Bandung

3.9K 221 6
                                    

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 5 jam,dr Jakarta-Bandung,akhirnya sekarang Iqbaal,Vanesha dan Naynay sampai pada pekarangan rumah org tua Iqbaal,rumah masa kecil Iqbaal,rumah sejuta kenangan bagi Iqbaal dan Tetehnya,Teh Ody namanya,sarjana kedokteran speasialis gigi,sudah menikah 2 thn yg lalu,memiliki satu anak perempuan bernama Lyodra,baru berusia 18bulan.

"Kamu pulang ke Bandung pas gak weekend,cuma mau mamerin pacar baru lee?"tanya Teteh
"Aku rindu Bunda teh,tp yaa sekalian ngenalin calon menantu jg"jawab Iqbaal
"Serindu-rindunya km sama Bunda mah,tetep aja bisa tahan sampek weekend"cibir Teteh
"Heran!!udah punya suamik sama anak,tetep aja usil bgt mulutnya"balas Iqbaal
Vanesha tersenyum ketika melihat perdebatan kakak beradik ini
"Makanan udah siap,perutnya di isi dulu,nanti baru lanjut berantem lg"ucap Bunda dr arah dalam,lalu iqbaal pun mengajak Vanesha ke meja makan,disana sudah ada Ayah,Bunda dan Naynay
"Maafin Iqbaal sama Tetehnya yaa nak,mereka memang suka begitu,kalo jauhan baru pada saling nyari"ungkap Bunda sembari mengelus punggung Vanesha
"Iyah tante,gak papah kog"balas Vanesha
"Tante??"tanya Bunda memberi ekspresi bingung,sekarang Vanesha yg salah tingkah
"Panggil Bunda,jgn tante"lanjutnya
"Iyah sha,,kalo km manggil Bunda dgn Tante,nanti Bunda lupa sama umurnya,di kira masih muda terus"ucap Iqbaal
Semua org tertawa,rumah selalu ramai jika Iqbaal d sana,selain memiliki humor yg tinggi,dia sangat pandai mengeluarkan Jokes-Jokes receh yg membuat seisi rumah mjd geli.

Iqbaal Pov

Setelah selesai makan siang,aku mengumpulkan keluargaku di ruang tengah,ada Ayah,Bunda,Naynay,Teteh juga dgn Lyodra,ponakanku yg sangat cantik,tentu saja ada Vanesha,dia duduk d sampingku,selama sampai di rumah,Vanesha tdk banyak bicara,dia hanya akan mengeluarkan suara seperlunya,mungkin dia masih malu bertemu dgn keluargaku,aku tahu meskipun dia terkesan pendiam,sebenarnya dia pandai bicara
"Ayah,Bunda,,,Vanesha ini pacar aku,emmsss bukan!!maksudku dia ini calon istriku"ungkapku
"Yakin bgt kalo sasha mau jd istri kamu"cibir Teteh lagi
"Diem dulu dooong teeeeh,aku mau ngomong serius juga"balasku kesal pada saudaraku,Ayah dan Bunda hanya menggeleng melihat kedua anaknya
"Emmmss Ayah sama Bunda setuju kan?"tanyaku "maksudku kalian memberi restu pada kami utk menikah"lanjutku pada akhirnya.
Ayah dan Bunda saling pandang,lalu mereka tersenyum,sedangkan Vanesha duduk diam di sampingku,kedua tangannya saling menggenggam,aku pun mencoba meraih tangan kirinya,utk ku genggam,saling menguatkan.
"Ayah rasa kamu sdh dewasa,kamu sdh tahu yg terbaik utk kamu dan keluargamu,jika memang Vanesha yg kamu pilih,kenapa enggak?"ucap Ayah
"Bunda juga merasa Sasha bisa sabar ngadepin kamu"imbuh Bunda
"Kami merestui kalian"lanjut Bunda
Aku tersenyum,begitupun dgn Vanesha,aku langsung menghambur memeluk Bunda dan mencium kedua pipinya,lalu aku memeluk Ayah,selanjutnya aku memeluk Teteh,mencium pucuk kepalanya
"Aku mau menikah nay"ucapku pada naynay ketika aku memeluknya
"Naynay seneng"balasnya
Selanjutnya aku menatap gadisku,dia masih sama,duduk di tempat yg tadi,aku tdk bisa menebak raut wajahnya,ada senyum kecil d bibirnya,namun aku jg bisa melihat,ada genangan air di matanya,aku hampiri dia,aku usap punggungnya
"Kamu seneng?"tanyaku
Vanesha menatapku,lalu ia mengambil nafas dalam,lalu ia buang ke langit-langit ruang tengah,sekarang aku tahu,dia sedang menahan tangisan
"Sasha tdk ingin meluk bunda?"tanya Bunda,yg sekarang sdh berdiri di belakangku
"B-boleh bunda?"balas Vanesha dgn suara tercekat
"Tentu boleh doong"ucap Bunda sembari merentangkan kedua tangannya,saat itu juga Vanesha berdiri lalu memeluk Bunda,erat sekali yg ku lihat.
"Kalo mau nangis,nangis aja!jangan di tahan,aku kan sdh bilang,aku gak suka km yg sok tegar"ucapku sembari mengusap rambutnya yg sekarang masih dlm pelukan Bunda
"Kenapa nak?"tanya Bunda pada Vanesha
"Ka-kangen Mama"jawab Vanesha,sekarang dia menangis dan aku senang.
"Kan sdh ada Bunda sekarang"ucap Bunda,Sasha hanya mengangguk.

Vanesha Pov

Berada di tengah-tengah keluarga Iqbaal rasanya sangat menyenangkan,aku fikir Iqbaal memiliki org tua yg sedikit kaku,ternyata bayanganku salah,Ayah dan Bunda sangat hangat,Teh Oddy juga
"Kamu seneng sekarang?"tanya Iqbaal di balik kemudi,sekarang kami sedang dlm perjalanan pulang ke Jakarta,hanya aku dan iqbaal,Naynay masih ingin di Bandung katanya,lusa baru kembali ke Jakarta.
Ayah dan Bunda menyuruh kami menginap satu mlm disana sebenarnya,tetapi Iqbaal hrs kerja,jd kami memutuskan kembali ke Jakarta mlm ini juga,jam 7 mlm tadi kami on the way dr rumah Ayah dan Bunda.
"Iyah,aku senang"jawabku
Iqbaal tersenyum,lalu meraih tanganku dan menciumnya
"Menurutmu,mereka menyukaiku?"tanyaku
"Tentu,mereka sangat menyukaimu"jawab Iqbaal
"Aku jg menyukai mereka,aku senang ketika berkumpul dgn mereka,aku seperti memiliki keluarga yg utuh,aku sangat merindukan moment seperti tadi baal"ungkapku
"Nanti kamu akan hidup bareng mereka,kamu akan berada di tengah-tengah keluarga Ramadhan"balas Iqbaal
"Jadi kamu tdk menyesal doong?"tanya iqbaal
"Menyesal karna apa?"balasku
"Tdk menyesal karna aku sdh menghamilimu"jawab Iqbaal,ku cubit pinggangnya,selalu begitu,dia sangat senang sekali mengingatkan aku dgn kebodohanku mlm itu,tp jujur!!aku tidak menyesal,aku senang semesta mengenalkan aku pada iqbaal.

#tbc,,

INSIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang