Bagaimana rasanya mampu mengontrol apapun yang kamu inginkan?
Sehingga kamu bisa terhindar dari apa yang kamu miliki serta yang tidak kamu miliki.
Temannya, sebuah pulpen dengan seutas kertas. Melihat semuanya dengan matanya, merekam dengan kepalanya, lalu menuangkan semuanya dalam kertas agar mampu tersimpan abadi.
Inikah alasan mengapa ia memintanya?
-fullsun, Chapter 6
———
Aku mengobrak abrik isi lemariku.Tidak ada baju yang bisa kugunakan.
Kubuka pinterest.
Mencari referensi bagaimana kebanyakan orang-orang menggunakan pakaian ketika bermain bersama temannya.
Ok.
Tidak seharusnya aku sepanik ini.
Ini hanya pergi bersama seorang teman dan kita hanya akan belajar bersama yang mana apapun yang kugunakan tentu tidak akan mempengaruhi kegiatan kita.
Benar kan?
Tapi, masalahnya jika teman pergimu bukanlah Jaehyun, tentu kamu tidak perlu sepanik apa yang kini aku rasakan.
"Jihyo— JIHYO?!"
Aku memejamkan mataku mendengar Mama menjerit.
"Ah, kan sudah aku bilang jangan masuk dulu"
"Apa yang sedang kamu lakukan?" Mama menatap horor kamarku, "Bagaimana kamu akan membersihkan semuanya?"
"Bisa bisa" Aku menepuk pundak mama, kemudian memeluknya, "Haruskah aku beli baju baru? Aku tidak punya baju"
Kueratkan tanganku dipinggang Mama, "Apa yang harus kulakukan ketika sedang bermain bersama temanku?"
Mama melepaskan tanganku dari tubuhnya.
Kemudian duduk di kasurku."Pakai ini"
Beliau mengambil pakaianku yang tertangkap pandangannya."Sudah mama bilang sering-seringlah bermain dengan temanmu. Giliran pergi kencan saja baru heboh"
"Aku tidak kencan!"
"Yah, apa katamu lah"
Aku melesat masuk kedalam kamar mandi, memasang potongan baju yang diberikan oleh mama.
Sepotong gaun sampai selutut dengan lengan sampai ke siku. Baju itu bener-benar mengurung tubuhku dengan erat. Serta satu mantel putih tebal sebagai luarannya yang lebih panjang dari gaunku.
Ah, tidakkah ini berlebihan?
"Mama, tidakkah ini berlebihan?" aku mengintip Mama yang masih dengan tenang duduk di kasurku, "Lagipula kakiku akan dingin kalau begini"
Aku keluar.
"Bagus"
"Tapi, aku bukan mau pergi ke pesta"
"Kencan itukan pesta kecil-kecilan"
"Mamaaa, aku tidak kencan!"
"Tapi itu bagus!"
"Tapikan berlebihaan"Aku duduk disamping Mama. Melihat tumpukan baju didepan mataku.
"Pilihkan aku baju tapi dengan style yang berbeda, yaa?"
Mamaku turut menyisir baju-baju yang sudah tergeletak mengenaskan diseluruh sisi kamarku.
"Awas saja sampai tidak kamu bersihkan dengan benar" beliau berdiri, kemudian mengambil beberapa potong baju lagi kepadaku, "Coba pakai"
Aku kembali melesat ke dalam toilet.
Mama memilihkanku baju yang jauh lebih hangat, sepertinya. Skinny ripped jeans hitam, baju kaos dengan bahan tebal berlengan pendek warna hitam, serta mantel coklat panjang hadiah tahun lalu dari mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIMONS SAYS: PLAY THE GAME
Fanfic[Jihyo Twice X NCT 127] [COMPLETE] Permainan yang mereka mainkan berujung pada petaka yang mengejar mereka. Johnny, Yuta, dan Jaehyun tidak tahu bahwa langkah mereka untuk memainkan Jihyo merupakan gerbang neraka bagi mereka, bahkan untuk teman-tema...