🌻MBBIS🌻37

63.6K 3.5K 168
                                    

Happy reading🌹



Sejak dikantin tadi Alle merasakan ada yang aneh dengan cowoknya. Alle tahu jika cowok itu terbiasa dingin, namun ini lebih berbeda menurut gadis itu.

Kini mereka tengah dihalaman rumah Alle. Karna Arland tengah mengantarkan gadis itu pulang. Keduanya hening karna masing-masing sibuk dengan pemikirannya.

"Lo anggep hubungan ini apa sih, All?" Arland tidak tahan lagi, cowok itu langsung mengeluarkan rasa kesal yang sudah sejak tadi ia pendam.

"Maksud lo gimana?" jujur saja Alle sama sekali tidak paham akan cowok itu katakan.

Arland lantas turun dari motornya dan berhadapan dengan Alle. "Lo bahkan gak cemburu saat tau gue mau jalan sama Keyra." kata Arland dengan sorot kecewanya.

Alle menghela nafas pelan. "Gue gak cemburuan Land, lagian kalian cuma jalan. Gue bisa maklumin itu." ujar Alle lembut. Ia tidak ingin dianggap ingin menguasai Arland jika terlalu over kepada cowok itu.

Arland tertegun sebentar. "Gimana kalau gue selingkuh?" kalimat itu meluncur begitu saja.

"Selagi lo ngelakuinnya didepan mata gue bukan dibelakang, gue masih bisa maafin." kata Alle sama sekali tidak ada beban saat mengatakan hal itu.

Lagi Arland tertegun. Sungguh gadisnya ini sangat sulit ditebak. Jika orang lain, jangankan jalan sama temen cewek, ngobrol biasa aja langsung cemburu.

Tiba-tiba Alle tersentak saat cowok itu memeluknya. "Maaf, gue terlalu cemburu saat liat lo sama Liam tadi. Makanya gue bilang kaya gitu ke Keyra." kata Arland menyesal. Jika bisa, ia akan membatalkan acaranya bersama gadis itu, namun Keyra pasti akan ngambek dan mengadu.

"Gue sama dia gak ada apa-apa, Land." ujar Alle berusaha memberi pengertian pada cowok ini.

Arland mengangguk singkat. Ia pun melepaskan pelukannya dan mengusap puncak kepala Alle lembut. "Masuk, nanti gue jemput." ujar Arland mengagetkan Alle.

"Mau kemana?" jujur saja Alle sedikit malas jika harus keluar, karna saat ini tugas osisnya numpuk.

"Jalan lah, sekalian menemin Keyra." kata Arland santai.

"Males, lo aja yang temenin saja. Lagian temen lo, kan." kata Alle menolak. Bagaimana pun ia tidak lupa akan kejadian dirinya dan Keyra yang berantem dan akhirnya Arland memilih gadis itu.

"Katanya gak cemburu. Kenapa manyun?" kata Arland menyentil hidung Alle.

Alle lantas menggeram. "Gue masih kesel ya sama lo waktu gue sama Keyra berantem." kata Alle mempelototi cowok itu.

Arland mengangkat alisnya. Mengingat-Ingat kejadian mana. Setelahnya cowok itu malah terkekeh mengingatnya. "Masih sakit?" ujar Arland mengusap punggung Alle.

"Basi!" ketus Alle. Kejadiannya udah berlalu dan baru sekarang cowok itu bertanya apakah masih sakit.

Sedangkan Arland terkekeh. Ia merasa moodnya kembali normal melihat gadisnya seperti ini. "Semalem gue cuma nganterin dia  pulang ke rumah, pas dikamar dia.. " Arland sengaja menggantungkan kalimatnya.

"Kamar?! Ngapain nganterin dia sampe ke kamar?" todong Alle melotot seraya maju selangkah.

Cemburunya gemesin.

"Ya, gak ngapa-ngapain." ujar Arland menjawab rada ragu, menimbulkan kecurigaan yang tidak-tidak kepala gadis itu.

"Jujur ngapain?!" gertak Alle sangar. Jika mengantarkan sampai rumah saja Alle bisa maklum, namun sampai ke kamar?

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang