A Night To Remember

848 91 21
                                    

"Aaahh Mama!"

"Diam!" hardik Mamanya.

Wajahnya dipegang dengan erat.

Mamanya memolesi entah apa saja diatas wajahnya.

"Jangan tebal-tebal"

"Enggaak"

"Ih enggak nya Mama tuh iya nya aku!"

"Eish!" Mamanya menghentakkan kakinya, "Shht" kemudian lanjut memolesnya.

Dia melihat dirinya dipantulan kaca setelah Mamanya melepaskannya.

Gaun champagne itu dikenakan ditubuhnya. Mamanya memastikan bahwa penampilannya sudah cukup sempurna untuk dipamerkan, kemudian menepuk kedua bahunya.

"Anak Mama sudah besar" gumam Mamanya

"Eih, Mama berlebihan"

"Kamu berangkat sama siapa?"

"Temanku"

Mamanya mengernyit, "Siapa?"

"Aku juga tidak tahu siapa yang akan menjemputku" Jihyo menghela nafasnya. Telinganya tak lama kemudian mendengar klakson berbunyi yang ia tebak untuk memanggilnya segera keluar dari rumah, "Ah itu mereka"

Ia langsung berlari menuju pintu rumahnya, disusul Mamanya.

Kemudian melihat mereka dengan langkah yang berisik menuju halaman rumahnya.

"Oh? Mama kira kamu sudah tidak berteman lagi dengan mereka"

Jihyo terkekeh, "Kami sudah baikkan"

"Jadi, yang mana yang suka denganmu?"

Jihyo menatap Mamanya dengan tajam.

"Hah? Tiga-tiganya?!"

"Mama!" Jihyo menahan pekikannya.

Gadis itu menyenggol Mamanya cukup keras sampai wanita itu mengaduh dan memukul bokongnya sebagai balasan.

"Selamat malam, Ibu .. Park?"

Tiga lelaki itu terlihat membeku ditempat mereka kala mata mereka bertemu dengan penampilan Jihyo yang begitu ... baru.

Bahkan, Jaehyun terang-terangan berdeham kencang untuk mengembalikan fokusnya serta dua sahabatnya.

"Malam"

Mereka diintrupsi oleh tiga lelaki yang berjajar rapi didepan teras rumah mereka.

"Hati-hati, pulangnya jangan terlalu malam" ucap Mamanya, "Kalian juga, hati-hati"

"Siap tante!" seru Jaehyun, yang kemudian mendapat hujaman tatapan dari dua sahabatnya yang berada disebelag kirinya, "Ibu.. Park"

Mamanya hanya terkekeh, "Dah sana pergi" ucapnya pada putrinya, seraya membenahi rambut Jihyo.

"Dah Mama!"

Jihyo melangkahkan kakinya, mendekati tiga lelaki yang menjulang tinggi didepannya.

"Kalian bilang salah satu dari kalian.."

"Ugh, aku juga maunya gitu, tapi Jaehyun dan Yuta tiba-tiba saja sudah duduk di jok belakang mobilku" ucap Johnny dengan kesal, matanya menghardik dua temannya yang hanya memasang tampang polos tidak berdosa.

"Aku diajak Yuta"

"Aku kan mengajakmu agar Johnny tidak kesepian"

SIMONS SAYS: PLAY THE GAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang