Setelah selesai jalan-jalan chae dan jimin pulang kerumah.
Chae langsung masuk ke kamarnya. Saat chae masuk,dia terkejut mendengar suara pintu kamarnya dikunci.
Chae berbalik melihat orang itu dan...
Deg..
"Chanyeol?"
Chanyeol mulai mendekat pada chae.
Chae sontak memundurkan tubuhnya hingga terbentur dinding. 'Shitt apa yang akan dia lakukan.' Batin chae.
Chanyeol menghentikan langkahnya ketika sudah di hadapan chae.
Chanyeol menatap dalam mata chae.
"Chaeng!" Panggilnya.
Tangannya bergerak mengelus wajah chae. Dia menarik tengkuk chae dan memajukan wajahnya.
Chanyeol sedikit menunduk hingga bibirnya tepat menggapai bibir chae. Hanya kecupan lama yang diberikan chanyeol.
Chanyeol dapat merasakan chae meremas tangannya. Dan chanyeol melihat mata chae tertutup.
"Apa yang kau lakukan chae? Lawan dia. Kau tidak boleh lemah. Dia pergi meninggalkanmu dan lihatlah dia datang kembali seolah tak terjadi apapun. Dan lagi dia berani menciummu." Chae berdebat dengan perasaannya.
Chae mendorong chanyeol hingga ciuman mereka terlepas.
Plak
Chae menampar chanyeol.
Chanyeol tidak percaya ini. Tadi dia pikir chae juga menikmati ciuman mereka tapi lihat ini dia berani menamparku. Ohh aku pikir gadisku ini sudah lari terlalu jauh.
"Apa yang kau lakukan?" Chae akhirnya membuka suara.
"Apa lagi. Aku hanya merindukan gadisku." Jawab chanyeol santai.
"Apa? Gadismu? Siapa, aku?" Tanya gadis itu sambil menunjuk dirinya.
Chanyeol mengangguk sambil melempar senyum tengilnya.
"Lalu lisa?"
Seketika chanyeol terdiam. Senyum diwajahnya menghilang digantikan dengan wajah datarnya.
"Aku tidak mencintainya." Jawab chanyeol santai.
Chae tercengang. Hebat sekali lelaki di hadapannya ini berani bicara seperti itu.
"Lalu untuk apa kau masih disini berdiri dengan status sebagai kekasih lisa." Chae sukses membuat chanyeol terdiam karna perkataannya.
"Gadis ini..." ucapan chanyeol terpotong karna ada yang mengetuk pintu kamar chae.
"unnie apa kau di dalam?" Tanya seseorang di luar yang chae tau itu suara lisa.
Chae gugup mendengar suara lisa terlebih karena sekarang dia seperti akan kepergok sedang berduaan dengan kekasih orang.
"Yak! masuk ke kamar mandi sana." Suruh chae pada chanyeol yang dari tadi hanya diam saja. Chae mendorong chanyeol masuk ke kamar mandi dan menutup pintunya.
Chae membuka pintu. "Unnie kenapa lama sekali membukanya?" Rengek gadis itu.
"Eohh aku tadi dari kamar mandi." Ujar chae bohong.
"Memangnya ada apa kau kemari?" Tanya chae.
"Eoh itu aku hampir lupa. Unnie bolehkan aku minta bantuan unnie?" Mata lisa mengerjap beberapa kali.
Chae dibuat gemas dengan tingkah gadis di hadapannya ini. Ohh chae jadi berpikir bagaimana bisa chanyeol ingin melukai hati gadis sebaik dan cantik seperti lisa.
"Tentu saja. Apa pun itu aku akan berusaha." Jawab chae yakin.
"Benarkah unnie?" Lisa meloncat-loncat kegirangan.
Chae mengangguk.
"Kalau begitu segeralah berkencan dengan oppa."
Tubuh chae menegang seketika.
"Aku sangat ingin melihat oppa bersanding dengan unnie pasti sangat serasi dan aku sudah tidak bisa menunggu lagi soal keponakanku yang tampan atau cantik. Secara, perpaduan visual kalian berdua sangat menakjubkan."
Chae diam saja.
"Unnie bisakan?" Tanya lisa lagi.
"Plisss unnie."
"Aku mohon berkencanlah dengan oppa. Aku rasa oppa menyukai unnie."
"Akan ku pertimbangkan." Ujar chae dengan senyum canggungnya.
"Baiklah aku akan kembali ke kamar saja. Bye unnie." Lisa pergi kembali kekamarnya.
🌹🌹
Chanyeol tentu saja mendengar pembicaraan antara lisa dan chae.
Tangannya mengepal kuat. Ternyata gadis itu berpihak pada kakaknya. Oh tentu saja dia itukan adiknya. Chanyeol sangat kesal sekarang.
Chanyeol berjalan menuju pintu dan berhenti tepat di hadapan chae.
Chae kaget karena chanyeol tiba-tiba mencium bibirnya dan berlalu pergi meninggalkan chae. "Good night sayang." Ucap chanyeol pada chae.
Tanpa mereka sadari jimin memperhatikan mereka berdua,dia kesal melihat chae dicium oleh lelaki itu terlebih chae juga tidak memberikan perlawanan. Dan jangan lupa jimin juga marah karna chanyeol berani bermain api di belakang lisa, adiknya.
To be continued...