Chae menggeleng. "Dia menciummu. Aku tidak suka!"
Jimin mengecup kening chae. "Hey aku tetap milikmu walaupun dia menciumku"
"Tetap saja ada bekas dia disana!" Tunjuk chae ke bibir jimin.
"Kau bisa menghapus bekas nya dengan bibir mu sayang"
"Sireo!"
"Wayo?"
"Bersihkan sendiri, aku tidak mau menyentuh bibir oppa jika masih bekas wanita itu!"
"Baiklah. Tapi berikan aku sebuah senyuman dulu"
Chae tersenyum manis dan mengecup pipi jimin sekilas.
🌹🌹
Brakk....
"Oppa!!!!" Teriak seulgi
"Astaga ada apa dengan wajahmu itu" ucap taehyung melihat penampilan seulgi yang berantakan.
Seulgi memeluk taehyung sambil menangis tersedu-sedu.
"Kau harus membantu ku oppa!"
"Ada apa lagi? Jika ini menyangkut jimin, aku tidak mau berurusan dengannya"
Seulgi mendorong taehyung. "Kau munafik sekali oppa"
Taehyung mendengus marah mendengar ucapan seulgi. "Apa maksudmu?"
Seulgi mendecih. "Aku tahu kau menyukai istri jimin!"
Taehyung bergeming. Bagaimana seulgi bisa tahu itu.
"Kau gila!"
Seulgi terkekeh. "Aku mengenal sifat mu oppa,lebih dari yang oppa tahu"
"Jangan coba-coba mengancamku seulgi"
"Kau tidak mau memilikinya,aku tahu kau menginginkannya oppa"
Taehyung tampak berpikir sejenak. Benar! Ia menyukai chae saat pertama melihatnya. Bahkan taehyung mengikuti chae selama ini. Hal itu rupanya diketahui seulgi.
"Kau benar,aku memang menyukainya, tapi tidak mungkin memilikinya"
Seulgi menampilkan smirk nya. "Ayolah oppa,jika kau mau,dia bisa jadi milikmu!"
"Tidak, aku tidak akan memaksakan sesuatu seperti itu. Aku hanya akan mengagumi nya saja. Dan jika aku mendengar kalau kau berusaha menyakitinya,maka aku tidak akan diam!"
Seulgi terdiam mendengar ucapan taehyung
"Seulgi-ah lebih baik kau berhenti mengejar jimin,dia sudah mencintai wanita lain"
"Tapi oppa...." Seulgi menangis dan memeluk taehyung.
🌹🌹
"Oppa! Kapan kita ke bali?" Tanya chae antusias
"Kemarilah" ucap jimin menepuk paha nya
Chae menghampiri dan duduk dipangkuan jimin.
Jimin memeluk chae dari belakang. Ia menempelkan bibirnya dibahu chae. Jimin menghirup dalam-dalam aroma mawar dari tubuh chae. "Minggu depan saja"
Chae berbalik menghadap jimin. Ia mengangguk dan tersenyum senang.
"Ah...oppa mulai bekerja besok?"
Jimin mengangguk. "Wae? Kau tidak mengizinkanku pergi lagi"
Chae menggeleng. "Oppa boleh pergi, lagi pula minggu depan kita akan pergi bersama"
Jimin tersenyum lalu mengecup bibir chae sekilas
🌹🌹🌹
"Chae! Tunggulah sebentar,aku akan mengantarmu!" Teriak jimin dari kamar mandi
"Aniya oppa. Aku bisa sendiri. Oppa bisa langsung ke kantor saja!"
Chae langsung keluar apartemen dan menuju mobil yang sudah menunggu nya didekat sana.
"Masuklah unnie!" ucap lisa dari dalam mobil
Chae segera masuk. "Ahh akhirnya aku bisa keluar juga"
"Apa oppa masih berusaha mengantarmu unnie?"
"Hmm begitulah"
Lisa tertawa. "Aku tidak tahu jika oppa bisa mencintaimu sebesar itu unnie"
Chae tersenyum malu mendengar ucapan lisa.
Mereka berdua pergi berbelanja ke sebuah mall atas ajakan lisa. Chae tidak memberi tahu jimin karena lisa ingin mengajaknya pergi ke sebuah club malam setelah berbelanja. Chae sangat penasaran dengan isi club tersebut.
Setelah lama berbelanja akhirnya mereka berdua menuju club,tempat biasa lisa dan teman-temannya berkumpul.
Sesampai di club...
"Unnie ayo masuk!"
"Hm sebaiknya unnie pulang saja lisaya, bagaimana jika oppa marah"
"Ayolah unnie,kita sudah sampai di sini. Lagipula oppa tidak akan bisa memarahi unnie"
Akhirnya chae ikut masuk.
To be continued........
Mau jujur,aku lagi bingung endingnya gimana haha
Maaf banget yang udah komen tapi ga dibales,aku baca semua kok😉
Kemaren habis kuota jadi ga update haha😂
Maaf juga kalo ada typo,karena males ngecek:')
Dahlah bacot mulu authornya😃