Sudah lebih lima belas menit kedua orang itu dilanda keheningan. Baik Rose dan Jungkook sama-sama tak ingin memulai percakapan. Bahkan dua gelas Coffee yang berada di atas meja mereka sudah tersisa setengah.
Tidak tahan seperti ini terus akhirnya Jungkook memberanikan diri nya untuk membuka suara. Menyapa atau hanya sekedar memecahkan kesunyian yang sedari tadi tercipta.
"Apa kabar?" tanya Jungkook.
Rose mendongak kan kepalanya, beralih menatap Jungkook yang juga menatap nya. Suara yang lama ia rindukan kini kembali terdengar, menyapa lembut indra pendengaran nya.
"Seperti yang kamu lihat, baik. Kamu?" kata Rose menjawab dan balik bertanya.
Entah mengapa, Rose dan Jungkook sama-sama merasa canggung dan agak kaku dengan satu sama lain. Terutama Rose, dulu, gadis itu tidak akan segan dan awkward saat bersama Jungkook. Tetapi, sekarang berbeda. Mereka tampak seperti orang asing yang baru saja berkenalan.
Sangat tidak terlihat akrab.
"Baik juga." Jawab Jungkook.
Rose mencoba mengendarkan pandangan nya ke berbagai arah, berusaha mengurangi rasa canggung yang ada didalam diri nya. Tangan gadis itu saling menaut, mengisyaratkan bahwa Rose benar-benar gugup dan kikuk.
Badannya panas dingin, Jungkook sedari tadi tak melepaskan pandangan nya dari gadis itu. Matanya selalu tertuju pada Rose. Ya, Jungkook sangat merindukan gadis itu, sungguh.
"Ci." Panggil nya.
Tatapan pemuda itu melemah, Rose hanya diam lalu mengernyitkan dahi nya.
"Boleh aku peluk?"
Mendengar itu Rose hanya diam mematung, suasana tiba-tiba menjadi senyap dan sunyi. Jungkook menatap nya sendu,dari raut wajah Jungkook terlihat seperti tersiksa karna menahan rindu yang amat mencekik leher nya.
Tidak ada yang bisa mendeskripsikan bagaimana Jungkook menyayangi dan merindukan gadis itu. Malam nya yang panjang dan dingin, seakan menambah sesak nya kerinduan yang menyiksa.
Didetik berikutnya Jungkook bangkit dari duduk, kemudian berjalan mendekat pada Rose. Ia sudah berdiri tepat di hadapan gadis itu.
Rose yang melihatnya pun ikut beranjak, ia menatap manik mata Jungkook yang meneduhkan itu. Tangan Jungkook bergerak meraih pergelangan Rose. Selanjutnya, ia menarik tubuh langsing milik Rose ke dalam pelukan nya.
Kini, Jungkook bisa melihat Rose dengan nyata dan ada. Ia merindukan Rose, sangat merindukan nya.
"Aku kangen kamu Rosie." Bisik Jungkook tepat di telinga Rose. Jungkook memeluk dengan erat, berusaha menyalurkan segala emosi nya. Serta mencoba menyalurkan kenyamanan dan kehangatan dalam pelukannya.
Sedangkan Rose, gadis bersurai blonde itu hanya diam mematung, bahkan sama sekali tidak membalas pelukan pemuda itu.
"Aku tau."
Rose menarik dirinya, dan secara otomatis pelukan Jungkook melonggar lalu terlepas.
Lingkaran mata pada bagian bawah mata Rose masih tampak sangat jelas disana. Dengan jarak sedekat ini, Jungkook bisa melihat betapa lelah dan buruk nya kondisi kesehatan Rose saat ini.
"Kamu sakit?" Ibu jari Jungkook bergerak mengusap lembut mata panda yang Rose miliki. Rose terlihat lebih kurus dari sebelumnya, apakah Rose kehilangan banyak berat badan?
Jungkook tak salah, tubuh Rose memang jauh lebih kurus.
"Maaf, aku harus pergi." Rose menyingkir kan jari Jungkook dari pipi nya. Ia menundukkan kepala nya, mengambil tas serta menaruh kembali ponsel nya kedalam tas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐄𝐑𝐀𝐍𝐆𝐊𝐎 [✔]
FanfictionMau kita sedeket dan selengket perangko. We're stuck in friendzone. SELESAI rosékook[] ft. 97liner highest rank; #1 on rosekook #1 on roseanne #2 on rose [AU] | © 2020 fluttersyy_