Johnny's Party

538 82 5
                                    

Jihyo menarik nafasnya dalam-dalam.
Membuka matanya perlahan saat Mama memintanya demikian.
Ia melihat dirinya dipantulan kaca.

"Ugh, tidakkan ini berlebihan?"

Sementara Mamamya terdiam melihat pantulan Jihyo dicermin, kemudian bergumam, "Mama sepertinya harus daftar jadi profesional MUA"

"Maaa!"

"You look good, hun"

Jihyo menepukkan puff bedak di beberapa bagian wajahnya agar warna-warna dimukanya tidak terlihat terlalu vibrant.

"Kamu akan pergi sama Jaehyun?"

Jihyo menggelengkan kepalanya, "Temanku yang lain"

Mama Jihyo mengernyit, wanita bernama BoA itu cukup terkejut anaknya memiliki lebih dari satu teman. Terakhir kali melihat Jihyo mengucap kata teman saja sudah sekitar empat tahun lalu, ketika gadis itu SMP.

"Teman yang lain?"

"Apakah bisa kusebut teman?" Jihyo menoleh ke Mamanya, "Kami baru bertemu beberapa kali sih, kemudian dia mengajakku pergi"

"Ck" Mamanya melipat kedua tangan didepan dada, "Sudah Mama bilang jangan terlalu polos"

"Tenang, aku tidak akan diculik"

"Siapa yang bisa jamin?"

"Maam, aku sudah besar" Jihyo mengerucutkan bibirnya.

"Tapi jam terbangmu untuk berteman tidak banyak, itu yang bikin khawatir" Mamanya memang terlihat penuh cemas menatap Jihyo, "Kau yakin temanmu itu bisa dipercaya?"

"Entahlah"

"Kenapa tidak dengan Jaehyun?"

"Dia pasti sibuk dengan teman-temannya yang lain. Dia tidak mengajakku pergi bareng, yang ngajakin ya cuma temanku ini"

"Hmm"

"Ma, kalau aku pakai topengnya make up nya bakal rusak ga?"

"Amaan" Mama Jihyo menatap anak gadisnya yang tengah berdiri mempersiapkan barang-barang yang akan ia bawa.

"Okhei"

"Jihyo"

"Ya?"

"Hati-hati selama disana"

"Hm?" Jihyo menoleh, kemudian wajahnya memasang ekspresi bingung. Tiba-tiba saja Mamanya berkata demikian.

"Temanmu sudah datang?" Mama Jihyo kemudian mengalihkan pembicaraan untuk menghilangkan kebingungan diwajah anak gadisnya.

"Sebentar lagi"

"Memang acaranya jam berapa?"

"Open Gate at 5"

"Ini masi jam 3? Kok cepet sekali perginya?"

"Aku perlu beli kado" Jinyo meregangkan tubuhnya setelah ia rasa semua keperluannya sudah masuk kedalam tas kecilnya. Parfum, bedak, lipstik, ponsel, charger, earphone, beberapa jenis permen untuk menenangkannya, dan beberap perintilan lainnya yang ia rasa akan ia perlukan. Seakan ia bersiap akan menghadapi perang. Perang dengan dirinya sendiri untuk keluar dari zona nyamannya, "Aku juga mau mampir cafe dulu untuk beli kopi"

Mama Jihyo mengangkat sebelah alisnya, "You asked him? Baby, don't—"

"No, Mama, he offered me" potong Jihyo

"Then he seems like he knows you well"

"Or he is just good at guessing"

"Perfect shot" Mama Jihyo berdiri meraih topeng pesta Jihyo dengan aksen ungu, senada dengan baju pestanya yang berwarna hitam dengan belt ungu melingkar dipinggangnya. Riasan make up dari Mama menambah kesempurnaan Jihyo.

SIMONS SAYS: PLAY THE GAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang