BRAKK
Beberapa foto berhamburan tepat mengenai wajah chanyeol.
"Ige mwoya?" Teriak lisa di depan chanyeol.
Chanyeol memunguti foto yang berserakan di lantai dan melihatnya.
Seketika chanyeol terdiam melihat foto-fotonya bersama wanita yang duduk di pangkuannya ketika ia diclub.
"Sepertinya aku sudah tahu apa jawabanmu, kau tidak diberi kesempatan untuk menjelaskan chanyeol-ssi! Kau tahu pintu keluar ada disana, sekarang keluarlah sebelum aku mencakar wajahmu!" Lisa terlihat tenang karena dari awal dia sudah menyangka hal seperti ini akan terjadi.
Dia tahu chanyeol lelaki mata keranjang, hanya saja saat itu lisa sangat kesepian dan akhirnya menerima cinta chanyeol walau ia tidak menyukainya sama sekali.
Dan siapa sangka chanyeol si mata keranjang bisa membuat lisa nyaman di dekatnya.
Ya, akhirnya lisa mulai menyukai chanyeol tapi dia tidak bisa membiarkan chanyeol terus-terusan mempermainkan perasaanya seperti ini.
Sejak chanyeol tertangkap selalu memperhatikan chaeyoung,lisa sudah mempunyai firasat buruk akan hal itu. Dan lisa sudah tidak tahan dengan perilaku chanyeol yang selalu tidak menghargai perasaannya.
~~~~~
Setelah kepergian chanyeol, chae lega karena dia tidak akan bertemu lagi dengan lelaki itu.
"Seharusnya kau biarkan oppa memukulnya tadi!" Jimin kesal karena lisa membiarkan chanyeol pergi tanpa luka sedikit pun.
Lisa gerah terus mendengarkan ocehan jimin. Kakaknya ini memang sedikit cerewet jika menyangkut lisa,adik kesayangannya.
"Unnie, lihatlah oppa dia terus memarahiku." Lisa mengerucutkan bibirnya.
Chae hanya terkekeh melihat tingkah lucu kakak beradik tersebut. Chae terus memperhatikan jimin yang sedang memasak sarapan.
Lelaki ini tampan dan juga pandai memasak, idaman wanita sekali.
Pasti banyak wanita yang menyukainya, dan aku bukan apa-apa jika dibandingkan dengan wanita-wanita kaya yang sederajat dengan jimin.
Chae bingung mengapa setiap jimin menatapnya, jantungnya akan berdegup kencang. Oh apakah ia sudah jatuh cinta dengan jimin. Tapi apa ia pantas bersama dengan lelaki itu.
"Chae." Panggil jimin.
Chae menoleh dan mendapati jimin yang sedang tersenyum padanya.
Manis sekali, pikir chae.
"Jimin-ah, apa kau benar-benar menyukaiku?" Tanya chae malu-malu.
Jimin tersenyum melihat pipi chae yang memerah karena malu.
"Hey kenapa pipimu merah, apa kau sakit?" Jimin menggoda chae.
Chae langsung beranjak untuk pergi ke kamarnya karna ia saat ini sangat malu dengan ucapannya tadi.
Jimin menahan lengan chae. "Aku sangat menyukaimu."
Chae tersenyum dan berbalik menatap jimin.
"Benarkah?" Tanya chae meyakinkan.
Jimin mengangguk iya dan langsung memeluk chae.
Chae membalas pelukan jimin.
"Hei kenapa bermesraan di dapur?" Tegur lisa dengan wajah cemberut.
"Aku baru saja putus dan kalian memperlihatkan adegan mesra seperti ini di hadapanku. Aish apa tidak ada yang mau menghiburku saat ini." Lisa terus berceloteh.
Chae dan jimin hanya tertawa mendengar ucapan lisa.
Jimin mengecup sekilas pipi chae. Chae terkejut dengan tindakan jimin. "Yakk, masih ada lisa disana." Tegur chae.
"Oppa!" Pekik lisa yang melihat tindakan jimin tadi.
Lisa kesal karena melihat adegan mesra kakaknya itu, tapi dia juga senang karena akhirnya perasaan kakaknya terbalaskan.
Lisa langsung menuju kamarnya, ia tidak mau menonton lebih lanjut kemesraan pasangan baru itu.
🌹🌹
Jimin sedang berbelanja di mall bersama chae.
Chae terus memperhatikan tautan tangan mereka. Ia masih tidak percaya jika ia benar-benar jatuh cinta pada jimin dan terlihat jika jimin tulus mencintai chae.
Mereka berdua sedang asik berbelanja, ah tepatnya jimin. Jimin terus saja memaksa chae membeli baju yang harganya terbilang mahal.
Jimin akan membeli baju yang menurutnya sangat cocok dengan chae,tapi chae selalu cocok mengenakan baju apa saja, ia tetap terlihat cantik seperti biasanya.
~~~~~
"Eoh jimin-ah." Panggil seorang wanita.
Jimin yang merasa dipanggil langsung menoleh keasal suara itu.
Wanita itu tersenyum kepada jimin sambil melambaikan tangannya.
Jimin hanya bergeming. "Wanita ini kenapa harus muncul sekarang!" Kesal jimin dalam hati.
"Chae, ayo kita pulang saja!" Tanpa mendengarkan ucapan chae,jimin langsung menarik tangan chae dan berlalu pergi meninggalkan wanita itu.
To be continued...