I NEED YOU || TaeRosé [END]

07. Let Me Go

Percuma Aku Sakit.

Bersamamu aku sakit...
Tak bersamamu aku rindu.
Apa bisa bersamamu aku bahagia?
Apa bisa tanpamu aku tak rindu?

Pergi darimu adalah kebodohan...
Tapi menetap bersamamu adalah kehancuran.

Pergi ku demi kebaikan kita...
Demi kamu agar tidak pernah terganggu lagi olehku.
Pergi ku demi masa depan ku.

Lebih baik aku sakit sekarang daripada aku harus menanggung rasa sakitnya nanti....

Menetap ku tidak aman.
Aku dihantui oleh rasa takut...
Takut makin bergantung padamu dan takut makin tak sanggup melepas mu.

Karena ujung dari kisah kita...
kau akan bersanding dengan yang lain.
Dan aku akan membunuh rasaku lebih dalam lagi...

Menetap ku menyakitkan...
Karena aku tak pernah kau inginkan

~ B A N G F R A

.
.
.

Aku terdiam dengan sorot mataku yang menatap fokus pada Rosé. Air mata nampak menetes deras dari pelupuk mata melewati pipinya.

"Oppa..." lirihnya membuatku sedikit getir mendengar suaranya "Sebenarnya aku benci harus mengatakan ini padamu. Aku juga benci berada di situasi ini. Karena aku tahu... jika aku katakan maka aku akan kehilangan kendali dan batasan ku. Tapi aku tidak memiliki pilihan lain lagi Oppa"

"Ini begitu sulit, juga menyakitkan untukku. Karena hari ini.. hari ini aku menyadari arti tentang diriku dimatamu. Jika bahwasanya.. aku tidaklah pernah benar-benar ada di hidupmu"

"Bahkan kehadiran ku saja tidak pernah kau harapkan.." kulihat dia tersenyum kecut diakhir kalimatnya.

"Rosé.."

"Oppa... dalam setiap hubungan yang terjalin, baik itu antara seorang kekasih maupun antara suami dengan istri. Untuk membuat hubungan itu tetap kokoh harus ada cinta didalamnya. Tapi dalam hubungan kita.. jangankan cinta, komunikasi yang baik saja tidak ada. Lalu apa yang bisa kita pertahankan lagi dari hubungan yang seperti itu Oppa?"

Deggg!

"Mulai dari awal pernikahan.. hingga detik ini. Selama delapan bulan menjalin hubungan bersama, pernahkah kita sekali saja berada dalam hubungan yang baik-baik saja Oppa? Tidak bukan? Dan selama delapan bulan itu... coba kau pikirkan ini, kita bahkan belum pernah benar-benar memulai apapun. Tidak komunikasi yang baik, tidak kebersamaan.. bahkan tidak dengan cinta"

"Selama itu kita menjalin hubungan yang hambar. Kita tinggal bersama dibawah atap yang sama, tapi kita sibuk dengan urusan masing-masing. Kau dengan duniamu yang selalu melukai perasaanku, dan aku dengan segala rasa sakit yang berikan di setiap saatnya"