Bab 22

3K 306 11
                                    


"Aku akan melakukan apapun asal Ali kembali menjadi milikku."

"Sejak awal kau tak berniat memilikinya Mila. Sadarlah!"

Mila menyesap wine di dalam gelasnya lamat-lamat sambil menikmati dentuman musik yang memekakkan telinga.

"Aku tidak perduli! Yang jelas aku tidak akan membiarkan Ali bersama wanita lain dan melupakan aku."Seru Mila. Dia mulai jengah dengan sikap Kanaya yang terang-terangan mengatakan Ali sudah memiliki calon istri bahkan setelah 2 hari kejadian itu Ali sama sekali tidak menghubungi dirinya.

Dia tahu sejak awal Kanaya adalah batu sandungan untuk dirinya menguasai Ali. Sialan!

"Terserah lo Mil! Gue nggak ikut campur kalau suatu saat lo bakal kejebak di dalam rencana lo sendiri."Seorang teman lainnya kembali memperingati Mila.

"William datang!"

Mila menoleh menatap pria yang ternyata juga sedang menatapnya. Pria yang dulu mungkin sampai saat ini masih sangat di kagumi oleh Mila bahkan demi pria itu dia rela mengabaikan cinta tulus Ali.

Sialan! Kenapa dia benar-benar tidak tenang ketika mengetahui Ali sudah memiliki wanita lain disisinya. Posisinya benar-benar terancam sekarang.

"Hai Mil!"Sapa William tanpa canggung. "Hai."balas Mila datar.

William menaikkan alisnya menatap Mila yang begitu santai menanggapi kedatangannya biasanya gadis itu akan menempeli dirinya tanpa malu.

William memilih abai toh baik juga jika Mila tidak menempeli dirinya jadi malam ini dia bisa sepuasnya berpetualang. Ah dia jadi tidak sabar untuk mengetahui siapa wanita beruntung yang berhasil menyeret dirinya ke ranjang mereka.

Ayolah! Dia pria dewasa tampan dan mapan jadi sudah seharusnya dia bersenang-senang menikmati keindahan hidupnya dan wanita adalah suatu keindahan dunia lainnya yang tak sanggup dia hindari.

William menggerakkan tubuhnya seiring dengan dentuman musik dengan mata berjelajah mengitari sudut club yang dia datangi.

Mila tampak cuek bahkan matanya sekalipun tidak dia tolehkan untuk menatap William, pria yang dia agung-agungkan selama ini. Kenapa perasaanya pada William terasa hampa sejak mengetahui Ali memiliki calon istri.

Sialan! Kepalanya benar-benar panas memikirkan Ali dan calon istrinya.

Sekarang Mila sadar kalau selama ini yang dia rasakan pada William mungkin hanya penasaran atau rasa sayang sebagai sahabat terlebih ketika perbedaan karakter di antara Ali dan William benar-benar mencolok.

Ali pria kalem baik meskipun bermuka datar pria itu begitu memujanya sebagai wanita berbeda dengan William pria berandal yang sialannya sangat diminati oleh kaum hawa. William tidak terlalu memperhatikan dirinya seperti Ali pria itu terkesan cuek meskipun tetap menganggap dirinya teman.

Hingga akhirnya Mila merasa tertantang untuk mendapati William setidaknya itulah pemikirannya saat ini.

Mila kembali menyesap minumannya dia harus memikirkan cara agar Ali tetap berada di sisinya.

"Gue ke sana dulu."Pamitnya setelah melihat sosok pria yang baru saja menginjakkan kakinya di club.

William tidak terlalu perduli dengan kepergian Mila bahkan tak lama setelah Mila dia juga ikut bangkit saat seorang wanita yang menjadi targetnya malam ini sudah melambai meminta dia datang.

Ouh malam ini benar-benar akan indah untuk William.

Teman-teman Mila yang berada di meja menatap kepergian Mila dan William dengan pandangan aneh. "Lo liat nggak si Mila cuekin si Will?"

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang