Taehyung yang sedari tadi memantau jimin dan chae direstoran tentu saja mendengar percakapan kedua pasangan itu.
Taehyung sengaja memilih tempat duduk yang dekat dengan jimin dan chae agar bisa mendengar percakapan mereka.
Setelah mendengar percakapan mereka,taehyung segera melapor pada seulgi.
"Pantas saja jimin melupakan seulgi,gadis dihadapan jimin itu sangat cantik,bahkan aku juga pasti akan tertarik padanya". Gumam taehyung.
🌹🌹
"Jimin-ah"
Jimin menoleh. "Chae panggil aku oppa atau sayang".
Chae tertawa melihat wajah kesal jimin. "Sireo". Chae menggunakan suara lucunya.
Hal itu membuat jimin merasa gemas. Ia mencubit pipi chae. Jimin tidak masalah jika chae memang tidak mau memanggilnya oppa.
"Aigoo calon istriku ini sangat menggemaskan".
"Yakk sakit". Chae mengerucutkan bibirnya.
"Miyane". Jimin mengelus rambut chae dengan sayang.
"Jimin-ah.......aku ingin bertanya padamu".
Jimin menatap chae. "Tentang wanita waktu itu......seulgi?"
"Kenapa tiba-tiba bertanya tentang seulgi?"
"Aku hanya penasaran.......ah lupakan saja".
"Ya memang sebaiknya kau lupakan saja,aku sudah tidak ada urusan lagi dengannya". Chae mengangguk.
~~~~~~~~~~~~~~
"Ah benarkah,kau ingin menikahinya?". Jungkook bertanya dengan nyaring membuat beberapa orang yang ada dicafe itu menoleh pada mereka berdua.
"Yak orang-orang bisa mendengarmu" Ucap Jimin kesal.
"Ah miyane......eoh aku dengar seulgi juga kembali bersama taehyung"
Jimin sedikit kaget karna yang dia temui hanya seulgi sendiri tidak dengan taehyung.
"Taehyung?" Jimin mengangkat alisnya
Jungkook mengangguk iya. "Kupikir mereka sedang merencanakan sesuatu......eoh kau jangan sampai lengah,tidak baik jika chaeyoung bertemu dengan seulgi atau taehyung". Jelas jungkook
"Mereka sudah bertemu" Sahut jimin santai.
"Mworago??". Jungkook kaget dan memukul meja
"Yak kau ini tidak bisa tenang sedikit". Jimin malu karna orang-orang mulai memperhatikan mereka berdua dan menganggap aneh mereka.
Jungkook menyengir. "Miyane".
~~~~~~~~~~~
Chaeyoung merasa bosan diapartemen jimin sendirian. Entah sudah berapa lama jimin pergi meninggalkannya untuk bertemu jungkook. Chae hanya memainkan ponselnya dari tadi.
Tiba-tiba ada telpon masuk dari nomor tidak dikenal. Chae menjawabnya meskipun ragu. "Yeoboseyo?"
"......"
Tidak ada jawaban sama sekali
"Nuguseyo?" Tetap tidak ada jawaban, akhirnya chae memutuskan telpon itu. Chae menganggap mungkin itu hanya orang iseng saja.
Ketika chae hendak menaruh ponselnya ke nakas. Ponsel itu berbunyi lagi,dengan kesal chae menjawabnya. "Nuguya?"
"Chae".
Suara itu,chae mengenalinya. "Jongin"
"Chae, apa kau bisa keluar sebentar,ada yang ingin aku sampaikan"
Chae ragu tapi dia mencoba berpikir positif mungkin jongin ingin menyampaikan hal penting.
"Baiklah,aku akan kecafe didekat sini".
Chae menutup telponnya.
~~~
Chae bersiap hendak keluar menemui jongin, ia memang sudah dibolehkan keluar karena jimin percaya chae tidak akan kabur.
Sesampainya dicafe,chae mencari keberadaan jongin.
Ia menemukan jongin dan menghampirinya. Chae duduk dihadapan jongin.
"Apa yang ingin kau katakan". Tanya chae tanpa basa-basi.
"Kau sendiri chae" Bukannya menjawab pertanyaan chae jongin malah bertanya juga.
Chae mengangguk.
"Kau bisa keluar sendiri,apa lelaki itu tidak mengawasimu" Jongin terus menanyai chae.
"Hm, sebenarnya apa yang ingin kau sampaikan?" Chae kembali bertanya.
"Tawaranku waktu itu masih berlaku chae, sekarang pun kita bisa kabur bersama,aku janji akan membiayai kehidupanmu seterusnya,ayo kita pergi" Jongin menarik tangan chae namun langsung ditepis oleh chae.
"Waeyo? Kau tidak mau kabur, apa dia sudah menyentuhmu. Chae aku tidak keberatan jika kau sudah tidak suci lagi". Chae yang mendengar itu marah, ia langsung menampar pipi jongin.
"Kau gila, lebih baik aku pergi" Chae beranjak ingin pergi tapi tangannya kembali ditahan oleh jongin.
To be continued.......
Vote juseyo😽