03| Stay Strong

61.2K 7.8K 4.3K
                                    

Tembusin 2000 komentar yuk sama 3000 vote :)

Tembusin 2000 komentar yuk sama 3000 vote :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Random question:

1. Apa yang kamu sukai dari Sangga?

2. Satu kata untuk Sangga?

3. Coolboy or softboy?

Share cerita Sangga keseluruh akun sosial media kamu.

🍒
⛄Happy reading⛄

"Bubar," titah Sangga bangkit berdiri. Menyandang tasnya di bahu kiri, Sangga tak mempedulikan kehadiran Arania yang ingin ikut diseleksi sebagai anggota baru Toxic.

Semua orang yang berada di aula mengikuti perkataan Sangga. Perlahan satu persatu orang meninggalkan aula. Arania masih bertahan ditempatnya, mulutnya menganga lebar, tak menyangka usahanya menunggu selama berja-jam harus dibalas kejam seperti ini.

Arania tipekal gadis yang tak takut apapun. Merasa marah, Arania menutup pintu aula tidak membiarkan sisa oramg yang masih tertinggal di dalam untuk pergi.

Arania mengunci pintu, kedua tangannya terentang menghalangi pintu. Raut wajahnya begitu menantang, penampilannya sudah begitu berantakan.

"Nggak boleh ada yang keluar!" pekik Arania keras membuat orang-orang menutup telinga.

"Eh, lo waktu kecil nyemilin toa masjid ya? Berisik amat," ujar Danish menggosok telinganya yang terasa pengang.

"Gue nyemilin petasan. Mau apa lo?!" tanyanya sengak.

"Buset, pantesan aja suaranya kaya kaleng rombeng," ujar Calva.

Arania menggembungkan pipinya. Matanya menyipit menatap Sangga penuh intimidasi. Lelaki bermuka datar itu yang sudah menghasut semua orang agar pulang disaat namanya saja belum dipanggil untuk diseleksi.

"Gue mau masuk geng racun!" ujar Arania tak santai.

"Toxic woy!" koreksi Bima. Lama-lama dia dibuat kesal juga.

"Iya maksudnya itu."

Calva melipat tangannya di depan dada. Mengamati Arania intens. Arania tidak bisa menjadi bagian dari Toxic, selain Arania adalah seorang perempuan, Toxic hanya dikhususkan untuk perkumpulan para lelaki.

Lagi pula Calva juga sudah bisa menebak jika Sangga tak akan mudah menerima begitu saja. Apalagi kesan pertemuan Arania dan Sangga tadi pagi sangat buruk. Sangga orang yang sangat pemilih dan gampang tidak menyukai orang lain.

SanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang