Jungkook baru saja memarkirkan mobil Mercedes-Benz hitam nya di garasi. Tak ada lagi seseorang yang pergi bersama dengan nya beberapa jam yang lalu. Setelah kejadian Yeri tenggelam, Rose tiba-tiba berlari pergi dari acara itu. Jungkook pun ikut pergi, ia sangat khawatir dan berlarian mencari keberadaan Rose.
Akhirnya pemuda itu menemukan Rose dengan seorang laki-laki sedang berpelukan di area luar hotel. Laki-laki itu sempat mencium kening Rose yang terdiam. Tak ada yang bisa Jungkook lakukan saat itu, selain diam dan melihat.
Jungkook melangkah keluar dari mobil, pandangannya tertuju pada kediaman gadis bersurai blonde yang sedari tadi menganggu pikiran nya. Lampu kamar Rose menyala, yang Jungkook lihat ada dua mobil didepan rumah dan beberapa sepatu diterasnya.
Pemuda itu mengenali salah satu dari mobil yang terparkir didepan rumah Rose adalah milik Lalisa. Jungkook bernafas lega, setidaknya gadis itu bisa dihibur oleh sahabat-sahabat nya. Kaki nya melangkah masuk kedalam rumah, Jungkook melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan kiri nya.
pukul 09.24 pm.
Mamanya Marissa pasti sedang beristirahat dikamar. Jungkook berjalan menaiki anak tangga untuk pergi ke kamar nya. Kepala nya sangat pening, Jungkook harus segera istirahat setelah ini.
Setelah beberapa menit membersihkan diri dan berganti pakaian, Jungkook membaringkan tubuhnya ke kasur. Berusaha memejamkan mata nya, agar cepat pergi ke alam mimpi.
Baru saja ingin tertidur, ponsel berlogo Apple milik jungkook berdering. Sebuah panggilan telepon masuk dan terlihat dilayar handphone nya. Tangan Jungkook bergerak meraih ponsel bercase hitam pekat itu.
(Lalisa is calling...📞)
Jungkook bangkit dari tidur nya, tumben sekali Lisa repot-repot menelepon nya malam-malam begini.
"Halo?" suara Jungkook mengintrupsi.
"Kook, gue mau ngomong sesuatu sama lo."
"Ngomong aja."
"Lo tau kenapa Rose tiba-tiba berantem sama Yeri?"
"Ga tau."
"Gue baru tau dari Oci masalah sebenernya. Lo kok ga tau sih?! Kook, harusnya lo lebih peka! Dalang dibalik semua ini itu karna ulah Yeri!"
Lisa berteriak, Jungkook sempat menjauhkan ponsel nya dari telinga. Teriakan Lisa sungguh memekakkan telinga.
"Yeri itu sebenarnya jahat kook! Gue baru tau, dan gue nyesel banget ga bantu Oci jorokkin Yeri ke kolam! Yeri itu busuk! Dia itu jahat, dia mancing Oci supaya emosi. Dia itu picik, dia punya niatan buat ngerebut lo dari Oci! Pokoknya dia itu jahat lah! Dan semua itu karna lo!"
"Maksud lo?" Jungkook mengernyit bingung, tak paham dengan ucapan Lisa didalam telepon.
"Lo bodoh apa gimana sih kook?! Yeri ngelakuin hal kayak gitu karna dia suka sama lo! Dia jahat ke Oci itu karna dia mau sama lo! Tolong dong lo buka mata lo besar-besar! Pokoknya selama ada lo disisi Oci, bahaya dan orang-orang jahat kayak Yeri pasti akan selalu mengikuti kemana Oci dan lo berada. Lo sadar ga sih?!"
"Iya gua sadar lis, gua juga gatau harus gimana. Rose udah marah mungkin karna gua dengan bodoh nya khawatir sama ular kayak Yeri. Gua bingung Lis, gua frustrasi."
"Solusi terbaik adalah lo pergi! Lo pergi dari kehidupan Oci, lo harus jauhin Oci! Jangan pernah muncul dan kembali ke kehidupan oci."
"Pergi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐄𝐑𝐀𝐍𝐆𝐊𝐎 [✔]
FanfictionMau kita sedeket dan selengket perangko. We're stuck in friendzone. SELESAI rosékook[] ft. 97liner highest rank; #1 on rosekook #1 on roseanne #2 on rose [AU] | © 2020 fluttersyy_