11. Kerja Lapangan

200 28 7
                                    

Happy Reading🍃🍃🍃

.
.
.

"Yuju sebentar lagi dia lewat, kau hanya perlu minta dia untuk membawamu kedaerah yang sudah kita tetapkan tadi, daerah bebas cctv di kota ini kami sudah menunggumu" Kata Umji pada Yuju sekarang berada dalam terolorangan yang aman cctv, dengan ini Yuju akan pura-pura naik taksi setelah ditinggal oleh rekannya tadi.

"Baik lah, dia mendekat" kata Yuju.

Yuju berhasil naik taxi yang dikendarain oleh Tuan Jung Ki target utamanya malam ini. Dia melirik setiap sudut taxi dan benar cctv taxi itu menyala dan dia pasti sudah terekam saat masuk.

"Bisakah kita tidak lewat jalan bebas hambatan, aku ingin menemui temanku didepan jembatan hangkang disudut dekat bekas apotek yang sudah lama tutup akibat kebakaran" kata Yuju.

"Baiklah, tapi bukankan tempat itu sangat gelap dan sepi. Temanmu benar mengajakmu bertemu disana ?" Basa-basi Tuan Jung Ki.

"Ishh jangan pernah menyalahkanku apalagi menasehatiku" batin Yuju tak suka, sifat asli pysco nya tidak mudah beradaptasi selain dengan rekan-rekannya. Dan lebih baik Yuju diam.

"Ah baiklah" kata Tuan Jung Ki tersebut.

"Bisakan aku langsung membunuhnya disini, aku paling tidak suka dengan orang sepertinya" batin Yuju lagi.

.
.
.

"Sebentar lagi dia datang" kata Umji mengingatkan rekan-rekannya yang mulai bosan menunggu.

"Boleh ku kuliti dia nanti ?" Tanya Sinb.

"Jangan membuat masalah, kita hanya perlu membuhunya dengan terlihat bunuh diri" kata DK.

"Hanya membunuh, tidak seru bisakah kita bermain sebentar" kata Sinb lagi.

"Berhentilah bicara omong kosong, kau kira menghilangkan bukti itu mudah" sahut DK.

"Karena tidak ada kejahatan yang sempurna, lambat laun kita akan ketahuan kalau kita tidak hati-hati disetiap langkahnya, kalau kau ingin bermain jangan disaat bekerja tapi cari mangsamu sendiri dan persiapkan rencana sempurnamu seperti biasanya" lanjut DK.

"Mungkin membawa seorang tunawisma kemarkas bisa kucoba setelah ini, tunawisma kota ini tak berharga bukan. Hanya membuat penuh lebih baik kujadikan mainan tak akan ada yang curiga" kata Sinb.

"Mengapa kau sangat maniak sekarang ?" Tanya Umji.

"Hanya ingin bersenang-senang" Jawab Sinb.

"Sudahlah... liat mereka datang" kata DK setelah melihat sebuah mobil berhenti tak jauh dari mobil mereka.

"Tunggu Yuju membunuhnya dahulu" kata Umji.

"Aku bingung kenapa kita harus membuatnya seperti bunuh diri dan perlu banyak persiapan dan rencana. Padahal hanya cukup satu tembakan dikepalanya dan... PERGI TANPA BUKTI, atau bawa dia kehutan, BUNUH dan nyalakan..."

"Kau pikir ini film, yang akan susah melacak hanya dengan peluru nyasar dari orang seperti kita ini. Semakarang apapun bisa dilacak jika kau membelinyan ishh dasar bodoh. Negara ini sudah berkembang cukup baik dan hal-hal ceroboh mu hanya akan sia-sia" sahut DK pada Sinb.

.
.
.

"Tuan kau mantan narapidana ?" Tanya Yuju saat ingin membayar taxinya.

"Nde ?" Kaget supir taxi itu dan menengok kebelakang dan saat itu Yuju mencekek lehernya dengan kedua tangannya yang sudah mengenakan sarung tangan.

"Huhhh... kau tadi menasehatiku, ishhh dasar tua bangka" kata Yuju setelah supir itu benar-benar kehabisan nafas.

Yuju keluar dari taxi dan memberi kode pada rekan-rekannya, untuk memulai rekayasa bunuh diri. Padahal ini baru jam 9 malam tapi tempat ini memang sepi dan cukup kurang cahaya lampu jalan membuat mereka melakukannya dengan santai.

"Sinb urus jasadnya, DK bersihkan sidik jari Yuju dan hilangkan bekas cekikannya supaya tidak kentara, aku dan Yuju akan memeriksa taxi ini membereskan sisanya" kata Umji.

🍃🍃🍃

Mon, 22 June 2020.
Sorry fot typo...

My Only One KeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang