"Jisoo,aku akan pulang cepat hari ini" ucap jimin
Jisoo hanya mengangguk dan kembali mengerjakan pekerjaannya
Jimin berjalan menuju parkiran sambil mengotak-atik ponselnya.
"Chae bahkan tidak menelponku sama sekali" gerutu jimin
Jimin mencoba menelpon chae berkali-kali tapi tidak dijawab.
"Kenapa dia tidak menjawab teleponnya"
Jimin bergegas mengendarai mobilnya menuju apartemen.
Sesampai di apartemen,jimin tidak mendapati chae disana. Jimin mulai panik dan kembali mencoba menelpon ponsel chae.
Setelah beberapa kali mencoba akhirnya chae menjawab teleponnya.
"Kau dimana sayang?"
"Ah maaf,saya jaehyun......"
"Siapa kau?" ucap jimin menggertak.
"Ah aku tadi hanya menolong wanita ini,dia agak sedikit mabuk"
"Dimana dia sekarang?" Teriak jimin
"Kami di depan sebuah club" sahut jaehyun
"Aku akan mengantarnya jika kau tidak keberatan" tawar jaehyun yang sudah pasti akan ditolak oleh jimin.
"Hmm.....oppa,aku mengantuk. Ayo pulang......" ucap chae dalam keadaan mabuk. Chae tanpa sadar memeluk jaehyun karena kepalanya sangat pusing.
"Chaeyoung....." teriak jimin ditelepon
"Oppaaaa....." ucap chae dengan mata yang sudah tertutup.
"Ah unnie!!" Lisa berlari menghampiri chae yang memeluk jaehyun
"Ah maaf,apa dia menyusahkan mu....."
"Jaehyun" sahutnya mengerti seakan lisa menanyakan nama nya.
"Ah maaf jaehyun-ssi"
"Tidak papa,dia sama sekali tidak menyusahkanku,ah ini ponsel nya sudah terhubung dengan seseorang" ucap jaehyun sambil menyodorkan ponsel chae.
Lisa mengambil ponsel itu dan langsung gugup. Tertulis nama jimin disana,sudah pasti kakaknya itu akan memerahinya karena membawa istri tercintanya ini ke tempat yang tidak baik.
"O...oppa" ucap lisa terbata-bata
"PULANG!!" satu kata perintah yang tidak mungkin lisa bantah. Lisa harus mempersiapkan dirinya karena setelah sampai di apartemen jimin nanti pasti akan terjadi bencana besar.
Lisa berjalan tergopoh-gopoh dengan chae digandengannya. Chae yang setengah sadar terus saja meracau tidak jelas.
Di depan pintu apartemen, lisa terus saja menarik napas. Takut, sudah pasti lisa rasakan. Amukan jimin pasti akan menggema di dalam nanti.
Lisa memencet bel apartemen dan langsung dibukakan pintu oleh pemiliknya. Jimin berdiri sambil melipat tangan didada dengan wajah datarnya menatap lisa.
Lisa gemetar ketakutan. "Oppa...."
Jimin langsung menarik chae dan menggendongnya menuju kamar. Setelah membaringkan chae di kasur, jimin kembali keluar menemui lisa yang masih berdiri di depan pintu.
"JELASKAN!"
"Oppa jangan memarahi unnie, aku yang mengajaknya ke sana" ucap lisa sambil menunduk
"Dan siapa jaehyun? Kenapa dia bisa bersama chaeyoung?"
"Aku tidak tahu siapa jaehyun" ucap lisa pelan
Jimin memelototi lisa. "Mwo? Chae bersama orang asing, bagaimana jika terjadi sesuatu pada chae" bentak jimin
Lisa mulai terisak. "Oppa maafkan aku,aku tidak akan mengajak unnie ke club lagi".
"Sudahlah,lebih baik kau menginap disini saja. Ini sudah terlalu larut untuk pulang sendirian"
Lisa hanya menurut dan bergegas menuju kamar tamu di apartemen jimin
🌞🌞
Nghhhh.....
Chae memijit kepalanya yang terasa pusing.
"Good morning"
Chae menoleh ke arah pintu.
"Senang bermain-main di club kemarin?"
Chae terdiam. Otaknya bertanya-tanya tentang apa yang sudah ia lakukan malam tadi,dan bagaimana jimin tahu soal chae pergi ke club,apa lisa memberitahu nya atau sesuatu yang buruk sudah terjadi. Yang chae ingat hanya sampai ia dan lisa pergi ke club dan setelah itu ia lupa.
"Oppa ...tahu?" Tanya chae
Jimin berdeham.
"Apa oppa...marah?"
"Menurutmu?" Sahutnya datar
"Oppa maafkan aku, aku hanya penasaran dengan isi club"
"Berjanji lah untuk tidak pernah menginjakkan kaki lagi di sana!" Ucap jimin dengan penuh penegasan
Chae hanya bisa menurut daripada jimin memarahinya.
🌹🌹🌹
Pagi ini jimin dibuat panik karena tiba-tiba tubuh chae sangat panas. Ia demam karena mungkin tubuhnya tidak terbiasa terkena angin malam.
"Oppa aku ingin dipeluk" ucap chae pelan
Jimin langsung merengkuh tubuh lemas chae
To be continued...