Happy Reading🍃🍃🍃
.
.
."Sudah tayang ?"
Yuju sedang bersantai dikamarnya sambil menonton televisi didepannya, dengan volume cukup nyaring dia mendengarkan setiap kabar yang tersaji hari ini. Dan hal yang ditunggunya datang, kabar tentang matinya seorang supir taxi mantan narapidana didekat hanggang.
"Aku kira tak akan secepat ini, ini bahkan belum sampai sehari tapi beritanya sudah ditayangkan di televisi nasional" oceh Yuju lagi.
'Sekitar jam 10 tadi malam, ditemukan seorang pria yang bekerja sebagai seorang supir taxi bernama Kim Jung Ki menginggal dunia didalam taxinya sendiri didekat bawah jembatan hanggang seberang bekas apotek yang sudah usang....'
"Mereka menayangkannya" gumam DK yang sedang berbaring disofa menonton berita pagi ini.
'....ditemukan oleh salah seorang polisi yang sedang partoli malam dekat jalan bebas hambatan, mayat ditemukan dengan banyak bekas sayatan diarea tangan dan dipergelangan tangan tepat urat nadinya salah satu yang cukup dalam....'
"Bukankan maha karyaku indah" kata Sinb sambil membaca berita dari ponselnya.
'...Cctv taxi sudah diperiksa dan sebagian telah hilang tepat saat memasuki terolongan dan berakhir di tempat kejadian. Keterangan dari polisi saat ini, ini adalah khasus bunuh diri berencana karena tak ada satu pun bukti bahwa ada yang menaiki taxi tersebut selain korban, dan dari cctv sekitarpun tak ada yang menangkap kejanggalan khasus ini, sudah dipastikan bahwa ini bunuh diri berencana oleh si korban yang diketahui adalah mantan narapidana tabrak lari 3 tahun lalu...'
"Tak ada kejanggalan, bukan kah tim kita hebat" ujar Sinb sambil berjalan kearah meja makan tempat Umji sedang menyiapkan sarapan mereka sambil membaca berita yang sama di iPadnya.
"Dengan rencana dan ketelitian semuanya akan sempurna, bahkan yang hanya sekedar pembunuhan kecil seperti ini" kata Umji.
"Kau menyayat-nyayat lenganya ? Ah tak kusangka kau setelili itu" kata Yuju ikut bergabung.
"Kalau aku langsung menyayat urat nadinya bukan kan terlalu normal, aku ingin dia terlihat ragu-ragu dengan menyayat sisi lain dulu. Itu yang disebut bunuh diri sesungguhnya" ujar Sinb.
"Oh begitu kah, aku bahkan tak berpikiran itu bunuh diri. Bukannya kalau orang bunuh diri, dia akan langsung ke inti saja supaya lebih cepat menemui ajal nya tak usah menyakiti dirinya sendiri dahulu ?" Ikut DK.
"Ah benar bukankan bekas luka itu akan memancing curiga dokter yang memeriksanya dan mengatakan bahwa itu berbuatan orang lain yang sengaja menggores banyak luka" sahut Yuju.
"Aku hnya menggores 3x disisi yang sangat dekat dengan urat nadinya, dokter akan berpikir bahwa dia salah mengambil keputusan dan mencobanya lagi sampai akhirnya dia benar-benar bunuh diri" jelas Sinb.
"Bisa kan kita sarapan dengan tenang, aku tak ingin mendengar opini, teori dan pro kontra dalam debat kalian. Yang penting khasus ini sudah ditutup dengan keputusan bahwa ini bunuh diri. Jadi diam lah, dan makan" ujar Umji.
"Nde" sahut 3 orang yang dari tadi sibuk bicara.
"Oh iya mana para pelayan ? Dan Ny. Seo kenapa Umji menyiapkan sarapan sendiri ?" Tanya Yuju.
"Iya rumah besar ini serasa semakin kosong" ikut DK.
"V oppa memecat mereka semua" kata Sinb.
"Jangan asal bicara Ny. Seo sudah bekerja disini sebelum kau ada" kata Yuju.
"V oppa sudah bosan melihat mereka, dan lagi salah satu dari pelayan baru tahu kalau kita para pysco" ujar DK.
"Bukan kan hanya Ny. Seo yang tahu ? Dan tak ada masalah akan itu, bukan kan kita berperilaku senormal mungkin pada mereka ?" Lanjut Yuju.
"Sudah ku bilang bukan untuk diam" kata Umji sambil memukul meja keras dan mereka segera diam.
🍃🍃🍃
Fri, 26 June 2020.
Mian for typo...

KAMU SEDANG MEMBACA
My Only One Key
Fanfic-Disaat Jungkook yang kesepian bertemu dengan Yewon yang perhatian.... "Setidaknya aku masih punya satu kunci kebahagian yaitu dirimu, untuk membuatku membuka pintu kegelapan yang sudah sejak lama tertanam"....rintangan akan itu hanya satu yaitu Tae...