Prilly langsung tertawa terbahak-bahak bahkan semua tenaga dia menahan diri agar tidak mengencingi ranjang.Wanita ini lucu sekali. Siapa namanya tadi? Mila ya.
"Oke. Lo cinta pertama dan cinta terakhir Ali terus hubungan sama gue apa?"Prilly bertanya dengan raut wajah geli.
"Gue nggak akan basa-basi. Kedatangan gue kesini--"
"Emang gue ngundang lo sampe lo harus capek-capek datang ke sini?"Potong Prilly lagi dengan tawa gelinya.
Prilly benar-benar suka dengan ekspresi wajah Mila yang sedang menahan kekesalan padanya. Prilly kembali tertawa ketika Mila beranjak masuk ke dalam dengan membanting pintu kamar inap Prilly.
Prilly menyambut Mila dengan menegapkan tubuhnya dia bersidekap dengan wajah angkuh khas dirinya. Prilly sama sekali tidak takut dengan wajah bengis Mila.
"Gue nggak akan main--"
"Gue juga nggak berminat ngajakin lo main-main. Oh ya kenalin nama gue Prilly."Prilly mengulurkan tangannya dengan wajah polosnya.
Mila mengetatkan rahangnya, wanita ini benar-benar pandai memancing emosinya.
"Nggak mau kenalan? Ih padahal seru loh gadis masa lalu sama gadis masa depan kalau kenalan. Apa nggak mau karena jabat tangan? Eum kalau jambakan aja gimana mau?"Prilly semakin mempermainkan emosi Mila.
Wajah gadis itu terlihat memerah karena amarah berbanding terbalik dengan wajah bersinar Prilly.
"Gue minta lo jauhin Ali!"tembak Mila tanpa ragu.
Prilly menatap Mila kali ini tidak ada lagi binaran polos. Mata bening candunya Ali itu berpindar tajam menatap lawannya tanpa takut.
"Lo siapa? Emaknya Ali? Lo bukan siapa-siapa Ali Mila. Lo cuma orang luar yang kebetulan dianggap sahabat oleh Ali."Balas Prilly tanpa mengendurkan tatapannya.
"GUE CINTA PERTAMANYA ALI!!"
"DAN LO CINTA PERTAMA YANG NGGAK TAU DIRI YANG CUMA MANFAATIN ALI DEMI KEPUASAN HATI LO SIALAN!!"Prilly ikut berteriak hingga nafasnya terengah-engah.
Sialan sekali wanita ini berani-beraninya mengusik ketenangan dirinya. Prilly masih dalam pengaruh emosi semalam sehingga saat ini dia begitu mudah terpancing.
Dan Mila benar-benar terkejut dengan teriakan Prilly. "Lo--"
"Apa? Lo pikir gue takut sama ancaman kacangan lo itu."Prilly ingin kembali berteriak namun urung karena tiba-tiba kepalanya terasa pusing.
Mila melangkahkan kakinya mendekati ranjang Prilly. Berdiri di dekat ranjang, mata mereka beradu tidak ada yang mau kalah di antara dua gadis cantik itu.
"Gue bakal hancurin lo kalau lo tetap nekad milikin Ali gue."Ancam Mila yang dibalas dengusan oleh Prilly.
"Silahkan! Dengan senang hati gue bakal nunggu kehancuran yang lo janjikan itu."
**
"Arrghh!! Dasar wanita sialan! Arrghh!!"
Mila baru saja tiba di apartemennya setelah mendatangi Prilly, wanita sialan yang sudah merebut Ali darinya.
Mila benar-benar murka!
Mila melepaskan semua pakaian yang melekat pada tubuhnya. Dengan tergesa-gesa dia beranjak mengambil sling bag miliknya yang dia lemparkan begitu menginjakkan kakinya di apartemennya tadi.
"Halo Robert! Cepat ke apartemenku sekarang!"
Mila kembali melemparkan ponselnya ke sembarang arah. Dengan tubuh telanjangnya dia beranjak menuju dapur minimalis di sisi kiri apartemennya. Dengan kasar Mila membuka kulkasnya lalu mengambil dan menegak langsung wine miliknya melalui botol tanpa repot-repot mengambil gelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta
RomanceTidak ada yang bisa merasakan bagaimana sakitnya seorang gadis kecil yang melihat kematian Ibunya setelah sang Ayah membawa selingkuhannya kerumah lalu setelah semua kesakitan yang dia rasakan sang Ayah tega membuang anaknya bertahun-tahun hanya kar...