17. Buntu

157 28 5
                                    

Happy Reading🍃🍃🍃

.
.
.

1 bulan setelah kematian Jeon Siwon, kemurungan dari seisi rumah mewah Jeon masih terasa. Tidak seorangpun bisa tertawa dengan bahagia, sudah 1 bulan dan tidak ada kepastian tentang pelaku penembakan tersebut.

Bukti yang polisi punya hanya pistol tanpa sidik jari, dari berbagai cctv tidak ada kejanggalan. Dari singkring lampu yang tiba-tiba padam tidak ada alasan yang mencurigakan akan itu, tentang pelaku yang mungkin kabur melalui pintu utama dekat dengan pistol yang tergeletak dilantai.

Jungkook sempat berpikir kalau dia ingin menyusul appa, eomma dan sodaranya saja. Tapi Eunha selalu menggagalkannya, Jungkook cukup lemah akan hal seperti ini dia sangat rapuh.

"Aku membawakanmu ini" ujar Jimin dengan nampan ditangannya.

"Taruh saja" ujar Jungkook datar.

"Apa semua bukti sudah direkayasa, mana mungkin hal seperti ini buntu kalau jelas-jelas bukti utama ditemukan ?" Kata Jimin.

"Mungkin" Ucap Jungkook tetap merespon omongan Jimin.

"Aku melihat Taetae sunbae malam itu" kata Jimin santai.

"Dia salah satu undangan vvip hotel JJ grup dari 4 tahun lalu" jelas Jungkook.

"Sedetail itu kau tahu, kau bahkan lebih tahu dari para detektif itu" kata Jimin mencoba menyanjung.

"Dia bersama dengan 3 temannya saat masuk kamar hotel, Yewon, Yuna dan Seok Min, Yewon dan Yuna ada ditempat kejadian dan Taehyung terlihat cctv pergi keluar dengan Seokmin 5 menit sebelum acara mulai keparkiran mengambil sesuatu"

"Mengapa dia menyewa kamar hanya untuk datang keacara itu ? Bukan kah itu aneh" Bingung Jimin.

"Apa para detektif mengintrogasi semua orang yang terlibat acara itu, wahhh mereka sangat detail ternyata" lanjut Jimin.

"Aku melihat Taetae sunbae memang sedang membawa pizza waktu keluar dari mobilnya tapi tanpa temannya itu" oceh Jimin.

"Jimin antar aku ke hotel" bangkit Jungkook dari tempat tidurnya.

"Untuk apa ?" ucap Jimin kaget.

"Ada yang ingin aku cek di cctv kamar hotel, cepatlah" lari Jungkook meninggalkan Jimin.

"Aku datang membawakan minuman yang bahkan tak disentuhnya, ishh dia sangat menyebalkan"

"Yaaaaa Park Ji Min cepatlah" teriak Jungkook dan Jimin segera berlari keluar.

.
.
.

"Hari ini Vernon kembali"

"Vernon ? dia sudah sembuh. Syukurlah" lega Yuju mendengar omongan V.

"Butuh 20% lagi untuk dia benar-benar sembuh" kata V lagi.

4 bulan lalu saat menjalankan tugas disalah satu gang sempit Vernon tak sengaja tertembak peluru sang lawan 3 tembakan melesat masuk kelengan kirinya dan seketika dia pingsan ditempat.

Si pelakupun runtuh ditempat karena ditembak oleh Sinb dari belakang kepalanya, sungguh Sinb penembak yang handal dan tak pernah meleset.

"Untung kita punya dokter yang handal disetiap aksi" kata DK.

"Oh iya aku hampir saja ketahuan saat diintrogasi tadi malam, aku cukup kaget melihat 2 orang yang bukan aku juga Hyung masuk mobil kita sebelum kejadian. Tepat waktu kita berpencar keposisi masing-masing" kata DK.

"Itu alibi kita kalau kita berdua sedang tidak ada ditempat kejadian ataupun ditempat pemadaman listrik. Itu orang-orang ku mereka masuk mobil dijam yang tepat dan kabur setelah seluruh lampu padam lalu digantikan kita masuk kemobil" jelas V.

"Pengalihan ? Perhitungan oppa memang selalu tepat" kata Sinb.

"Ada tamu diluar" kata Umji yang baru datang kemeja makan setelah melihat monitor pintu utama karena seseorang memencet bel.

"Siapa ? Kurasa tak ada yang mempunyai tamu" kata Sinb.

"Putra Jeon Siwon dan 2 temannya" kata Umji lagi dengan santai.

"Mwo ?" Kaget Yuju.

.
.
.

Tue, 30 June 2020.
Mian for typo...

My Only One KeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang