🐺 Day 4 🐺

429 82 13
                                    

"Malam telah tiba. Seluruh warga desa tertidur."

"Wolf, pilih satu orang yang ingin kamu makan malam ini"

"...Momo?"

———

Mark masih ingat betul kala Jihyo menarik tangannya, mengatakan bahwa akan ada yang ingin Jaehyun dan gadis itu lakukan malam ini.

Sambil menunggu perintah darinya, ia merasakan seseorang menepuk bahunya.

Jaehyun berada di tempatnya. Lelaki itu melakukan apa yang ia rencanakan.

"Mereka kemungkinan di gudang"

Jaehyun tanpa banyak basa-basi berbicara padanya. Waktu semakin singkat dan permainan belum kunjung selesai.

"Kita pergi ketika pagi datan" bisik Jaehyun, "Kalau se—"

Ucapan lelaki itu terpotong ketika mendengar suara gemuruh diujung Villa.

Pusatnya seakan berada di belakang Villa.

Pikiran Jaehyun maupun Mark hanya tertuju pada satu tempat.

Gudang.

———

Johnny melemaskan tubuhnya. Ia memutuskan untuk menutup matanya dan melemaskan tubuhnya, seakan pukulan yang menggelitik tubuhnya itu baru saja menumbangkan tubuh tingginya.

Tubuhnya diseret oleh dua orang dengan jemari yang lentik.

Johnny yakin mereka adalah perempuan malan dan lelaki itu tidak ingin membebani mereka sekarang.

Kasian juga melihat mereka keberatan membawa tubuhnya yang dua kali lipat lebih besar daripada dua gadis itu.

Tubuhnya dilempar di sebuah ruangan.

Gudang.

Tangannya diikat.

Matanya tertutup kain hitam dan mulutnya tertutup lakban.

Tubuhnya diletakan begitu saja, kemudian mereka pergi dari ruangan.

"Ugh" Johnny menggeram, "Taeyong? Doyoung? Taeil??"

Apakah semua temannya benar-benar pingsan karena dipukul manja begitu atau mereka berada di tempat lain?

"Johnny?"

Sebuah suara terdengar memanggil namanya.

Namun, tidak terdengar seperti suara tiga temannya yang ia panggil tadi.

Dia membuka matanya dan samar-samar dia melihat ada seseorang yang sedang duduk diatas kursi, tubuhnya terikat.

Johnny menggerak-gerakan tanganya, mencoba melepas ikatan tangannya.

"Sial"

Mereka mengikat cukup erat.

Johnny meraba sekelilingnya dengan punggungnya, kemudian meraba setiap bagiannya, mencari benda yang cukup tajam.

SIMONS SAYS: PLAY THE GAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang