🌻MBBIS🌻61

57.6K 3K 281
                                    

Happy reading🌹



Pukul: 02:11

Allea menatap langit-langit kamat biru terang itu dengan tenang. Matanya menoleh ke kanan dan ke kiri, di mana kedua bocah yang sama-sama tertidur dengan memeluk dirinya. Bahkan Allea masih bisa melihat bercak air mata di wajah Kania, sebab gadis kecil itu menangis hendak tidur bersama Allea.

Allea pun dengan gerakan pelan menjauhkan tangan mungil Kenzi yang memeluk lengannya. Sedangkan, Kania memeluk lehernya.

"Sushh," Allea langsung mengusap-usap lembut kepala bocah itu saat Kania bergerak saat ia melepaskan pelukannya.

Allea pun akhirnya beranjak turun dari kasur menuju balkon kamar ini. Ia tidak bisa tidur, tiba-tiba saja ia teringat dan rindu akan sang Bunda. Karna baru kali ini Allea berpisah lama dengan Alisha.

Deg!

Allea hampir saja berteriak saking kagetnya karna tubuhnya tiba-tiba di dekap. Beruntung saat ini mulutnya di bekap.

"Ini aku," bisik Arland lembut kemudian membalikan tubuh Allea supaya berhadapan dengannya.

"Kamu ngapain kesini? Nanti si kembar bisa bangun!" desis Allea melotot.

"Aku lewat jalan penghubung, jadi si kembar gak bakalan bangun," kata Arland tersenyum manis seraya mendekatkan wajahnya.

Allea paham maksud cowok itu. Allea pun tersenyum menawan dan juga mendekatkan diri. Saat bibir mereka hampir bertemu, Allea sudah lebih dahulu melongos.

"Kamu bisa tahan dulu kan sampai besok? Aku gak mau Oma curiga gegara nantinya kamu bakal tandain aku lagi," bisik Allea seraya terkekeh kecil.

Arland menggeram frustasi.

"Teriak aja, biar si kembar bangun. Dan semua orang bakal liat apa yang kita lakuin," bisik Arland tersenyum miring seraya membopong Allea.

Allea pun terpaksa menutup mulutnya rapat. Ingin rasanya mengacak-acak wajah tampan pacarnya saat ini juga.

Arland menendang pelan pintu penghubung kemudian menutupnya pelan. Sesampainya di kamar Arland sengaja membanting gadisnya di kasur seraya menyeringai kecil.

"Kamu sengaja goda aku, hum?" ujar Arland meneliti gadisnya. Piyama satin yang nampak membungkus indah tubuh Allea saat ini. Agak tipis dan menerawang jika diselisik lebih dalam.

Allea sontak beringsut mundur saat Arland hendak mendekatinya.

"Aa!!" Allea langsung membekap mulutnya saat Arland dengan tiba-tiba menarik kedua kakinya sehingga telentang di atas kasur dan laki-laki itu dengan tidak berdosanya menindihinya.

"Arland ih berat!" kata Allea berusaha mendorong tubuh Arland. Jantung Allea selalu di buat berdegup oleh cowok itu, entah dengan caranya menatap atau tersenyum.

"Aku kangen, All," suara serak Arland di iringi kecupan kecil di pipi.

Wajah Allea sontak menegang. Tubuhnya mendadak lemas melihat tatapan Arland yang seperti ingin memangsanya.

Hingga bibir mereka nyaris bertemu, Arland sontak tertawa.

"Wajah kamu All! Astaga, pengen banget aku cium," Arland tergelak seraya merebahkan diri di samping Allea.

Allea lantas melotot. Antara di permainkan atau di buat melayang oleh cowok itu secara bersamaan.

"Gak lucu sumpah!" kata Allea setengah berteriak dan memukuli cowok itu membabi buta.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang