The Treat

950 135 11
                                    

Tukang kurir paket tiba tiba saja datang.

Satu bingkisan yang ia berikan.

Bingkisan itu terikat dengan menawan.

Bunga mawar berada disisi kanan.

Tebak, apa isinya?

Aku dan temanku tidak berfikir panjang; kemungkinan terbesar itu adalah paketan belanja online kami.

Namun, didalamnya hanya berisikan batu-batu, kerikil, serta secarik kertas

Darah segar burung yang anyir menyurak memasuki hidung kami.

Hanya satu kata yang tertulis.

'Mainkan'

Dibalik kertas itu, tergambar sosok perempuam yang tidak asing bagiku. Bagi kami. Wajahnya menawan, senyumnya manis tidak masuk akal.

Apa maksudnya?

-fullsun, Chapter 5

———

[Yesterday, Feb 3rd | 06.45 AM]

Haechan datang lebih pagi dari biasanya karena semalam dia bisa menyelesaikan gamenya dengan cepat.

Diletakan tas ransel yang ia bawa kedalam loker, kemudian menguncinya agar tetap aman.

Ia tersenyum geli, mengingat bahwa sebentar lagi akan lebih mudah untuknya mendapatkan konten cerita.

Jujur saja, menurutnya sulit untuk menuangkan imajinasinya yang kini tengah bantu.

Berkat teman-temannya yang tidak ada kerjaan dan mau saja mengerjakan hal bodoh, setidaknya ia bisa menjadikan itu sebagai referensi tulisannya.

Sesuai juga dengan tulisannya yang memiliki genre rom-com.

Disamping itu, ia juga tengah merasa terbebani dikarenakan sepertiny hampir seluruh siswa dikelas mengetahui bahwa ialah fullsun.

Tidak jarang ia menghapuskan komentar yang menyebut nama aslinya.

Itulah mengapa tulisannya langsung mendadak dibaca semua orang.

Ia sebenarnya ingin berterima kasih atas itu, namun memang tidak mampu dipungkiri bahwa ia merasa tertekan dan terkekang karena tuntutan untuk update cerita dan juga orang-orang yang mulai memanggilnya dengan nama aslinya padahal tujuan awal ia tidak menggunakan nama aslinya adalah supaya orang-orang mengapresiasinya tanpa melihat siapa dia sebenarnya.

Itulah yang kemudian membunuh fantasinya perlahan.

Namun, terima kasih Tuhan ia diberkati teman-teman bodoh yang mampu memanggil imajinasinya keluar dari persembunyian dan melanjutkan tulisannya yang sudah setengah jalan.

Haechan berjalan ke markas mereka, 127. Markas itu berada di belakang perpustakaan.

Perpustakaan memiliki satu pintu rahasia yang menyambungkan ruangan mereka dengan bangunan perpustakaan.

SIMONS SAYS: PLAY THE GAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang