02| Anggota Baru

66K 8K 5K
                                    

Random question:

1. Jam berapa kamu dapat notif Sangga?

2. Kalian dari kota mana aja nih?

3. Kegiatan kalian selama pandemi ngapain aja nih?

Yuk share cerita Sangga keseluruh akun sosial media kamu.

Yuk share cerita Sangga keseluruh akun sosial media kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍒
⛄Happy reading⛄

Papan informasi pagi ini dikerumuni oleh para murid Nusantara. Terkhusunya untuk para murid laki-laki, mereka nampak antusias mendapatkan kabar jika Toxic membuka pendaftaran untuk masuk ke dalam geng ikonik Nusantara itu.

Ramai orang berdesak-desakan, selembaran yang tertempel di setiap pilar semuanya dipenuhi oleh banyak orang.

Kericuhan yang sempat terjadi pada akhirnya berhasil diredamkan ketika kehadiran anak Toxic. Dipimpin Sangga yang berjalan paling depan, puluhan lelaki berjaket hitam itu berjalan menuju papan informasi, membuat siapapun orang yang berada di tengah jalan langsung menepi tak ingin mengganggu perjalanan kumpulan para singa Nusantara.

"Berapa yang udah daftar?" tanya Sangga pada Panca.

Panca merunduk sejenak guna melihat daftar nama yang sudah berhasil ia kumpulkan. Selepas selembaran berisi pengumuman itu disebar, ramai-ramai orang mendatangi Panca dan Dafian untuk mendaftar.

"Udah banyak sih. Di gue ada 150 orang, di dafian ada 200 orang. Jadi kalau ditotal sekitar 350 orang," terang Panca menjelaskan.

Sangga manggut-manggut, banyak juga. Jika jumlah anggota baru yang mendaftar sebanyak itu maka proses seleksi akan memakan waktu yang lama. Sangga hanya membutuhkan anggota kurang lebih sebanyak 50 orang.

"Tutup pendaftaran. Pulang sekolah kumpulin semua orang yang udah daftar di aula," ujar Sangga.

"Siap bos!" Panca memberi hormat.

Sangga menaikkan satu alisnya ke atas. Ia masih asing dengan panggilan 'bos' yang kerap anak Toxic gunakan untuk memanggil namanya.

Sangga masih belum terbiasa. Tentu Sangga butuh waktu agar tak asing lagi dengan sikap anak Toxic yang kini semakin menyeganinya. Sangga tahu jika sikapnya memang terlalu kaku. Tidak suka berbasa-basi, selera humornya tinggi, Sangga juga tak bisa berekspresi banyak seperti orang lain yang kerap menunjukkan kesenangannya.

Mungkin beberapa orang tak bisa menerima sifat dan perilaku Sangga seolah dingin tak tersentuh. Satu-satunya orang yang berani dengan Sangga hanyalah Rigel. Danish dan Calva saja tak bisa mengimbangi Sangga yang terkenal cuek dan masa bodo.

SanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang