03. Lover?

7.1K 707 85
                                    

"Rose, terimakasih."

Soontak aku mendongak menatapnya yang juga tengah menatapku.

"Ne Oppa?"

Tanyaku bingung. Apa dia baru saja mengucapkan terima kasih padaku?

"Terimakasih" ujarnya dan aku menjadi semakin tak percaya.

"Terimakasih? untuk?"

"Karena sudah mengurus ku kemarin malam"

Deggg!

Mataku membulat mendengar ucapannya. Aku terdiam beberapa saat, sebelum akhirnya tersenyum tipis kearahnya.

"Aniya Oppa, kau tidak perlu berterimakasih padaku, sudah kewajiban seorang istri untuk mengurus dan melayani suaminya"

"Hn" dia hanya berdehem.

Keadaan berubah menjadi hening.....

"Bagaimana dengan kepalamu? apakah masih pusing?" tanyaku mencoba memecah keheningan.

"Sedikit"

"Ah baiklah, tunggu disini sebentar aku akan segera kembali" ujarku lalu beranjak melangkah meninggalkan nya.

"Tunggu" langkahku terhenti seketika, aku berbalik menatapnya bingung.

"Ne Oppa?"

"Aniya lupakan saja"

"Ah ne" aku berbalik dan beranjak keluar kamarnya.

.
.
.

"Awhh"

Aku sedikit meringis merasakan kepalaku yang terus berdenyut nyeri.

Drttt, Drttt, Drttt.

Aku merasakan ponselku bergetar disaku celanaku, dengan cepat aku mengambilnya.

"Tzuyu?"

Melihat siapa yang menghubungiku, aku langsung menjawabnya cepat.

"Yakk dimana kau?"

Teriaknya dari seberang telepon. Membuatku sedikit menjauhkan ponselku.

"Kau dirumah, ada apa?"

"Kemana saja kau kemarin huh? kenapa tidak menghubungi ku? kau bahkan tidak berkunjung menemui ku. Apa kau tau aku benar-benar khawatir memikirkan mu. Dimana saja kau hem? tidakkah kau tau jika aku rindu? Kemana saja kau?"

"Maafkan aku chagiya, kemarin aku sangat sibuk"

"Sibuk? sesibuk itukah engkau sampai-sampai kau lupa dengan kekasihmu huh?" teriaknya lagi

"Aniya bukan seperti itu. Kemarin, kemarin aku pergi ke club dan pulang dalam keadaan mabuk. Sekarang aku masih di kamarku, kepalaku benar-benar pusing"

"Club? kau pergi ke club dan minum-minum lagi?"

"Ne maafkan aku"

"Baiklah"

Tuttt.

"Tzuyu? Hallo?"

"Chagiya?"

"Aiss"

Aku sedikit kesal karena dia tiba-tiba memutus sambungan telepon kami.

Aku langsung menaruh ponselku kasar didekat nakas.

Tak lama aku melihat Rose datang dengan nampan berisikan susu dan sebuah mangkuk diatasnya.

Dia berjalan mendekat ke arahku, meletakkan nampan itu diatas nakas.

I NEED YOU || TaeRosé [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang