belajar ikhlas bersama

2.7K 176 22
                                    

Vanesha Pov

Sudah hampir seminggu aku kehilangan calon anakku,dia sudah tumbuh di dlm rahimku selama 7 bulan,seharusnya 2 bulan lagi dia lahir,melihat warna warni dunia,memakai kaos kaki yg sudah ku rajut untuknya,meminum ASI ku,seharusnya aku bisa mendengar suara tangisannya,mendengarkan dia tertawa,melihat ia membuka mata dan bergeliat,mencium aroma tubuh bayinya.

Andaikan waktu itu aku bisa sedikit bersabar dan menikmati kebosananku,mendengarkan ucapan suamiku,menuruti kemauan suamiku,mungkin saat ini Cil masih ada,masih bisa menendang perutku.
Bodoh sekali aku!!!
Dia perempuan,sangat cantik kata Bunda,kata Ayah,kata Naynay,kata suamiku juga,rambutnya lebat berwarna hitam seperti papahnya,bibirnya tipis sepertiku,namun aku gagal,aku gagal menjaga bayiku.

Saat ini aku hanya mampu menangis sepanjang hari dgn memeluk kaos kaki yg sdh ku rajut untuknya,aku tdk ingin bicara pada siapapun,termasuk suamiku,rasanya aku malu sekali,istri macam apa aku ini?ibu seperti apa aku ini??
Aku blm bisa menerima keadaan sekarang ini,sungguh aku hancur,jika aku kehilangan mama merasa hancur,sekarang aku lebih hancur lagi,rasanya tdk ada kata maaf utk diriku sendiri.

Iqbaal Pov

Aku sudah merasa hancur kehilangan cil dr hidupku,saat ini rasanya aku semakin hancur ketika melihat istriku hanya menangis sepanjang hari,aku tdk tahu lagi bagaimana membujuk dia agar lebih tenang,setiap aku mengajak berkomunikasi ia selalu menghindar,ia tdk pernah mau menatapku lagi,kesalahanku mungkin sdh tdk bisa di maafkan olehnya,Tuhan rasanya hidupku sangat lelah.

Saat ini Tante Mayang dan Zoya sedang dlm tahap pencarian,mereka sdh sah mjd buronan,Jerome dan org-org suruhannya bekarja sangat cepat,mereka segera meminta rekaman CCTV di dlm lift,dan benar saja 2 perempuan yg memakai kacamata yg aku lihat tempo hari adl tante mayang dan Zoya,mereka melakukan tindakan kekerasan terhadap istriku,menampar wajah istriku hingga tersungkur,lalu Zoya?zoya sempat menendang perut istriku dari arah samping,sungguh kejam sekali mereka dan aku bersumpah tdk akan pernah memaafkan mereka.

Sedangkan Papa mertuaku masih dlm perjalanan menuju Indonesia,Jerome blm mengizinkan aku utk bekerja,ia menyuruhku utk menanangkan fikiran dan mengurus sasha hingga semuanya stabil,namun sudah hampir seminggu Sasha masih sangat sulit di ajak berkomunikasi.

Seperti sekarang ini,aku melihat istriku menangis di atas ranjang dgn memeluk kaos kaki rajutan dan beberapa boneka yg ia belanja utk bayi kami,sungguh rasanya sakit sekali melihat dia dlm keadaan seperti itu.

Langkahku mendekat,aku mengelus punggungnya yg masih bergetar karna tangisan,aku mencium punggungnya

"Sayang,,,cil sdh tenang,kita hrs belajar ikhlas"ucapku sepelan mungkin

Dia menangis semakin kencang,aku tdk tahu lg apa yg hrs aku lakukan saat ini.

"Cil pasti sangat sedih melihat mamanya seperti ini,ikhlaskan dia"ungkapku lg,,,

Kemudian sasha membalikan badannya,ia duduk,lalu menatapku dalam

"Kamu bilang apa?"tanyanya dingin

"K-kita hrs ikhlas"jawabku

"Ikhlas???hahaha,,kalo km mau belajar ikhlas,ikhlaslah sendiri,aku tdk bisa,aku tdk akan pernah bisa,jangan mengajakku utk mengikhlaskan cil"ungkapnya dgn suara tinggi

"T-tapi cil tdk akan pernah kembali,tugas kita saat ini hrs ikhlas yank"balasku

"Aku balll!!Aku!!"
"Aku yg membuat cil meninggal,Aku yg membuat cil celaka,Aku yg membunuh cil"ungkapnya lagi

Air mataku sudah jatuh,pipiku sudah basah sejak tadi,badanku sdh bergetar seperti yg sasha rasakan.
Aku menggeleng cepat,bukan!bukan sasha yg membunuh cil,bukan sasha yg menjadi penyebabnya cil.

"7 bulan dia ada di sini,aku dan dia hidup bersama selama 24jam,kami tdk pernah terpisah,setiap pagi aku mengajak dia berkomunikasi,setiap siang kami selalu mendengarkan melodi bersama,setiap mlm aku selalu membacakan buku dongeng utk cil"
"Kamu lihat ini?kaos kaki ini milik cil,aku sudah tahu dia pasti sangat lucu ketika memakai ini"ungkap Sasha

Aku memeluk sasha,erat!sangat erat sekali,aku menangis,sasha pun menangis,kami saling menyampaikan luka kami.

"Aku mohon,,,jgn salahkan diri kamu,kamu tdk salah,kamu tdk salah,kamu tdk pernah salah"ucapku lirih

Sasha mengeratkan pelukannya,ia menangis,suaranya sdh hampir habis karna sepanjang hari yg ia lakukan hanya menangis.
Tuhan,kembalikan semuanya seperti dulu lagi,biarkan kami mengikhlaskan kepergian calon anak kami.

#tbc,,,
Gue yg ngarang,gue yg ngetik,gue yg nangis 😭😭😭

Papa mama harus kuat,cil sdh bahagia di surga.

INSIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang