Mendung.
Hujan juga turun.
Langkahmu keluar dari mobil hitam, sepatumu terpaksa menginjak genangan air sampai kakimu kotor.
Aku melihatmu lagi kali ini.
Hari ini, aku tidak akan menegurmu.
Aku hanya berharap kamu baik-baik saja.
-fullsun, Chapter 8
———
Mama membawakan bekal, seperti biasa. Kini dengan tambahan satu barang. Payung lipat.
Diluar hujan deras sekali."Pakai mantelmu, Jihyo"
"Sudah"
"Ayo berangkat"
Mama langsung tancap gas setelah aku mengikat sepatuku lalu memasuki mobil dengan segera.
Gerbang sekolah sudah terbuka dan mobil yang mengantri semakin banyak. Gerombolan siswa yang lari ke lobi agar tidak terkena hujan. Mereka pasti kesal kalau rambut yang sudah susah-susah mereka catok basah kuyup.
Aku turun setelah berpamitan dengan mama.Mau tidak mau sepatuku basah karena genangan air dimana-mana. Bahkan lobi sekolah terlihat sangat kotor dengan bekas sepatu basah dimana-mana
BRUK.
"Ahh!" dari arah kiriku tiba-tiba seseorang menubrukku.
Apa lagi ini.
Terakhir karena berebut melihat Seoul Gang. Kalau sekarang juga begitu, maka mereka benar-benar menyukai anggota-anggota Seoul Gang sampai rela berlari di lantai basah seperti ini.
Kalau ada adegan kepleset pasti seru.
"Maaf" ucapnya dingin.
Seakan dia sebenarnya tidak merasa bersalah sedikitpun.
Aku menoleh, melihatnya dengan sudut mataku.
Kemudian memandangnya dengan benar-benar menghadap satu sama lain.
Aku membulatkan mataku dengan sempurna, bahkan dia yang menabrakku juga terkejut.
Ini kali kedua kami berinteraksi satu sama lain.
Lee Haechan kemudian meninggalkankanku begitu saja. Langkahnya cepat, dia terlihat buru-buru.Yasudah. Akupun turut melesat ke kelasku. Ck. Haechan itu. Apakah memang dia yang paling angkuh?
Kurasa begitu.
———-
"Johnny, kurasa aku perlu bertemu dengan temanmu yang akan jadi model itu. Aku harus mengukur badannya untuk baju yang kamu minta"
Jungwoo tiba-tiba datang memasuki studio foto Johnny.
"Oh? Ok, nanti akan kusampaikan"
"Kamu akan buka stand foto?"
"Iya"
Tanpa melihat kearah Jungwoo yang kini tengah duduk di sofa studionya, ia sibuk berbenah untuk membawa beberapa barang ke stand fotografi yang telah disiapkan oleh tim penyelenggara anggota perpustakaan.
"Kau sendiri? Mana yang lain?"
Johnny mendesis,
"Yang lain? Maksudmu, anggota ekskulku?"
"Iya"
"Mereka semua bagian design photo booth foto dan stand ekskul, beberapa sedang berbohong untuk bisa bolos ke kantin, sisanya aku yang sedang mengepakkan ini semua" Johnny meletakkan kardus besar berisi semua perlengkapan stan ekskulnya di lantai. Ia meregangkan pinggangnya, sebelum kembali mengangkat kardus itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIMONS SAYS: PLAY THE GAME
Fanfiction[Jihyo Twice X NCT 127] [COMPLETE] Permainan yang mereka mainkan berujung pada petaka yang mengejar mereka. Johnny, Yuta, dan Jaehyun tidak tahu bahwa langkah mereka untuk memainkan Jihyo merupakan gerbang neraka bagi mereka, bahkan untuk teman-tema...