Kantor.......
Jimin terus menatap kesal pada beberapa karyawan yang kedapatan melirik chae dengan wajah kagum.
"Apa yang kau lihat, kembali bekerja." Kata-kata itu terus ia ucapkan pada setiap karyawan lelaki yang dilaluinya.
Jimin semakin mengencangkan tangannya yang melingkar dipinggang chae. Sedangkan chae terus saja tersenyum pada setiap orang yang dilewatinya.
Jimin menyesal mengizinkan chae ikut dengannya ke kantor. Melihat tatapan lelaki lain pada chae membuat jimin gerah.
"Eoh akhirnya kau datang." Ucap seseorang yang menghampiri jimin dan chae.
Seokjin menatap chae yang berada di samping jimin, tatapan seokjin tertuju pada tangan jimin yang melingkar dipinggang chae. Seokjin tersenyum hangat pada chae.
Chae membalasnya dengan tersenyum juga. "Ah aku baru melihatmu? Apa kau karyawan baru?" Tanya seokjin kepada chae.
"Dia kekasihku." Sahut jimin cepat.
"Ah begitu." Seokjin mengulurkan tangannya pada chae. "Aku seokjin, manajer disini."
Chae langsung menerima uluran tangan seokjin. "Aku chaeyoung."
seokjin tidak juga melepaskan tangannya dari chae, ia lupa karena terpesona dengan kecantikan chae.
"Yak apa kau mau tanganmu itu dipotong" ucap jimin. Seokjin langsung tersadar dan melepaskan tangannya. "Ah maafkan aku, kau sangat cantik chaeyoung"
Chae tersipu malu. "Kau bisa memanggilku chae." Jimin yang mendengar itu langsung bersuara.
"Tidak boleh!! Hanya aku yang boleh memanggil itu."
Chae langsung menoleh pada jimin. Jimin menarik chae menuju ruangannya dengan kesal. "Waeyo? Kenapa kau kesal?" Tanya chae.
Jimin tidak menyahut bahkan saat sudah diruangannya,ia terus mendiamkan chae.
Chae mendekat dan duduk dipangkuan jimin. "Kau kesal?"
Jimin tetap membuang muka mencoba menghiraukannya karena gengsi, meskipun saat ini tangannya sangat ingin memeluk chae yang mulai berani duduk dengan sendirinya dipangkuannya tanpa disuruh.
Chae menampilkan ekspresi cemberutnya yang menggemaskan agar jimin mau berbicara dengannya. Chae mengalungkan tangannya dileher jimin. "Oppa!" Panggil chae dengan nada lucu.
Jimin langsung menoleh,entah kenapa hari ini chae sangat berbeda dari biasanya. Chae menunjukkan sisi dewasa dan juga manja nya. Jimin tidak pernah mengira, jika chae juga bisa bersikap berani seperti ini.
Akhirnya jimin luluh hanya karena panggilan lembut dari mulut chae. Suara merdu dan lembut itu sangat sayang jika dihiraukan.
Jimin menatap chae dan membawa tangannya mengelus wajah chae. "Bagaimana ini? Aku bahkan tidak bisa marah padamu"
Chae terkekeh. "Itu bagus."
Jimin tertawa sambil mencubit pipi chae. "Eoh kau harus bekerja kan, aku akan menunggu disini." Chae beranjak dari pangkuan jimin.
"Apa tidak ada ciuman?" Chae tertawa mendengar rengekan jimin
Chae menggelengkan kepalanya dan segera menjauh dari jimin.
Sedangkan jimin merengut karena tidak mendapat ciuman. "Baiklah, tapi setelah pekerjaanmu selesai." Ucap chae.
Jimin langsung tersenyum dan mengerjakan pekerjaannya dengan cepat.
~~~~~~~~~~~~~
Ceklek......
Seokjin masuk keruangan jimin tanpa mengetuk, karena itu sudah kebiasaannya.
Seokjin terkejut melihat chae duduk disofa. Ah ia lupa jika tadi jimin membawa chae keruangannya juga. "Ah chaeyoung, kau disini?" Ucap seokjin berbasa-basi.
Mendengar seokjin berbicara dengan chae,jimin memasang kembali wajah kesalnya. Jimin terus menatap kedua orang itu.
"Apa kau tidak bosan disini sendiri?" Tanya seokjin.
"Apa yang ia maksud sendiri? Bukankah ada aku disini." Gumam jimin kesal.
"Sedikit." sahut chae yang semakin membuat jimin kesal, jadi chae bosan bersamanya diruangan ini.
"Ah bagaimana kalau kita keluar, aku akan mengajak mu ke cafe di sekitar sini." Chae mengangguk antusias.
"Benarkah? Tentu saja aku mau. Ayo!"
"Ekhem!" Tegur jimin yang dari tadi memperhatikan percakapan chae dan seokjin.
To be continued.....
Kalian mulai bosan ya sama alurnya? :(
Makin hari makin turun readersnya sedih aku tu hihihi😳Aku usahain cepet tamat deh kalo gitu😶
🌹🌹🌹