warung bakso

4.4K 248 1
                                    

Iqbaal Pov

Malam ini aku mengajak Vanesha jalan-jalan,ia ingin makan bakso di tempat langganannya katanya,tentu saja dengan senang hati aku mengantarnya,jika saat ini dia ingin pergi ke Italy pun,akan ku antar,ini bukan soal bucin,ini soal ingin membahagiakan org yg aku sayangi,jika kamu berada di posisiku saat ini,aku yakin kamu akan melakukan hal yg sama.
"Di sini?"tanyaku
Vanesha mengangguk dgn tersenyum,ia sepertinya sangat bahagia sekali melihat sebuah warung bakso dgn tenda merah di pinggir jalan,aku fikir ia akan memintaku mengantar ke tempat bakso dgn konsep yaa minimal memiliki lahan parkir yg luas,ternyata tidak.
"Bang bakso 2 yaa,yg satu seperti biasa"ucapnya
"Iyah mbak sasha"balas penjual bakso yg usianya ku taksir 40 thn.an,cukup rame,suasananya jg cukup panas,hanya terdapat 2 kipas angin yg terletak di sebelah pojok kanan dan kiri
"Kamu kenapa?"tanyanya
"Hah??oh gak papa"jawabku seadanya,jujur!!ini pertama kalinya aku di ajak seorang perempuan makan di pinggir jalan seperti ini,Zoya mana mau?mantanku sebelum Zoya juga tdk pernah,baru Vanesha.
"Aku jamin nanti km akan suka bakso di sini"ucapnya
"Km sering makan d sini?"tanyaku
"Iyah,coba kamu lihat butik di seberang sana"jawabnya,lalu ku ikuti arah tangannya,aku melihat butik besar,cukup terkenal,butik dr seorang designer kondang Ivan
"Aku bekerja di sana setelah kuliah,biasanya akan pulang jam 9 mlm,gara-gara hari ini aku d culik sama kamu,akhirnya aku hrs izin"ucapnya
"Kamu kerja disana?sejak kapan?"tanyaku
"Sejak SMA,sewaktu kecil aku sering kesitu bareng mama,uncle ivan adl sahabatnya Mama,udh seperti adiknya mama malah,semenjak mama meninggal aku jadi semakin sering di butik itu,rasanya selalu ada mama kalo aku ada di dlm sana"jawabnya
"Baksonya mbak"ucap seorng pelayan membawakan pesanan kami
"Terimakasih"balas Vanesha
"Es jeruk satu yaa mas"lanjutnya,lalu ia menatapku
"Ahh,,samain aja sama kamu"ucapku
"Es jeruknya berarti 2"kata Vanesha,di balas anggukan ramah dari sang pelayan warung bakso
"Dulu mama adl model,dunianya selalu berada di fashion"ungkap Vanesha lagi,aku hanya diam,mengamati setiap gerak gerik Vanesha dan mendengarkan ceritanya
"Dan sekarang aku juga terjun ke dunia fashion,di bidang designer"lanjutnya
"Kenapa km tdk memilih mjd model seperti mamamu?"tanyaku
"Karna aku tdk sehebat mama"jawabnya
"Tapi kamu hebat di mataku"ungkapku tulus,Vanesha tersenyum.
"Setelah kita menikah aku ingin kamu tetap dgn duniamu,maksudku km hrs tetap melanjutkan mimpimu,mjd designer hebat seperti Ivan"ucapku
Vanesha menatapku,seolah-olah bertanya "serius?"
"Aku tdk ingin merusak duniamu lg,aku akan mjd suport system versi paling baik untukmu,lakukan apapun yg membuatmu senang,akan aku temani,asal jgn mengajakku minum alkohol lagi"ucapku serius
"Baaaaallll"kata Vanesha dgn memukul lenganku,aku tertawa,hari ini Vanesha sdh mengeluarkan banyak sekali kosakata,tdk seperti sebelumnya,ia hanya akan mengatakan sesuatu yg sekiranya penting saja,aku fikir dia sdh mulai menerimaku.

Setelah selesai makan bakso,sekarang aku mengajak dia ke rumahku,aku ingin mengenalkannya dgn Naynay,lalu besok pagi kami akan ke Bandung,utk bertemu Ayah dan Bunda.
"Ayok kita masuk"ucapku,aku menggandeng tangannya,sdh ada Naynay di ruang tamu ternyata,beliau sedang menjahit sesuatu yg aku kurang tahu,menjahit dgn tangan
"Assalamualaikum nay"sapaku
"Waalaikumsalam"balasnya
"Ohh sama temennya toh"lanjutnya
"Kenalin nay,namanya Vanesha"ucapku
"Cantik gak?"tanyaku
"Cantik,cantik bgt malah"jawab Naynay,aku tersenyum tentu saja,begitu juga dgn Vanesha
"Dia calon istriku"ungkapku
"Loh!!!sudah putus dr Zoya?"tanya Naynay,aku mengangguk mantap
"Baguslah,naynay jg kurang setuju kalo kamu sama dia"ungkap Naynay,aku tersenyum
"Sha,,ini Naynay,pacar keduaku setelah bunda"ucapku
Naynay tertawa lalu mencubit pinggangku
"Saya Vanesha"katanya dgn ramah sekali
"Panggil aku naynay aja yaa?aku asisten rumah tangga di sini,dulu d bandung,semenjak anak ini tumbuh dewasa dan sukses,aku diajak dia hidup bersama di sini"balas Naynay
"Dulu naynay kerja sama bunda dr teteh umur 5 thn,makanya sdh sedekat ini"ungkapku lagi,Vanesha tersenyum.

Lalu aku menceritkan rencanaku besok,yg akan membawa Vanesha ke Bandung,Naynay juga ku ajak pastinya dan kulihat Naynay sangat akrab sekali dgn Vanesha,berbeda sekali sikapnya dulu ketika aku membawa Zoya ke rumah,Naynay bersikap seolah asisten rumah tangga saja,seperti memberi jarak,mungkin karna sikap Zoya jg yg kurang ramah,tdk seperti saudara tirinya ini,sungguh sekarang aku benar-benar bersyukur atas inseden malam itu,termasuk aku juga berterima kasih utk Anja yg sdh memberi tugas padaku malam itu.

Vanesha Pov

Aku senang setelah iqbaal memperkenalkanku pada Naynay,sosok perempuan yg sdh lanjut usia,beliau sangat hangat,ramah sekali,aku melihat kedekatan Iqbaal dgn asisten rumah tangganya ini bukan seperti majikan dan pegawai,tapi seperti nenek dan cucu
"Naynay selalu protes jika aku akan memperkerjakan tenaga baru d rumah ini"ucap iqbaal
"Kenapa?"tanyaku
"Mungkin naynay cemburu"jawabnya,tentu saja aku dan naynay tertawa
"Naynay masih mampu mengurusmu"ungkap naynay
"Iyah aku tahu"balas Iqbaal
"Kamu tdk ingin ku antar ke Bandara?"tanya iqbaal
Aku menggeleng,lalu tersenyum
"Setiap papa mau pulang ke Jerman aku tdk pernah mengantar sampai ke Bandara,aku malas beradu argument dgn istri dan anaknya"ungkapku
"Iyah,aku tahu"balas iqbaal tersenyum
"Naynay siapin kamar tamu dulu yaa buat sasha"kata Naynay
"Sdh mlm,naynay istirahat saja,mlm ini biarin Vanesha tidur d kamarku,aku tidur di sofa"ucap iqbaal
"Baiklah"ucap naynay tanpa membantah iqbaal,kemudian naynay pamit ke kamarnya utk istirahat.

Hanya ada aku dan iqbaal sekarang,di ruang tengah rumahnya,ada suara TV yg menanyakan acara musik dr negara luar
"Tadi pagi aku sdh bertemu dgn papamu"ucap iqbaal,seketika aku menatapnya,meminta penjelasan lebih lanjut
"Aku menceritakan semuanya,dr awal kita bertemu hingga sekarang"lanjutnya
Aku masih diam,menunggu penjelasan iqbaal selanjutnya
"Aku fikir,papamu akan marah padaku,memberiku pukulan padaku hingga aku sekarat,ternyata tidak"ucapnya lagi
"Papa bilang apa?"tanyaku
"Papamu merestui hubungan kita,aku d suruh segera menikahimu,makanya aku ingin cepat-cepat menjadikan kamu istri"jawabnya
"Keadaan Zoya bagaimana?"tanyaku
"Kamu tdk perlu memikirkan Zoya,kamu hrs fokus dgn anak kita dan pernikahan kita saja"jawabnya,aku diam.
Entahlah,aku harus senang atau sedih utk saat ini,yg jelas aku merasa nyaman ketika berada d dekat iqbaal,aku merasa memiliki pelindung,semoga perasaanku tidak salah.

#tbc,,
Semoga kalian semakin suka dgn ceritanya,jangan lupa Vote yaa???

INSIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang