"Unnie,ayo kita jalan-jalan." Ajak lisa dengan senyum sumringahnya.
Chae tampak berpikir. "Oppa akan marah jika aku tidak mematuhi perintahnya untuk tetap di rumah."
Lisa merengut. "Dia tidak akan tahu,ayolah sebentar saja."
Chae menggigit bibir bawahnya. "Tidak bisa lisaya, aku harus mematuhi perkataan oppa."
Lisa memutuskan menyerah. "Ckk.. dasar istri yang patuh."
Chae terkekeh mendengar ocehan lisa. "Tentu saja,kuharap kau tidak lupa kalau aku sekarang sedang mengandung."
Lisa menepuk dahinya. "Astaga,aku lupa pada keponakanku."
"Unnie,kau harus beristirahat. Aku akan membuatkan makanan yang enak." Lisa bergegas menuju dapur untuk memasak.
Chae tertawa melihat tingkah lisa yang lucu. "Sebentar lagi juga akan kembali ."
Beberapa detik kemudian,lisa kembali kekamar chae sambil menggaruk tengkuknya. "A--aku lupa. Aku kan tidak bisa memasak." Ucap lisa dengan cengiran.
Chae tertawa terbahak-bahak. "Aku sudah menduganya."
Lisa memanyunkan bibirnya. "Aku akan belajar memasak demi keponakan cantikku."
"Bagaimana kalau dia laki-laki." Sahut chae.
"Tidak apa,yang penting keponakanku tidak mirip dengan oppa."
Chae dan lisa mengakhiri pembicaraannya dengan tertawa bersama.
🌹🌹
Jimin mengerjakan pekerjaannya dengan cepat,ia ingin segera kembali ke seoul. Tentu saja alasannya karena chaeyoung dan bayinya.
Jimin bahkan mengorbankan waktu istirahatnya dengan tetap menemui klien penting.
"Jadwal hari ini sudah selesai pak." Ujar jisoo yang berdiri dihadapan jimin.
Jimin mengangguk lalu menyuruh jisoo keluar. Diambilnya ponsel yang terletak disamping laptop kerjanya. Ia mencari nomor seseorang lalu menekan tombol telepon.
"Halo." Sahut seseorang diseberang sana.
"Sayang, aku sangat merindukanmu." Ucap jimin dengan nada sedih yang dibuat-buat.
Chae terkekeh. "Aku juga merindukan oppa."
"Apa lisa menjagamu dengan baik, sayang?" Tanya jimin.
"Sangat baik oppa." Terdengar teriakan lisa diseberang sana.
"Lisaya,jangan melakukan hal aneh pada chae." Peringat jimin pada lisa.
"Baik bos." Teriak lisa kembali.
"Sayang jaga diri baik-baik. Aku secepatnya akan pulang." Ucap jimin sebelum menutup panggilannya.
Jimin mendesah pelan, ia sangat merindukan istrinya. Tinggal satu hari lagi,jimin akan menyelesaikan pekerjaannya lalu pulang, demi melepaskan rasa rindunya pada chaeyoung.
🌹🌹
Pagi yang cerah seolah menggambarkan suasana hati jimin. Pagi ini ia akan kembali setelah menyelesaikan pekerjaannya di busan. Jimin sudah mengabari chae kemarin malam.
Diperjalanan, jimin tidak henti-hentinya tersenyum. Sampai jisoo merasa aneh melihat sikap jimin yang tersenyum tanpa henti sejak tadi.
Jisoo sampai bergidik ngeri karena berpikir jimin sudah gila akibat pekerjaan yang menumpuk.
Selang beberapa jam mereka diperjalanan,akhirnya mereka sampai di seoul dengan selamat.
Jimin segera menuju mobilnya lalu mengendarainya sendiri. Ia bahkan belum sempat mengabari chae,bahwa ia sudah sampai di seoul.