Heiyoooooooooooooo
Kangen nggak? Kangen nggak?
Kangen donggg....Random question...
1. Dicerita Sangga ini kamu berharap?
2. Lebih dukung Aurora atau Arania?
3. Lodi atau Ramond?
4. Gavin atau Gada?
5. Satu pasukan Toxic yang menurut kamu pacarable banget siapa?
🍒Happy reading🍒
"
Arania."
Arania menghentikan langkah tepat diundakan tangga pertama. Menurunkan papan skateboard-nya ke lantai, gadis itu bersedekap dada sambil mengangkat dagu menatang ke arah cowok berkaos hitam di hadapannya.
"Dari mana?" tanyanya.
"Sekolah, lah. Masa iya mulung, mana mungkin," ketus Arania.
"Lo telat, nggak denger peringatan dari papa?" tuturnya. "Jaket Toxic siapa yang lo pake?"
Arania menunduk, senyum di bibirnya seketika terbit. "Jaket gue lah. Gue berhasil masuk geng itu. Keren nggak?"
"Ra!" sentaknya pelan. "Lo gila, jangan main-main?!"
Arania terkekeh seraya mengibas satu tangannya di udara. "Santai aja kali, Bang. Nggak bakalan kenapa-napa juga gue."
"Ini bukan soal lo kenapa-napa. Gimana kalau ada yang tau lo itu adek gue!"
"Oh ya gue lupa. Lo kan mantan anggota Toxic, kan?" cibir Arania.
"Gue lagi nggak bercanda, Ra. Mending lo keluar dari Toxic. Jangan buat masalah! Lo nggak kasian sama Jeslyn!"
"Gue baru tau, ternyata Gada yang dikenal brengsek dan songong penakut juga." Arania tersenyum remeh. "Bukannya gue dan Jeslyn udah biasa saling membagi rasa sakit?"
Gada mengepalkan tangannya kuat, Arania memang gadis keras kepala. Gada pikir ucapan Arania yang ingin masuk ke geng Toxic adalah candaan semata, tapi ternyata Arania tak main-main dengan keinganannya.
Sekarang Gada sudah pindah sekolah. Dia tidak lagi bersekolah di Nusantara. Bagaimana caranya agar Gada bisa mengawasi Arania? Meminta Joshep untuk menjaga Arania? Tidak, itu sama saja membongkar identitas Arania sebagai adiknya.
Joshep memang teman baiknya. Namun, Gada sangat tahu watak Joshep yang terkenal licik dan tak berhati. Sebisa mungkin Gada harus menjaga Arania. Gada takut jika anggota inti Toxic mengetahui siapa Arania sebenarnya. Itu akan menjadi masalah besar, bukan tidak mungkin anak Toxic akan melukai Arania. Bukan hanya memikirkan Arania, tetapi Gada juga memikirkan Jeslyn. Karena setiap Arania membuat masalah maka Jeslyn akan ikut terkena imbasnya.
"Panggil Jeslyn!" pinta Gada tegas.
Arania memutar bola matanya malas. Gadis penakut itu, ya? Arania tidak ingin melihat kehadiran Jeslyn untuk saat ini.
"Panggil aja sendiri," ujar Arania tak acuh.
"Udah cukup main-mainnya, sekarang panggil Jeslyn!"
"Kalau gue nggak mau lo mau apa? Laporin papa? Laporin aja, gue nggak takut." Arania memeletkan lidahnya mengejek. Mengambil papan seluncurnya, gadis itu berlari cepat menuju kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sangga
Teen FictionSemenjak kepergian Rigel, Sangga lah yang menggantikan peran Rigel sebagai ketua geng Toxic. Permasalahan demi permasalahan terus datang silih berganti menghantui hidup Sangga. Sangga bisa merasakan banyaknya beban yang pernah Rigel pikul selama men...