3. Try to love you

5K 369 32
                                    

Tanpa jimin sadari chae sudah selesai menata makanan di hadapan jimin. Sedangkan jimin masih sibuk dengan pikirannya tentang chae.

"Tuan jimin." Chae mengibaskan tangannya di hadapan jimin.

"Eoh ada apa chae?" Sontak jimin yang kaget.

"Makanannya sudah siap." Ucap chae.

Jimin pun mulai menyantap makanannya dengan lahap.

Sedangkan chaeyoung menatap jimin dengan intens. "Bagaimana caranya aku bisa kabur dari sini." Batin chae.

Jimin menyadari bahwa chae sedang menatapnya dan seolah mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh chae. "Oho buang jauh-jauh pikiranmu untuk kabur, karna aku tidak akan pernah membiarkan itu terjadi."

Chae kaget karena jimin seolah-olah dapat membaca pikirannya. Chae menjadi salah tingkah karena jimin menatapnya dengan tatapan yang tajam.

"Aku tidak akan kabur Jimin-ah." Jawab chae pasrah.

"Baguslah kalau kau tidak berpikir untuk kabur, jika kau mencoba kabur maka akan ku cari kau sampai pelosok dunia manapun ingat itu!"

Jimin tersenyum mendengar chae memanggilnya dengan namanya.

"Ne."


~~~~~~

Hari mulai gelap, chae bergegas menuju kamarnya untuk beristirahat. Hari ini ia sangat lelah melakukan banyak pekerjaan rumah.

Chae berjalan menuju kamarnya, saat ia membuka pintu,sebuah tangan melingkar penuh di pinggang chae. Chae sontak kaget. "Apa yang kau lakukan?"

Chae berbalik menghadap ke jimin. "Chae, aku ingin mengatakan sesuatu padamu." Jimin menatap mata chae begitu juga dengan chae.

"Chae sepertinya aku mulai menyukaimu." Ucap jimin mantap.

"Mwo?" Chae kaget dengan apa yang dikatakan oleh jimin.

"Aku sudah jatuh cinta padamu saat pertama kali aku melihatmu." Jimin meraih tangan chae dan menggenggamnya.

Chae masih diam dan mencerna apa yang barusan dia dengar.

"Tapi aku hanya menganggapmu sebagai penyelamatku saat itu." Chae menundukkan kepalanya tidak berani menatap jimin.

Jimin terdiam dan melepas tangan chae lalu pergi begitu saja meninggalkan chae. Hatinya sakit mendengar chae tidak membalas perasaannya.

Disatu sisi chae masih bingung dengan perasaannya. Dia sungguh tidak ingin menyakiti hati penyelamatnya itu tapi benar dia tidak memiliki perasaan apapun pada jimin, tidak untuk saat ini.

Pagi harinya chae terbangun seperti biasanya. Ia segera keluar kamar dan mencari jimin, tapi ternyata jimin sudah pergi ke kantornya. chae merasa bersalah pada jimin.

"Pasti dia merasa sakit hati sekali." Chae terus memikirkan jimin sampai dia tidak sengaja terpeleset di tangga dan jatuh. Kaki chae lecet dan mengeluarkan darah.

Jimin yang baru saja tiba di rumahnya melihat chae terduduk di lantai dengan kaki yang terluka. Jimin sontak berlari menuju chae. "Apa kau baik-baik saja chae?" Chae menatap jimin, orang yang ia cari-cari dari pagi tadi akhirnya muncul di hadapannya.

"Ahh aku baik baik saja jimin-ah." Chae mencoba berdiri tapi jimin malah menggendongnya ala bridal style.

"Jimin-ah turunkan aku, aku bisa jalan sendiri." Chae terus merengek minta diturunkan.

"Tidak akan, aku tahu kakimu sakit jadi jangan keras kepala, diamlah!"

Jimin mengambil kotak obat lalu mengobati kaki chae yang luka. Saat cairan obat merah menyentuh luka dikakinya, sontak chae meringis kesakitan. "Apa terasa sakit?" Tanya Jimin dengan nada khawatir. Chae hanya mengangguk.

Saat jimin mengobati chae, bel rumah berbunyi dan jimin yang membuka pintu.

"Oppa anyeong." Teriak seorang gadis yang langsung memeluk jimin.

Chae hanya menatap gadis tersebut. Hatinya terasa panas melihat jimin dipeluk oleh gadis itu yang chae akui sangat cantik.

Jimin pun mempersilahkan gadis itu masuk ke dalam. Chae menundukkan kepala padanya begitu pula dengan gadis itu.

"Oppa siapa wanita ini?" Tanya gadis itu.

Jimin membisikkan sesuatu ke telinga gadis itu. Lalu gadis itupun berteriak heboh, ia tampak girang setelah mendengar sesuatu yang dikatakan jimin.

"Benarkah oppa?" Tanyanya lagi memastikan. Jimin hanya mengangguk sambil tersenyum. Senyum yang manis menurut chae.

"Ahh unnie perkenalkan aku Lisa. Park lisa. Aku adik jimin oppa, senang bertemu denganmu."


To be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To be continued...

My Life✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang