🌻MBBIS🌻42

62.6K 3.4K 330
                                    

Happy reading🌹



Alle mengerutkan keningnya saat pintu kelas tertutup rapat. Padahal ini sudah hampir jam 7. Tidak mungkin Pak satpam belum membukanya?

Gadis itu pun akhirnya memberanikan membuka pintu sedikit, ternyata tidak dikunci dan dengan santainya Alle langsung melebarkan pintu kelasnya.

"HAPPY BIRTHDAY ALLE!!"

Sontak memundurkan langkahnya akibat terkejut. Kemudian ia menatap seluruh teman-teman dikelasnya yang tersenyum lebar kepadanya.

"Happy birthday too you.. Happy birthday too you... Happy birthday... Happy birthday..Happy birthday...Happy birthday Alle!"

"Selamat ulang tahun sahabat akuu." kata Safira yang membawa kue ukuran jumbo ke hadapan Alle.

"Make a wish dulu, All." ujar Mika yang tengah tersenyum lebar.

Alle menatap semuanya penuh haru dan tersenyum. "Makasih banyak semuanya." ucap Alle menahan rasa bahagianya.

Teman-teman yang lain pun mengangguk seraya tersenyum. Alle pun memejamkan matanya sebentar kemudian meniup lilin yang berangka 17 tahun itu.

"Yeyyy!!" sorak yang lainnya gembira.

"Pantesan pintunya ditutup. Gue pikir tadinya gue udah telat masuk." kekeh Alle menatap semuanya. Ia sampai melarang Arland untuk mengantanya ke kelas tadi, lantaran takut guru sudah masuk.

"Gila aja All, masa kita semua disuruh dateng ke sekolah jam 6 pagi sama si Fira." dengus Raka.

"Sampe sekarang juga masih ngantuk gue, njirr." celetuk Gilang mengusap wajahnya asal.

"Halah! Dasar kalian aja yang pemalas." ejek Safira mendengus. Gilang dan Raka mendengus sebal.

"Selamat ulang All, ini hadiah kecil dari gue." tiba-tiba Beni maju dan memberikan paper bag berukuran kecil berwarna biru tua kepada Alle.

Tidak enak juga kalau ditolak, jadilah Alle menerimanya dengan senyuman. Sorak-sorak menggoda pun terdengar.

"Khem.. Yang udah taken masih aja diharepin." celetuk gadis berkuncir satu dibelakang.

"Khem.. Sesek sesek gimana gitu." kekeh Raka menggeleng geli.

Alle menatap Beni yang sama sekali tidak menghiraukan ocehan yang lainnya. "Makasih ya, Ben."

"Sama-sama, All." kata Beni mengangguk.

"All, sorry gak bawa kado." kata gadis bernama Sabila.

"Ini aja udah cukup buat gue. Sekali lagi makasih buat kalian semua." ujar Alle senang.

"Sekarang potong kue!" seru Safira. Namun, Mika langsung menarik gadis itu dan berbisik.

"Hehee.. Mending duduk dulu, kasian yang ultah berdiri mulu." kekeh Safira kembali.

Alle menggeleng heran. Semua orang pun memberi jalan agar gadis itu bisa masuk ke dalam kelas.

Namun, langkah Alle seketika terhenti saat didepan mejanya sendiri. Gadis itu menatap mejanya yang kini penuh sebuket bunga mawar dan juga sekotak coklat. Ia pun berjalan pelan dengan mata yang terfokus pada benda-benda mengejutkan itu. Dan terselip kertas kecil disana.

Happy dear for you... And love you more.
Semoga suka:)❤

Ps. Coklatnya harus dimakan sampe habis, karna aku carinya jam 3 pagi.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang