"Benarkah? Aku sangat ingin kesana" chae sangat antusias mendengar Bali.
🌹🌹
Jimin dan chaeyoung berbelanja di mini market. Mereka membeli bahan-bahan makanan untuk persediaan di apartement.
Chaeyoung ingin memilih berbagai macam makanan instan. Jimin yang melihat itu,menegur chaeyoung.
"Sayang, makanan instan itu tidak sehat"
Chae merengut sebal. Bahkan kini ia bejalan cepat meninggalkan jimin di tempatnya.
Jimin menghela napas. Istrinya ini selalu saja merajuk jika kemauan nya tidak dituruti.
"Sayang" panggilan jimin dihiraukan oleh chae.
Akhirnya jimin menarik pinggang istrinya itu agar berjalan berdampingan.
Tapi chae tetap tidak mau menanggapi jimin sampai ia dibolehkan membeli makanan instan.
"Baiklah kau boleh membelinya tapi hanya kali ini saja!"
"Benarkah?" Sahut chae antusias
Jimin mengangguk. Chae segera memasukkan banyak mie instan ke dalam keranjangnya.
Jimin terkekeh melihat tingkah chae. "Ah aku ingin mencari sesuatu di sana, kau bisa langsung ke kasir saja, aku tidak akan lama"
Saat chae ingin menuju kasir, seorang wanita tidak sengaja menabrak chae.
"Eoh maaf,aku tidak sengaja---"
Chae terdiam melihat seulgi di hadapannya dengan wajah yang pucat dan mata sembab.
"Kau---chaeyoung?"
Chae mengangguk.
Setelah mendapat jawaban, seulgi berbalik hendak pergi. "Ah tunggu!"
Seulgi berbalik. "Ya?"
"Kau terlihat tidak sehat seulgi-ssi"
Seulgi menunjukkan wajah muramnya. Seolah banyak kesedihan didalam hidupnya.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya chae lagi karena tidak mendapat jawaban.
Seulgi langsung memeluk chae dan menangis.
Chae kaget. "Ada apa denganmu?"
"Chaeyoung,aku tidak bisa hidup tanpa jimin. Tolong berikan jimin padaku"
Chae bergeming mendengar ucapan seulgi. Dalam hati chae terus mendumal,berani nya wanita ini menginginkan lelaki yang sudah menjadi suaminya.
Ketika jimin tiba,ia melihat adegan yang tidak seharusnya terjadi. Di hadapannya dua wanita yang tidak seharusnya bertemu itu berpelukan. Jimin segera berjalan cepat menuju mereka berdua.
Jimin mendorong seulgi dan menarik chae kedalam pelukannya.
"Kau baik-baik saja sayang?" Tanya jimin khawatir jika seulgi melukai chae nya
Chae hanya bergeming menatap seulgi yang masih menangis.
"Jimin-ah, maafkan aku" ucap seulgi sambil sesegukan menangis
"Aku sudah bilang padamu, jauhi istriku!" Teriak jimin yang menarik perhatian pengunjung lain di mini market itu.
"Oppa sudahlah, lebih baik kita pergi" ucap chae
Jimin menarik chae menjauh dan segera menuju kasir lalu pulang.
Sedangkan seulgi segera bangkit lalu berlari mengejar jimin dan chae.
Seulgi menarik chae dan mendorongnya sehingga ia jatuh tersungkur ke tanah.
Lalu seulgi menarik jimin dan menciumnya.
Jimin mendorong seulgi dan menamparnya keras. Jimin segera menuju chae yang terduduk di tanah.
"Apa kau baik-baik saja sayang?"
Chae bergeming meskipun kakinya berdarah karena terbentur tanah.
Air mata jatuh dari mata chae yang semakin membuat jimin khawatir.
"Jika kau sekali lagi berani menyakiti chaeyoung, ku pastikan kau akan lenyap!" Ucap jimin penuh ketegasan.
Seulgi terdiam takut, niat nya tadi ingin membuat chae marah pada jimin karena ciuman itu tapi nyatanya tidak mudah karena jimin tidak mempunyai belas kasihan pada nya sekarang. Tadi saja jimin mendorong seulgi begitu keras.
Seulgi segera bangkit dan pergi karena takut kemarahan jimin akan meledak.
"Oppa---" chae menangis dipelukan jimin
"Ah...chae maafkan aku" ucap jimin sambil mengelus lembut punggung chae.
Chae menggeleng. "Dia mencium mu, aku tidak suka!"
To be continued.........
Apa cuma aku yang agak oleng ngeliat mereka berdua😅⬆
Lagi usaha bikin konflik,tapi ga pernah nyambung hehe
Jadi nulis yang manis-manis aja dulu yah😎
See you soon👐
*Sambil nunggu up yang ini,bisa kali mampir ke story satu nya. Cek aja di profil aku😊