Rasanya dadaku sangat sesak. Amat sesak!
Tanganku gemetar... ingin rasanya aku membalas pelukannya. Tapi aku tidak bisa.
Aku tidak bisa!
Aku tidak cukup berani untuk melakukan itu...
"Aku tidak bisa Rose... aku tidak mau" lirihnya seraya mengeratkan pelukannya pada tubuhku.
Aku hanya terdiam memejamkan mataku, menetralkan rasa yang mengejolak dalam diriku dan merasakan hangatnya pelukan yang semakin erat.
"Rose aku mohon... maafkan aku"
Aku tak menjawabnya...
Rasanya kepalaku sangat pusing."Saya Park Chaeyoung, mengambil engkau Kim Taehyung menjadi suami saya. Untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit. Untuk saling mengasihi dan menghargai serta untuk saling mempercayai dan saling menghormati, sampai maut memisahkan kita. Sesuai dengan sumpah dan inilah janji setiaku"
Tiba-tiba terbersit di pikiran ku bagaimana sumpah yang dulu aku ucapkan atas dirinya.
Hatiku seperti ditikam oleh jutaan pisau saat mengingat bagaimana sumpah itu aku ikrar kan di hadapannya.
Dan lagi-lagi aku dilema...
"Rose, aku tahu aku salah. Tidak seharusnya aku memperlakukan mu dengan seperti ini."
"Aku mohon... maafkan aku"
Aku terdiam... air mataku kembali menitih. Sangat sakit mendengarnya berbicara seperti ini.
Tapi rasa sakit hatiku... masih terasa begitu dalam.
Oh Tuhan kenapa ini?
Nyeri dan pusing di kepalaku benar-benar tidak tertahankan...
Kakiku lemas, bahkan aku merasa sudah tidak sanggup menopang berat badanku sendiri.
"Rose Mianhe"
"Oppa..." lirihku seraya berusaha membuka mataku.
Namun gelap!
"Oppa... bebaskan aku..."
BUGHHH!
.
.
.Seoul Hospital
"Apakah mimpimu sangat indah sehingga kau enggan untuk membuka mata indah mu?" tanya Taehyung
Siang ini Taehyung tengah berada diruang rawat Rose.
Kemarin malam Rose sempat pingsan di pelukan Taehyung saat berada di taman.
Dan dengan segera Taehyung membawa Rose ke rumah sakit, karena khawatir terjadi sesuatu dengan Rose. Dan benar saja... Rose mengalami rehidrasi tinggi dan kelelahan.
Taehyung benar-benar merasa bersalah.
"Rose bangunlah" Lirih Taehyung seraya mengusap punggung tangan Rose yang berisikan infus.
"Apa kau tidak merindukanku? Aku sangat merindukanmu"
"Bangunlah Rose"
"Kau bilang kau mencintaiku bukan? Bangunlah... aku menunggumu untuk membuka mata indah mu" kata Taehyung dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya.
Entahlah tapi Taehyung merasakan dadanya teramat sesak.
"Rose maafkan aku" lirihnya
"Maaf... maaf... maaf. Walaupun aku tahu jika kata maaf tidak akan merubah apapun bahkan tidak akan mengembalikan keadaan, seperti yang kau katakan padaku"
"Tapi aku mohon... bangunlah. Aku akan melakukan apapun agar kau mau membuka mata indah mu. Bahkan kau boleh memukulku. Tapi aku mohon...."
".... bangunlah Rose"
Tesss!!
Tak terasa sebulir air mata jatuh membasahi pipinya.
"Pukul aku Rose, pukul aku sebanyak yang kau mau. Kau juga boleh menamparku sesuka mu, jika itu... jika itu bisa membuat rasa sakitmu berkurang"
"Tapi aku mohon... bangunlah"
"Katanya kau mencintaiku... bangunlah Rose! Aku ingin mendengar mu mengatakanya lagi"
"Jebal, katakan jika kau mencintaiku" Bahu Taehyung bergetar, menandakan bahwa ia terisak tertahan. Bahkan punggung tangan Rose sudah basah dengan air matanya.
"Bangunlah Rose... aku mohon"
Namun semua itu sia-sia...
Bahkan sampai sekarang Rose masih enggan membuka matanya.
"Rose bangunlah... jangan seperti ini. Aku mohon, ini benar-benar menyakiti ku."
"Aku tidak suka melihatmu yang seperti ini. Aku hiks tidak suka Rose"
"Bangunlah... jebal"
Tak ada pergerakan sama sekali. Rose masih setia menutup matanya dan terbaring lemas di atas ranjang.
"Rose apakah sangat sakit? Kenapa kau tidak juga bangun hum? Apa kau tidak lapar Rose? Bangunlah, aku akan menyuapi mu"
"Rose..."
"Kenapa kau hanya diam? Bangunlah Rose... katakan sesuatu padaku"
"Katakan jika kau mencintaiku. Katakan Rose, hiks"
"Rose... bangunlah" Taehyung benar-benar dibuat frustasi oleh keadaan Rose.
Bahkan Taehyung sudah terlihat seperti orang gila karena berbicara sendiri.
"Jebal Rose... bangunlah. Aku sudah lama menunggu mu"
"Maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku. Jebal bangunlah"
Taehyung terdiam menatap sayu wajah Rose yang pucat.
Satu tangannya naik menyentuh pipi Rose yang sedikit bengkak dan lebam. Matanya sembab dan bibir yang sedikit robek.
Hati Taehyung bergetar, detak jantungnya berpacu dengan cepat.
"Maafkan aku Rose"
Taehyung menjauhkan tangannya dari wajah Rose. Namun masih dengan pandangan yang sama.
Hingga sedetik kemudian...
Cuppp
Taehyung mencium lama punggung tangan Rose.
"Tak apa jika kau tak mau bangun sekarang... aku akan menunggumu sampai kau benar-benar mau membuka mata indah mu"
"Aku akan menunggumu Rose"
.
.
.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED YOU || TaeRosé [END]
RomanceHighest Rank : 1 in #taerose - 28/05/2020 1 in #vrose - 15/05/2020 1 in #taehyungrose - 20/05/2020 1 in #jirose - 08/09/2020 1 in #roseannepark - 29/08/2020 5 in #blakcpinkrose - 29/08/2020