"M Jungkook Argenata?" Tanya pemuda itu dengan posisi tubuh yang berbaring telentang di ranjang uks, kedua matanya tertutup rapat sisa - sisa kantuk masih menggerayanginya .
Jungkook memandang tajam ranjang disampingnya, pasti laki - laki itu mendengar segala pembicaraan nya dengan Rose. Harusnya Jungkook menyadari itu dari awal, ia pasti tak akan malu seperti ini. "Sejak kapan lo disini?" Tanya Jungkook dengan sinis.
Detik berikutnya Jungkook beranjak dari duduk nya, lalu meraih tas yang diletakkan di meja. "Gue tadi nanya bro kok lo malah balik nanya sih?" Kini mata pemuda itu sudah terbuka, matanya sangat sipit bahkan tidak ada eyelid sama sekali.
"Lo jawab dulu pertanyaan gue." Kata jungkook memaksa.
Pemuda bermata sipit itu terkekeh, tangannya bergerak meraih segelas air putih di atas meja dan bangkit untuk meminum nya, lalu kembali meletakkan ke atas meja. "Kalem bro, gua emang daritadi sih disini. Bahkan semua obrolan lo sama cewek itu gua denger semua," katanya.
"Rose kan namanya?" imbuh pemuda itu. Jungkook hanya diam, masih menatap laki - laki itu. Rambutnya acak acakkan khas baru bangun tidur, Jungkook rasa pemuda ini kabur dari jam pelajaran dan memilih tidur di uks.
"Kenalin gua Jimin Gantara Putra. Masa lo ga kenal sih sama gua." Gerutu pemuda yang bernama Jimin itu.
Jungkook yang merasa pembicaraan nya dengan pemuda ini tidak bermutu lebih memilih diam sembari memasang sepatu hitam nya.
"Lo cuek, pantes aja tu cewek ga yakin sama perasaan lo." Ucap Jimin yang masih sibuk berbicara. Jungkook mengernyit bingung, pandangannya sekarang tertuju pada Jimin, sedikit tertarik dengan topik pembicaraan yang Jimin sampaikan tadi. "Maksud lo?"
"Dih itu aja kaga ngerti, gimana lo mau ngertiin cewek." Katanya dengan malas.
"Gausah bertele - tele, to the point. Gue mau pulang."
Jimin mendengkus kesal, pemuda itu menatap kesal Jungkook yang berdiri di hadapan nya. Benar-benar ya adik kelasnya ini, tidak ada sopan-sopan nya. "Yaudah pulang sono." Jimin berlagak mengusir Jungkook. Pemuda itu kemudian bangkit dari duduk nya, berjalan ke sudut ruangan yang terdapat cermin.
Sebenarnya siapa yang tidak mengenal Jimin, jujur Jungkook sering mendengar nama Jimin disebutkan oleh teman teman perempuan nya. Dan satu hal lagi, Jimin teman Taehyung pastinya semua orang akan mengenal nya. Ya mereka pentolan sekolah.
Terlebih lagi Jimin terkenal dengan ke playboy an nya. Pemuda itu bahkan bisa memacari lima cewek sekaligus dihari yang sama. Gila bukan?
"Gue ga pernah sepenasaran ini." Kata Jungkook.
Jimin menoleh kan kepalanya menatap Jungkook yang juga menatap nya penasaran, tangannya masih sibuk menata rambut agar terlihat lebih tampan. "Ah lo masih penasaran sama yang tadi?" Satu alis Jimin terangkat.
"Gimana ya jelasin nya ke lo." Atensi Jimin sekarang sudah sepenuhnya mengarah pada Jungkook, pemuda itu bersidekap menatap Jungkook dari atas sampai bawah. Menilai, seberapa tampan dan keren adik kelasnya ini.
Dari ujung kaki hingga ujung rambut, Jungkook tampak perfect, honestly bahkan Jimin pun tak mampu menolak pesona cowok berkulit putih itu. Jungkook benar-benar memiliki daya tarik yang luar biasa, badannya proporsional, berotot, tinggi, jangan lupakan bisep yang tertutupi lengan seragam nya membuat kaum hawa berteriak tak tahan.
"Ga salah emang anak cewek kelas gua pada suka sama lo." Jimin tersenyum simpul pada Jungkook. Pemuda itu menatap Jungkook dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Kayaknya lo bakal gantiin posisi gua sama Taehyung deh gua yakin sih. Tapi sayang lo ga sefriendly Taehyung dan ga se agresif gua." Jimin tertawa sumbang. Jika dilihat aura Jungkook itu lebih mirip ke Taeyong yang cuek nya minta ampun.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐄𝐑𝐀𝐍𝐆𝐊𝐎 [✔]
FanfictionMau kita sedeket dan selengket perangko. We're stuck in friendzone. SELESAI rosékook[] ft. 97liner highest rank; #1 on rosekook #1 on roseanne #2 on rose [AU] | © 2020 fluttersyy_