Bab 28

3.4K 355 30
                                    


Ketika pertama kali memutuskan untuk kembali ke tanah kelahiran yang ada di fikiran Prilly hanyalah membalas semua perbuatan kejam orang-orang yang sayangnya tetap harus diakui sebagai keluarga yang begitu tega menyakiti Ibunya bahkan membuang dirinya.

Prilly selalu menekankan pada dirinya bahwa cinta tak begitu penting ketimbang pembalasan atas apa yang sudah menimpa Ibunya. Tapi semua prinsip itu buyar ketika dirinya masuk ke dalam lingkaran keluarga Hermawan.

Prilly tak munafik jika Ali sudah mencuri perhatian dirinya bahkan sejak pertemuan mereka dulu tepat ketika dirinya baru menginjakkan kaki di negara kelahirannya.

Namun kala itu dia hanya merasa kagum dan sedikit terpesona dengan wajah datar namun terlihat begitu tampan bahkan mata elangnya mampu membuat lututnya sedikit bergetar.

Ali layaknya dewa Yunani yang benar-benar luar bisa tampan.

Setidaknya itu pandangan Prilly pada sosok Ali sampai kemudian Takdir membawanya pada Butik yang kebetulan milik Kakak kandung Ali dan segalanya di mulai di sana.

Prilly yang semakin ingin mendekati Ali bahkan nekad mengecup pipi Ali tak hanya sekali bahkan dengan berani dia melontarkan akan berjuang untuk mendapatkan hati pria itu. Yang sudah diketahui olehnya terisi oleh seorang perempuan bernama Mila. Prilly tidak perduli dengan wanita itu toh menurut cerita Kanaya sekutunya gadis bernama Mila hanya memanfaatkan Ali.

Hingga semangatnya untuk mendapatkan Ali semakin menggebu-gebu tapi sekarang kenapa disaat Ali mengatakan menerima bahkan ingin berjuang bersama dirinya kenapa dia malah ragu?

Prilly ragu tidak bukan pada hatinya. Dia bukan anak kemarin sore yang tidak tahu perasaannya sendiri karena Prilly jelas sangat tahu bagaimana perasaanya pada Ali saat ini.

Prilly tidak trauma dengan kisah hidup orang tuanya karena dia yakin hatinya jatuh pada orang yang tepat. Lalu kenapa dia masih ragu?

Ali memperhatikan setiap perubahan ekspresi wajah gadis di hadapannya ini. Mereka sudah sampai di depan rumah Prilly namun Ali masih belum memasukkan mobil Prilly yang dikendarainya untuk memasuki kediaman  Handoko.

"Prilly."panggilnya lembut bahkan Ali sendiri heran saat suara lembut itu keluar dari mulutnya.

Prilly menoleh menatap Ali dengan mata bening yang diakui Ali sekarang mata itu menjadi candunya.

"Jangan terlalu banyak berfikir biarkan semuanya mengalir sebagaimana mestinya. Jika hari ini kamu ragu kita bisa mencoba besok lalu besoknya lagi. Dan kamu akan lihat bagaimana jika seorang Hermawan sudah berkeinginan."

Dan Prilly berani bersumpah kilatan tajam di mata Ali benar-benar mengagumkan. Demi Tuhan Ali terlihat kejam dan seksi di saat bersamaan.

**

Semalaman Prilly tidak bisa memejamkan matanya. Kata jadian yang diucapkan oleh Ali terngiang-ngiang di kepalanya.

Jadi kita jadian sekarang?

Prilly menggelengkan kepalanya. Senyuman manisnya seketika terbit mengingat bagaimana wajah tenang Ali ketika mengajaknya menjalin kisah.

Seringai seksi itu benar-benar membuat Prilly kesulitan bernafas. Pria datar itu benar-benar!

Prilly membalikkan tubuhnya menghadap dinding dan sialannya kembali seringaian Ali terlihat disana. Ali dalam bayangannya sama tampannya dengan wujud asli pria itu.

Prilly terpana ketika Ali dalam bayangannya didinding kamar tersenyum begitu lembut.

"Aku kangen kamu."bisiknya tanpa sadar.

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang