minggu.
Pagi ini Rose sudah rapi memakai kaos serta training nya. Ia berencana untuk jogging pagi. Setelah pamit dengan bunda nya, Rose mulai berlari - lari kecil, belum sampai tiga meter langkah nya sudah berhenti. Tepat sekali didepan rumah Jungkook.
Rose tersenyum jahil, terlintas satu ide untuk mengerjai pria yang mungkin masih terlelap itu, kemudian ia membuka gerbang rumah Jungkook dengan pelan-pelan.
Dan.. berhasil. Ia sudah berada di halaman depan rumah Jungkook. Kebetulan nya lagi rumah pemuda itu sedang terbuka lebar, ada bi Amih yang sedang menyapu teras.
"Pagi bi Amih!" sapa Rose dengan ceria.
Gadis itu sangat ramah dengan semua orang, sampai satpam gerbang komplek akrab tuh sama Rose saking humble nya.
"Eh neng Oci, pagi juga. Mau ngapelin den Jungkook ya?" Rose tersenyum canggung, duh mana bener lagi tebakan bi Amih. Rose masih menampilkan senyum bodoh nya, ia tidak tau harus bagaimana menanggapinya.
"Bi Amih mah, ya enggak lah. Bi Amih tau sendiri kan kalo Oci sama Jungkook itu sahabatan dari kecil. Jadi gak mungkin ada yang namanya ngapel- ngapelan." Jawab Rose akhirnya.
Bi Amih cuma senyum -senyum menggoda Rose yang sudah dibuat malu. "Udah ah bi, Rose masuk, ya?"
"Oiya sok atuh, den Jungkook nya masih tidur neng. Bangunin aja gapapa." Suruh bi Amih, dan Rose dengan cepat melenggang pergi, ia tidak tahan harus terus digoda wanita paruh baya itu.
Rose menaiki anak tangga untuk bisa sampai kamar Jungkook. Dan tiba lah ia di depan sebuah pintu dengan sticker spiderman. Rose ingat sekali, sticker itu dipasang ketika Rose dan Jungkook baru pulang dari pasar malam, dan disana menjual berbagai macam tempelan kamar dan sticker- sticker lucu untuk mendekor kamar.
Setelah lama tertegun, tangan Rose bergerak membuka pintu kamar Jungkook dengan sangat pelan, takut ketahuan sang empu kamar.
kriet..
Rose berhasil membuka pintu kamar, lalu kembali menutup pintu dengan pelan. Ia mengendap- ngendap menyusuri kamar Jungkook tanpa ada rasa malu sedikit pun.
Mata Rose membulat dengan sempurna, fokus pada satu objek yang ia cari saat ini. Itu Jungkook terlelap sedang tengkurap, bertelanjang dada hanya memakai boxer.
Reflek perempuan itu menutup mata nya dengan telapak tangan, "Dasar Jungkook gila!" desis nya.
Rose berjalan menghampiri Jungkook dengan mata yang masih tertutup, ya walaupun gadis itu sedikit mengintip - ngintip. "Kebo, ish!" cibir Rose.
Baru saja tangannya terangkat ingin mengambil gelas berisi air, tangan Rose sudah ditarik terlebih dahulu.
"Aw!"
Rose tersungkur tepat di dada bidang milik pria itu. Dengan dada yang saling bersentuhan, dan jarak yang sedekat ini Rose dapat dengan jelas mendengar detak jantung Jungkook.
Berpacu dengan normal, berbeda dengan nya.
"Mau ngapain, hm?" tanya Jungkook dengan suara serak khas orang bangun tidur. Rose hanya diam menahan nafas, ya Tuhan rasanya pasokan oksigen Rose menipis.
Mata Jungkook terbuka dengan perlahan mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk. Ditatapnya Rose yang masih diam diatas dada nya.
"Mau ngapain nona Rose?"
Rose terus saja mengumpat dalam hati, menyumpah serapah laki laki gila yang sedang menahan nya dengan posisi yang errr... agak ambigu ini.
Baru saja ingin bangkit, lagi - lagi pergerakan nya dikunci oleh Jungkook. Tangan kekar pria itu menahan pinggang Rose agar tetap berada di posisi yang sama tanpa bergerak.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐄𝐑𝐀𝐍𝐆𝐊𝐎 [✔]
FanfictionMau kita sedeket dan selengket perangko. We're stuck in friendzone. SELESAI rosékook[] ft. 97liner highest rank; #1 on rosekook #1 on roseanne #2 on rose [AU] | © 2020 fluttersyy_