10. Target

220 34 8
                                    

Happy Reading🍃🍃🍃

.
.
.

"Eun Bi kau ingin mampir sebentar ?" Kata Eunha pada teman barunya yaitu Hwang Eun Bi.

"Tidak, aku langsung pulang saja, para kakak ku juga sepertinya sedang menungguku dirumah" kata Eun Bi ramah pada seorang teman baru yang tak sengaja diajaknya pulang bersama dihalte bus beberapa jam lalu.

"Baiklah kalau begitu, sampai jumpa besok disekolah" ujar Eunha sambil melambaikan tangannya.

"Nde Eunha-ya, aku pamit" pamit Eunbi dan pergi menjauh.

"Rasanya aku ingin bermain dengannya dengan senjata baruku nanti" guman Eunbi sambil melambai balik ke Eunha.

Drrrt...Drrrrttt....
Eun Bi memasang satu earphonenya kesalah satu telinganya dan mendengarkan suara diseberang yang sepertinya sedang sambil memasukan beberapa peluru kedalam sebuah pistol.

"Kebetulan sekali aku sedang ingin bermain hari ini" ujar Eun Bi dengan mode Sinbnya.
(Note : Kata kunci bermain dikalangan mereka para pysco ialah membunuh atau menyiksa seseorang)

"Iya kuda aku akan segera pulang, tenanglah" kata Sinb cukup keras.

"Orang bodoh mana yang menelpon kudanya" oceh seseorang disamping Sinb saat sedang berjalan ditrotoar, Sinb kira dia hanya orang biasa yang berlalu lalang disampingnya. Tapi orang ini malah mengajaknya bicara.

"Kau mengikutiku ?"

"Kau teman Eunha ? kulihat kalian pulang bersama tadi ?" Penasaran Jimin yang tak sengaja melihat Eunha bersama Sinb.

"Aku sibuk jangan menggangguku" dingin Sinb lalu pergi.

"Yaakkk bocah aku bicara padamu, kau tak sopan sek...." Jimin mencoba memegang pundak Sinb tetapi tangannya dipegang keras oleh Sinb dan dengan mudahnya membanting tubuh Jimin.

"Jangan mendekatiku saat kubilang aku sedang sibuk, dan maaf ternyata kau tak sehebat yang kukira. Hati-hati dengan punggungmu Ahjjusi" pamit Sinb meninggalkan Jimin yang sedang meringis tak berdaya dengan tangan mengelus pinggangnya.

"Aishh bocah itu"

"Dasar bodoh" guman Sinb sambil pergi dengan smirknya.

🍃🍃🍃

"Siapa target kita malam ini ?" Tanya Yuju pada Umji yang memegang iPet dengan berkas target klien nya.

"Ini Tuan Im Jung Ki" memperlihatkan foto si target pada rekan-rekannya.

"Dia seorang supir taksi daerah Gwangju dulu yang menabrak lari putri Prisdir Kim Sung Gyu pemilik Gyu Grup"

"Kim Seung Ji putri bungu Prisdir Kim yang meninggal 3 tahun lalu karena tabrak lari ? bukan kan pelakunya dipenjara ?" Tanya DK.

"Dia baru saja dibebaskan satu bulan lalu, tapi dendam Tuan Kim tidak pernah hilang dan menginginkan dia mati. Dia ingin kita membunuhnya dengan cepat dan bersih, kita buat ini seperti bunuh diri dan tak ada yang terlibat" Jelas Umji.

"Padahal aku ingin menggunakan pistol ku" kata Sinb.

"Kau gunakan saja di arena tembak" kata DK.

"Ingin ku buat bolong kepalamu itu" sahut Sinb.

"Sebelum kalian saling membunuh hanya karena pistol, kubuhuh kalian dahulu dengan sadis ! mau ?" Ancam Umji.

"Maaf" kata DK menunduk.

"Nde, Mianhae Umji-yaa" kata Sinb sambil menunduk.

Satu hal yang mesti orang-orang perlu tahu tentang mereka, mereka selalu berkata maaf untuk sekedar menghormati tapi tidak sepenuhnya memahami bahwa kata maaf mereka memberikan peringatan bahwa mereka baik, mereka sangat kotor lebih dari pada binatang buas yang siap memangsa siapa pun untuk hasrat mereka.

.
.
.

Sat, 20 June 2020.
Sorry for typo...

My Only One KeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang