selasa.
Teriakan cempreng, khas milik gadis berambut blonde itu menyapa indra pendengaran. Mingyu baru saja menganggu nya yang sedang fokus mencatat materi. Hari ini bu Nina berhalangan hadir, alhasil jam pelajaran PKN kosong untuk beberapa jam kedepan. Rose melototkan matanya, "Maju sini! Kalo lo berani sama gue!" hardik Rose.
Kini ia sudah menggulung lengan seragam sekolah nya, sementara mata nya masih menatap sengit objek dihadapannya. "Selow dong mba, pms ya lu?" Rose tak mengindahkan ucapan Mingyu, emosi nya sudah tersulut, sudah kepalang panas.
"Sini maju! Kita selesain sekarang!" Gertak Rose, gadis itu sedang berada di puncak emosi. Siapa yang tidak kesal ketika kita sedang asik menulis tiba-tiba meja ditarik lalu digoyang- goyang kan, bagaimana tidak tercoret?
Mingyu tersenyum jahil, tangannya bergerak menutup buku catatan milik Rose. Lalu mengangkat buku tulis itu dan memukulkanya ke kepala Rose. "Uwu banget deh, lucu gitu kalo marah."Katanya melenggang pergi begitu saja, sudah dipastikan laki-laki itu menuju kantin untuk menyusul yang lain.
Mulut Rose terbuka, melongo ketika melihat Mingyu tersenyum manis. Well, ini pertama kali nya ia melihat senyum yang... errr sedikit tampan dari Mingyu — si hitam absurd. Tolong ingatkan Rose untuk tetap pada pendirian nya, hanya Eunwoo, he's the only one person in her heart, nothing else. Tapi tunggu dulu.. masih ada Jungkook. His position can't be replaced by anyone.
"Ok, i guess that's not bad."
Gadis itu kembali duduk dikursi nya, membuka kembali buku catatan nya yang sudah penuh dengan coretan abstrak yang begitu annoying. Rose bersumpah, setelah laki-laki itu kembali ia akan membalaskan dendam nya. "Sialan lo Mingyu!" Desis nya tertahan.
×××
"Woi! kalian harus baca ini!" Yuju menggebrak meja kantin yang sukses mengundang semua atensi orang disekililingnya.
Rose menatap tak mengerti, baru saja ingin melahap pentolan bakso nya Yuju sudah mengagetkan nya. "Lo kenapa sih anjir?" tanya Rose bingung.
Gadis berponi itu tersenyum canggung ketika melihat ekspresi teman - teman nya, terlebih Jiho yang sudah melototkan matanya. "Calm dong, gue mau kasih kabar terpanas!" Katanya heboh. Baiklah, apa lagi kabar hoax yang akan ia sampaikan. Perlu diketahui, Yuju itu mudah sekali termakan berita hoax, maka dari itu teman- teman nya tidak langsung percaya dengan apa yang ia katakan.
poor yuju.
"Kali ini trusted kok! Trust me, okey?" ucap nya diakhiri dengan senyum mengembang.
"Ulang tahun sekolah bakal dirayain besar besaran! Yeay!"
krik.. krik..
Hening. Tidak ada respon berlebihan yang diberikan mereka, bahkan Lisa sampai menjatuhkan rahang nya. "Sumpah deh Ju, berita lo unfaedah banget dah." Kata Jiho dengan datar.
Yuju mengernyit heran, mereka gila? tahun ini sekolah akan merayakan ulang tahun dengan sangat meriah, mereka tidak bahagia dan bahkan tak merespon?
"Lah apa yang salah sih? Berita nya kan bagus, bakal banyak acara! certainly gak ada yang namanya belajar!" sorak nya seorang diri ya bisa dibilang sedikit alay dan lebay. Lisa dan Jiho bahkan serempak menguap, kedua mata mereka menatap Yuju malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐄𝐑𝐀𝐍𝐆𝐊𝐎 [✔]
FanfictionMau kita sedeket dan selengket perangko. We're stuck in friendzone. SELESAI rosékook[] ft. 97liner highest rank; #1 on rosekook #1 on roseanne #2 on rose [AU] | © 2020 fluttersyy_