Friday.

391 87 2
                                    

"Maaf karena tidak ada satupun dari kami yang hadir di acara kemarin. Doyoung dan Jaehyun juga tidak bisa hadir sebagai MC dan menyulitkanmu serta yang lain. Aku atas nama teman-temanku ingin mohon maaf atas kesusahan yang kami buat" ucap Taeyong di ruangan Kun, tepat sebelum rangkaian acara hari ke-2 Valentine dimulai.

"Tidak apa-apa, kudengar Haechan sudah sadar. Yang terpenting adalah kalian disana bersamanya dimasa seperti ini" balas Kun seraya melepas kacamatanya dan menatap Taeyong dengan ramah.

Lelaki dihadapannya itu tidak terlihat serapi biasanya.

Rambutnya tidak tertata rapi, wajahnya terlihat lebih lelah dari sebelumnya.

"Terima kasih atas pengertianmu. Hari ini Jaehyun dan Doyoung siap untuk mengisi bagian MC"

"Oh, baiklah. Nanti aku akan melakukan briefing kepada mereka" Kun langsung bangkit dari duduknya, "Taeyong, kau sendiri .. tidak apa-apa?"

Taeyong mengerjapkan matanya ketika ia melihat Kun yang memandangnya sedikit aneh, "Tidak, aku baik-baik saja"

"Istirahatlah. Pasti melelahkan menjadi ketua osis"

Taeyong terdiam.

Kun menepuk bahunya, "Kantung matamu lebih gelap dari biasanya"

"O-oh, haha" Taeyong hanya melemparkan senyum, "Terima kasih. Semoga hari ini sukses, Kun"

"Terima kasih, Taeyong. Sampai bertemu di acara nanti"

———

"Paaagiiii"

Johnny berdiri didepan etalase kaca kantin, matanya menyisir menu yang tersedia.

"Roti panggang dua, Ice Americano satu, susu kotak yang itu satu" ucapnya seraya menunjuk kearah susu yang ia maksud.

"Bukankah kamu sedang diet?" si Ibu kantin memberikan belanjaan yang ia minta.

"Kapan aku diet?"

"Berarti kamu memang lahir dengan sempurna seperti ini. Orang tuamu pasti sangat bangga" Ibu kantin itu menerima kartu belanja sekolah Johnny, "Makan yang banyak, kamu harus tetap sebat"

"Hmm, Ok Bibi. Terima kasih" Ia langsung keluar dari kantin ketika selesai melakukan pembayaran.

Kantong belanjanya ia tenteng, berjalan ke sisi lapangan. Dimana seseorang tengah duduk dibawah pohon yang rindang disebelah sana.

Kelas dikosongkam hari ini untuk acara valentine. Akan ada beberapa lomba dan nantinya akan diumumkan besok di Valentine Awarding Night.

Dia rasa sudah sangat telat untuknya meraih poin menjadi pemenang di acara itu karena kemarin mereka tidak mengikuti seluruh rangkaian kegiatan acara itu sama sekali.

Namun, dia masih tetap ingin mencetak poin.

Entahlah, apakah ia hanya ingin mengisi ambisinya untuk mencetak poin sebanyak yang ia bisa.

Atau hanya karena dia ingin bersama gadis itu.

"Jihyo, sendiri?" tanyanya.

Gadis yang ia panggil itu menoleh dan menutup buku yang ia baca, "Johnny?"

"Kukira kamu tidak akan masuk sekolah" Johnny duduk di samping Jihyo

SIMONS SAYS: PLAY THE GAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang