marah, All. Ayo marahin aku, jangan diem aja," ujar Arland menangkup wajah Allea dengan raut sedihnya.

Allea malah tersenyum. "Kelas yuk, udah mau bel," kata Allea berdiri.

"All, maaf," ujar Arland menarik gadis itu sehingga terduduk di pangkuannya.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang