Sejak insiden tiga hari yang lalu, ketika Taehyung memutuskan untuk tidak melanjutkan perjodohan yang padahal sebentar lagi akan menuju ke jenjang pernikahan. Rose menjadi pendiam dan tak banyak bicara. Kepala gadis itu hampir pecah rasanya.
Banyak sekali beban pikiran dalam kepalanya. Ingin sekali Rose membentur kan kening serta kepalanya ke dinding, berharap rasa sakit nya hilang untuk sementara.
Ya sebentar saja. Rose tak apa.
Gadis bersurai pirang itu menghembuskan nafas nya kasar. Kemarin malam, ia telah mendarat dengan selamat, pulang ke tanah air. Keadaan Taehyung mulai membaik, namun masih harus dirawat dirumah sakit.
Rose menggigit pensil gambar nya. Sedari tadi ia tidak konsentrasi dalam bekerja. Ide-ide yang biasanya mudah untuk muncul, bahkan kini Rose sangat susah untuk fokus pada pekerjaan.
Hanya untuk fokus. Tolonglah.
Pikiran nya berkelana kemana-mana."Ck, gue knapa sih anjir!" Rose mengacak - ngacak rambut pirang nya. Ia menidurkan kepalanya di atas meja kerja, menindih sebuah kertas kosong yang seharusnya sudah dipenuhi dengan gambar desain.
Terdapat kantung pada bagian bawah mata gadis itu. Seperti nya mata panda Rose belum juga hilang sejak beberapa hari yang lalu. Andai saja Jungkook melihat. Pastinya dia akan mengomeli Rose, karna tak mendengar nasihat nya waktu itu.
Soal Jungkook, pemuda itu tak menunjukkan batang hidung nya sama sekali. Setelah kejadian itu Jungkook pulang tanpa berkata apa-apa. Bahkan saat Rose kembali ke Indonesia, Jungkook tidak mengantar gadis itu.
Sungguh keterlaluan.
Ya, Taehyung membatalkan perjodohan, dan Jungkook? sekarang tiba-tiba menghilang.
Hah! kenapa kesialan selalu datang menimpa Rose.
"Mba?"
Rose terperanjat kaget, lalu bangun dari tidur ayam nya. "Iya kenapa?" balas Rose.
Oh rupanya itu karyawan Rose. Bikin kaget saja. Untung nya Rose tidak mempunyai riwayat jantung. Kalau iya, sudah jatuh, tertimpa tangga pula. It's so terrible. Drop it.
"Ada yang mau bertemu mba, katanya penting." Jawab Eunbi — salah satu karyawan cantik Rose yang sudah satu tahun lebih bekerja disini.
Rose menoleh kan kepalanya, alis nya saling menaut. "Customer? atau siapa?" tanya nya lagi.
Eunbi terdiam untuk sesaat, ia juga tidak mengenali orang itu. Ini pertama kali nya ia melihat, dan menurut sudut pandangnya orang itu tidak sedang mencari pakaian.
"Saya juga gatau mba, dia bilang mau ketemu, terus bilang urusan penting. Itu aja sih." Jelas Eunbi lagi. Rose pun beranjak dari duduk nya, ia berjalan mendekati Eunbi yang masih berdirinya di ambang pintu.
"Cewek atau cowok?" tanya Rose penasaran.
"Cowok mba, ganteng lagi." Kekeh nya pelan.
Kening Rose mengernyit, ia menggigit pelan bibir bagian bawah nya, lalu sedikit mengintip ke arah ruangan dimana seseorang itu berada.
"Oke deh, aku samperin dulu orangnya." Rose tersenyum tipis, lalu melangkahkan kakinya untuk menemui orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐄𝐑𝐀𝐍𝐆𝐊𝐎 [✔]
FanfictionMau kita sedeket dan selengket perangko. We're stuck in friendzone. SELESAI rosékook[] ft. 97liner highest rank; #1 on rosekook #1 on roseanne #2 on rose [AU] | © 2020 fluttersyy_