29. Salah Satu Harus Mengalah

167 18 0
                                    

Happy Reading🍃🍃🍃

.
.
.

Sudah 4 bulan Jungkook bergabung dengan V dan dia mulai menyadari sesuatu, entah kenapa sekarang membunuh dan menyakiti seseorang membuatnya merasa berkuasa, dia merasa orang-orang akan tahu perasaaannya ketika sang ayah meninggal dan dia sangat menikmati itu.

"Kau harus keluar dari tempat ini ketika kau masih bisa bebas" ujar Umji.

"Aku senang disini, denganmu dan melihat orang-orang menderita" Jungkook persis seperti Eunha dia sudah tak punya hati nurani, dia benar-benar sudah menjadi monster.

"Kau bilang kau ingin bahagia, maka keluarlah. Ini tempat yang salah untuk bersenang-senang"

"Kenapa kau terus mengusirku, aku bergabung karenamu dan kau harusnya membuatku nyaman" ujar Jungkook membisik ketelinga Umji.

"Tapi targetmu sudah tidak ada, kau telah balas dendam 1 bulan lalu"

"Kau tahu, disini aku baru merasakan hidup. Kau mengerti keadaanku bukan ? Aku hanya burung yang selalu berdiam disangkar selama ini tapi setelah aku menemukanmu dan masuk kelingkungan barumu aku merasakan bagaimana rasanya puas." Jelas Jungkook dia lalu pergi meninggalkan Umji.

.
.
.

"Kupikir salah satu dari kalian harus mengalah dan menjalani hidup normal kembali" kata Jimin.

"Kau sendiri ?"

"Aku tak punya dendam pada siapapun, aku kehilangan rasa simpatiku seperti Eunha juga Jungkook saat ini. Tapi aku masih punya eomma yang setiap hari mencariku, memperhatikanku dan memberiku cinta. Aku suka membunuh setelah beberapa kali melakukannya dengan kalian, tapi aku lebih memilih itu hanya sebagai pekerjaan bukan kehidupan nyataku. Kurasa mentalku cukup bagus, hanya gairah mendapatkan uang dan bercinta saja yang membuatku terlena" jelas Jimin.

"Kupikir Jungkook akan sepertimu, tapi ibunya bahkan tak mencarinya dan Eunha juga, mereka sudah terjerumus pada pola pikir V oppa"

"V bilang sebelum 6 bulan bergabung aku bisa pulang jika mau, ini baru 4 bulan berarti aku bisa bebas bukan ?" Tanya Jimin.

"Nde, jika kau terperangkap lebih dari 6 bulan kau tidak akan bisa kembali"

"Maka dari itu bujuk Jungkook dia harus kembali" kata Jimin.

"Aku akan bicara pada Eunha, gadis itu sangat keras kepala dan mudah dipengaruhi. Dia tidak boleh terus terpedaya oleh V" lanjut Jimin.

Dor....
Suara tembakan terdengar, itu tepat melesat didepan wajah Jimin dan Jimin merasa waktu berhenti karena tak percaya bahwa orang menembaknya adalah Eunha.

"Seru jika kau menggerakan wajahmu lebih kedepan tadi" kata Eunha.

"Eunha ?" Bingung Umji.

"V oppa memberiku mainan baru" kata Eunha memperlihatkan pistolnya.

"Jangan gunakan itu sembarangan !" Kata Umji.

"Dia membuatku kesal dan aku memberinya sedikit peringatan" sahut Eunha dia ikut duduk bersama Umji dan Jimin.

"Ayo bunuh Kim Taehyung" ujar Eunha.

"Aku tak mau terus begini" lanjut Eunha.

"Kukira kau sekarang anak buahnya" kata Jimin.

"Kau senang membunuh ? Kau senang membuat orang lain menderita ? Aku merasa semua ini salah tapi aku tak bisa menolak jika itu V oppa" jelas Eunha.

"Jika kita membunuhnya kita akan menjadi pengkhianat dan Sinb juga Vernon akan membunuh kita semua. Sinb dan Vernon lah anak buah V sesunghuhnya, hanya mereka bertiga yang memiliki masalah sedangkan kita semua hanya terjebak"

"3 lawan 7, bukankah kita bisa ?" Tanya Jimin.

"Tapi tidak semudah itu" kata Umji lalu mereka menghentikan omongannya saat Sinb juga Yuju datang.

.
.
.

14-07-20

My Only One KeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang