Counting

988 155 13
                                    

Taeyong, melempar minumannya ke meja Jaehyun, "Bagaimana perkembangan game mu?"

"Well" ia mengedikkan bahunya, kemudian memiringkan kepalanya, "Menurutmu?"

"Gagal?"

"Eiii" Jaehyun menyandarkan tubuhnya, kemudian menenggak soda dari Taeyong, "Itu tidak mungkin"

"Lalu?"

"Bagaimana jika game ini benar-benar antara aku, Johnny, dan Yuta. Aku tidak di posisi Johnnya. Wah, sepertinya kesempatanku menang lebih besar"

"Jangan bilang—"

"Dia jelas sekali menyukaiku"

Jaehyun memanjangkan lengannya, seakan ia ingin menunjukkan poin terpenting dari pembicaraan mereka.

Sementara Taeyong memutar matanya, ia tidak asing lagi dengan kalimat itu setelah berteman dengan Jaehyun selama lima tahun terakhir ini.

"Kau bilang, dia teman kecilmu?" Taeyong melirik kearah Jaehyun yang sedang menaikan kakinya keatas meja lalu menenggak sodanya seakan ia penguasa kelas, "Sepertinya kamu gapernah cerita tentang dia padaku"

"Tidak, aku asal bicara saja"

"Ck. Kakimu!"

Johnny datang, memukul kaki Jaehyun agar segera pindah, "Taeyong, kau tidak kembali ke kelasmu?"

"Tidak, sepertinya aku akan diam di ruang osis. Guruku sedang sakit"

"Pak Byun?" Jaehyun menebak, yang kemudian mendapatkan balasan tepukan dari Taeyong dibahunya.

"Aku semakin yakin kamu yang meracuninya sampai sakit"

"Dia keracunan?"

"Entah, aku dengar begitu dari para guru tadi pagi"

"Ahh" Jaehyun menahan senyumnya, "Yong, ayo kita pergi"

"Apa? kamu mau bolos lagi?"

"Aih, tidaaak"

"Jawabanku juga sama, tidak" Taeyong menenggak susu kotak dingin ditangannya, "John, bagaimana mainanmu?"

"Kejam juga memanggilnya mainan" Johnny terkekeh, "Aku sudah dapat kontaknya"

"SUDAH?!" Jaehyun dan Taeyong meneriaki Johnny bersamaan.

"Aih berlebihan. Ah ya, dia juga nanti datang ke studio fotoku"

"Whoa. As expected" Taeyong menaruh minumannya kemudian memberikan tepuk tangan terkencang miliknya ditelinga Johnny, memastikan lelaki itu mendengar pujiannya.

"Johnny, aku ingin turun sebagai player ke tiga" Jaehyun menegakkan tubuhnya, "Kau player satu, Yuta player dua, aku player tiga"

"Ohoho, kamu tidak disisiku lagi sekarang?"

"Pintar"

"Ok, selamat mendapatkan kontak Jihyo"

"Johnny-ah, hold my words. I'll get it today and let's move on to another mission"

"Hati-hati kalian berdua. Jangan sampai terkena ranjau sendiri"

Taeyong mengibaskan tangannya melihat dua manusia ambisius itu sedang bersikeras memainkan 'permainan' mereka.

Seakan mereka tidak ingat adanya hukum alam.

Tidak, mereka tidak melakukan ini untuk membuktikan siapa yang lebih apa, mereka hanya melakukannua untuk hiburan yang mana cukup kejam bagi Taeyong.

Yah, tapi, apa lagi yang bisa ia lakukan selain duduk diam dan melihat mereka bermain.

"Aku ke kantin dulu"

SIMONS SAYS: PLAY THE GAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang