" Sudah dilipat halaman untuk pr-nya anak-anak? " Tanya Sakura, si pemilik tubuh semampai dengan rambut ekor kuda yang menjadi andalannya saat mengajar.
" Sudah Ibu guru Sakura " Wanita cantik yang berprofesi sebagai guru Taman Kanak-Kanak Fuji Kindergarten itu tersenyum sembari bertepuk tangan pelan.
Taman kanak-kanak yang terkenal dengan standar internasional itu memberikan pelayanan yang bukan main-main. Uang sekolahnya pun tak tanggung-tanggung. Beberapa anak dari orang terkenal, menteri maupun para pengusaha bersekolah disini. Bahkan baru sekelas taman kanak-kanak saja sudah masuk dalam jajaran Taman Kanak-Kanan terbaik di dunia.
" Oke sekarang kalian masukkan bukunya dan bereskan juga alat-alat tulis yang masih ada dimeja " Senyum tak pernah pudar. Gaya bicaranya yang sangat luwes terhadap anak-anak membuat Sakura dicintai disekolah ini.
" Baik Ibu Guru Sakura " Semuanya bergegas melaksanakan perintah Sakura. Jam pulang adalah jam yang paling ditunggu oleh anak-anak. Bukan berarti muridnya tidak menyukai kelas dari ibu guru muda dan cantik yang ada dihadapannya ini. Tapi karena mereka sudah tak sabar untuk bermain ditaman yang baru saja selesai direnovasi, pasti menyenangkan sekali.
" Sekarang Ibu mau kalian keluar satu persatu, dimulai dari Helen " Wanita itu tersenyum saat melihat muridnya satu persatu mendekatinya dan memberinya salam sebelum keluar dari kelas.
Tak ada yang tak menyukai Sakura. Wanita yang masih berumur dua puluh lima tahun itu diperebutkan oleh para wali murid untuk menjadi wali kelas dimana anaknya belajar. Tapi kebetulan Sakura mendapatkan kelas A ini. Anak didiknya begitu penurut dan rajin-rajin membuat Sakura menyukainya.
Tak jarang Sakura mendapat hadiah dari para wali muridnya sebagai ucapan terima kasih. Baik itu tas bermerk, sepatu bahkan jam tangan yang harganya tidak main-main. Sebenarnya ia ingin menolak karena koleksi dirumahnya menumpuk, tapi tatapan memohon mereka membuat wanita cantik itu luluh hingga ia tak kuasa.
Sampai matanya menangkap anak perempuan cantik yang masih duduk dikursinya. Namanya, Sarada Uchiha. Gadis cantik itu mampu mengalihkan pandangan Sakura dari siapapun. Bagaimana tidak! Anak itu sangat cantik, rambutnya hitam, panjang dan lurus, tak jarang dikeriting. Sakura saja sampai menjadi fansnya diam-diam.
Sakura mendekatinya, walaupun tersenyum Sakura tahu anak didiknya itu tengah bersedih. Terlihat sekali selama jam pelajarannya berlangsung anak itu tidak begitu fokus. Dan hanya termenung walaupun matanya terus memandang Sakura.
" Sarada, kamu belum pulang sayang? " Tanyanya pelan sembari berjongkok. Anak itu tersenyum sembari menggeleng. Sakura melihatnya sudah siap pulang dengan tas yang sudah berada dipundaknya. Tapi sama sekali tak mau beranjak dari posisi duduknya.
" Tadi pagi Papa bilang gak bisa menjemputku, Katanya ada meeting " Wanita itu menganguk. Sakura sebenarnya adalah guru baru yang mengajar disini. Sudah terhitung satu bulan sejak pertama kali menginjakkan kaki disini. Dan selama menjadi wali kelas disini, Sakura baru sekali bertemu Ayahnya Sarada dan itupun hanya punggungnya saja, entah bagaimana rupa dan tampangnya.
Dari yang ia dengar Ayahnya itu merupakan seorang pengusaha properti terkenal, bahkan tak tanggung-tanggung pria itu masuk dalam jajaran pria paling kaya nomer dua dinegaranya. Hebat sekali dan yang membuatnya heran adalah anaknya masih saja kekurangan kasih sayang. Kadang ia mendengar para wali muridnya membicarakan pria yang bernama Uchiha Sasuke, kalau tidak salah pria itu merupakan ayah dari Sarada.
Walaupun bergelimang harta , sepertinya anak itu tetap kesepian. Sarada, punya kehidupan pahit yang tak bisa Sakura bayangkan. Ia sudah ditinggalkan Ibunya saat berumur dua bulan. Bukan karena meninggal, tapi karena kedua orang tuanya bercerai. Sakura saja yang ditinggal ibunya saat berusia sepuluh tahun sangat merana apalagi Sarada yang masih kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Marriage (SASU X SAKU) ✔
Fanfiction📍 Mature for Language Content 📍 Sakura sangat menyukai Sarada, begitu pula Sarada yang begitu menyukai Sakura. Bagaimana kalau mereka disatukan menjadi seorang Ibu dan Anak diatas kontrak yang dibuat oleh ayah dari Sarada. ...