Mereka berempat sudah berkumpul di ruang tamu.
Chae sedang asik menonton televisi. Sedangkan lisa asik mengotak-atik ponselnya.
Sedangkan dua lelaki yaitu jimin dan chanyeol sedang sibuk memperhatikan chae.
"Gadis ini mengapa selalu cantik setiap harinya!" Gumam jimin dalam hati.
"Chaeng ku masih cantik seperti terakhir kali. Aku sungguh menyesal meninggalkan chaeng dulu. Bodohnya aku!" Batin chanyeol.
mereka berdua larut dalam pikiran masing-masing tentang chae,sampai lupa kalau ada lisa di situ.
Lisa menatap aneh mereka berdua, jika kakaknya saja yang menatap chae, itu masih lisa anggap wajar. Tapi mengapa kekasihnya chanyeol juga seperti mengagumi chae.
Aneh. Pikir lisa, terbesit dipikiran lisa untuk mengetes chanyeol apakah ini hanya perasaan buruknya saja atau memang ada sesuatu yang tidak lisa ketahui.
"Oppa!" Seru lisa yang ditanggapi kedua lelaki iu.
Jimin dan chanyeol menoleh. "Wae?" Tanya jimin.
Sedangkan chanyeol mengabaikan saja. Mungkin lisa memanggil jimin. Pikir chanyeol.
Tapi ternyata salah. Lisa sebenarnya memanggil chanyeol bukan jimin.
"Oppa apa yang membuatmu terus memandangi chaeyoung unnie?" Kata lisa dengan wajah datarnya.
"Aku?" Tanya jimin.
Lisa menggeleng.
"Lalu siapa?" Jimin bingung sekarang. Sesaat dia langsung mengerti dan menoleh pada chanyeol yang masih menatap chae.
Jimin menyenggol lengan chanyeol dan menunjuk lisa dengan dagunya.
"Ada apa?" chanyeol sedikit kesal karna jimin mengganggunya.
"Lisa sedang bertanya padamu!" Sarkas jimin.
Chanyeol langsung menoleh pada lisa. "Oppa bahkan tidak mendengarku!" Lisa menundukkan kepalanya sedih.
"Apa chae unnie lebih menarik untuk kau lihat daripada aku?" Lisa menahan air matanya yang hampir jatuh.
Chae merasa bersalah melihat lisa yang sepertinya memang sangat mencintai chanyeol. Dan dia bahkan sudah seperti selingkuhan karena tidak menolak sama sekali ketika dicium oleh kekasih orang lain. Chae sangat menyesal sekarang. "Aku harus menjauhi chanyeol mulai sekarang" Batin chae
🌹🌹
"Aniya lisaya!" Chanyeol merutuki dirinya yang melupakan keberadaan lisa disana.
"Lisaya itu bukan seperti yang kau pikirkan. Aku minta maaf." Chanyeol harus meyakinkan lisa jika ia masih ingin tinggal di rumahnya dan bertemu chaengnya setiap saat.
"Baiklah. Tapi jika oppa ketahuan melirik chae unnie lagi maka tidak ada maaf." Lisa memasang wajah kesalnya.
"Arraseo." Chanyeol hanya pasrah menuruti kemauan lisa agar dia masih bisa seatap dengan chae.
~~~~~~
"Chaeng!" Panggil chanyeol.
Chae yang mendengar suara chanyeol seketika mendadak kaku. Dia bahkan diam di tempatnya.
Chanyeol tersenyum puas merasa chae tidak bisa menolak perkataannya.
Chanyeol langsung memeluk chae dari belakang. Kali ini chae menolak dan melepaskan pelukan chanyeol.
Chae berbalik. "Yeol-ah jangan seperti ini, aku tidak bisa jika harus menyakiti lisa. Sekarang keadaannya sudah berbeda."
"Aniya, bagiku itu sama. Kau masih chaengku yang dulu." Chanyeol tersenyum pada chae.
Berbeda dengan chae yang menatap khawatir pada chanyeol. "Yeol-ah berhentilah. Aku tidak bisa bersamamu lagi, sekarang kau sudah memiliki lisa."
"Eoh soal lisa, jika kau keberatan kembali padaku karena lisa, maka aku bisa putus dengannya." Jawab chanyeol santai.
"Mengertilah, aku mohon jauhi aku." Pinta chae dengan wajah memelasnya.
Mata chanyeol tidak sengaja menangkap bayangan seseorang yang sedang menyaksikan obrolannya dengan chae. Seketika chanyeol menampilkan smirknya.
"Baiklah,tapi aku punya satu permintaan!"
"Apa?"
"Untuk terakhir kalinya,aku ingin menciummu. Bagaimana?"
Chae menggelengkan kepalanya. "Sireo! Aku hanya akan memberikan ciumanku untuk orang yang kusukai."
Senyum diwajah chanyeol memudar digantikan dengan wajah datarnya.
Sesaat setelahnya chanyeol tersenyum miring. "Siapa orang yang kau sukai itu chaeng?"
Chae hanya bergeming, ia bingung harus menjawab apa karna tadi chae hanya berbohong agar chanyeol menjauhinya.
Chanyeol menyerngitkan keningnya menunggu jawaban chae.
Entah kenapa satu-satunya orang yang terpikirkan oleh chae saat ini adalah jimin.
"Jimin." Jawab chae cepat. Seketika chanyeol terdiam.......
To be continued...