Rose beberapa kali berdecak kesal tidak hanya gadis itu hampir seluruh orang yang berada di sana juga melakukan hal yang sama, pasalnya siang ini, tepat matahari di atas kepala seluruh siswa dan siswi SMA Negeri 1 dikumpulkan menjadi satu di lapangan upacara.
"Ini Jeyun mo ngapain sih anjir ngumpulin kita siang - siang, panas banget njing." Gerutu Lisa, ia sudah tak tahan dengan panas nya terik matahari yang membakar kulit.
"Chaey marahin ya nanti Jeyun nya. Panas banget tau." Eunha menyenggol lengan putih milik Chaeyeon.
Chaeyeon hanya terkekeh pelan, gadis itu memang kalem tidak seperti teman- teman nya yang frontal dan bar - bar. "Nanti deh gue marahin." Ucap nya.
Eunha mengangguk - nganggukkan kepalanya lucu, sedangkan Rose masih diam menahan gejolak amarah didalam tubuhnya. Matanya mendelik tajam. "Lo ngapa dah Ci?"
"Diem Lis, gue lagi males ngomong. Ini Jahe kencur kunyit kemana juga sih?" pekik Rose tertahan. Keringat nya sudah mengucur di pelipis, sungguh Rose tak tahan dengan situasi seperti ini. Terlebih lagi, ia belum sempat makan siang waktu isoma tadi.
Tak lama Jaehyun sudah berdiri di atas podium, pemuda itu mengecek microphone dan mulai membuka suara. Ia menyampaikan beberapa pengumuman mengenai persiapan ulang tahun sekolah nanti.
Rose mengeluarkan ponsel nya dari saku almamater, pukul 12.55 pm. Gila, rasanya kepala Rose seperti berputar- putar, pandangan nya tampak berkunang - kunang dan menggelap, ia sudah tidak fokus mendengar pengumuman yang Jaehyun sampaikan.
"Please min, tolongin gue." Bibir Rose memucat, suhu tubuh nya sudah panas dingin. Darah segar mengalir di hidung nya.
Mina yang berada di samping pun dengan sigap membantu Rose untuk tetap berdiri, "Ya ampun ci!" Lisa yang melihat pun segera mendekat membantu.
Pandangan Rose menggelap dan kabur, akhirnya ia terjatuh dan terkulai lemas. Melihat sedikit keributan, tidak sedikit atensi mereka semua mengarah ke barisan paling belakang XI Mipa 2.
"Angkat woi, Rose pingsan!" kata June pemuda yang pertama kali melihat.
Jungkook yang mendengar itu dengan cepat menghampiri, pemuda itu sedikit berlari menuju barisan paling belakang. Rahang nya mengeras, Eunwoo sudah ada disana bersiap akan mengangkat tubuh Rose. Dengan cepat Jungkook menahan lengan pemuda berkulit putih itu, menghentikan pergerakan nya.
"Biar gua."
Jungkook mengambil alih Rose dari pelukan Eunwoo dan segera membawa nya menuju uks, dan menyuruh mereka untuk tetap disana. 1-0 untuk Jungkook.
Jungkook membaringkan tubuh Rose pada ranjang uks dengan lembut. Pemuda itu tampak cemas, Rose mimisan dan ini kali kedua nya Jungkook melihat Rose mimisan.
Pertama kali pada saat karnaval kelas 5 SD, Rose yang waktu itu menjadi pasangan nya dengan memakai pakaian adat Kalimantan, jatuh pingsan terkulai lemas dengan darah mimisan seperti saat ini.
Jungkook mengambil tissue, lalu mengelap darah yang mengalir di hidung gadis itu. Pandangan nya jatuh pada kedua kelopak mata yang tertutup.
Lalu Jungkook bangkit dari duduk nya untuk mengambil segelas air putih. Matanya mengarah pada sebuah kertas yang tertempel di dinding Uks.
jadwal piket dan jaga.
kamis:
1. Alsyana Hyewon Airlangga
2. Dwike Khanza Arinnka
3. Yerina Olivia Fahrena
4. Miranda Tarisha YuqiFokus matanya tertuju pada sebaris nama. Yerina Olivia Fahrena. Jungkook kenal gadis itu, adik kelas yang waktu itu berani mendekati nya dan terlibat pertengkaran dengan Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐄𝐑𝐀𝐍𝐆𝐊𝐎 [✔]
FanfictionMau kita sedeket dan selengket perangko. We're stuck in friendzone. SELESAI rosékook[] ft. 97liner highest rank; #1 on rosekook #1 on roseanne #2 on rose [AU] | © 2020 fluttersyy_