๑ 01 ๑

17.3K 712 26
                                    

Oda Katsuki, seorang mahasiswa tingkat akhir dan Oda Isao pegawai kantoran adalah sepasang kekasih yang biasa saja. Keduanya sudah menjalin hubungan sejak mereka masih sama-sama menjadi mahasiswa, ini tahun ketiga mereka. Meski sudah sejak setengah tahun lalu nama mereka ada di satu kartu keluarga yang sama dan tinggal di apartemen sederhana.

Iya, satu kartu keluarga. Mereka sudah menikah, anggaplah seperti itu. Karena sebenarnya, pernikahan untuk hubungan seperti mereka masih tabu, dan berakhir menjadi Isao yang mengangkat Katsuki sebagai adiknya di kartu keluarga barunya.

Hubungan mereka biasa saja, tidak ada yang sepesial. Sama seperti hubungan sepasang kekasih kebanyakan. Saling mencintai, mengisi satu sama lain, dan saling melengkapi. Ya sebatas itu saja. Pokoknya, tidak beda dengan pasangan lain. Mau itu pasangan gay seperti mereka atau pasangan normal. Sama.

Tahun ini merupakan tahun terakhir bagi Katsuki di universitas. Begitu lulus nanti, ia sudah berencana bekerja di perusahaan milik kakaknya. Awalnya memang malas, tapi dipaksa untuk bekerja disana, berhubung Katsuki anak terakhir dan anak laki-laki satu-satunya, ia hanya bisa menurut apa kata yang lebih tua.

Pun, Isao. Sudah dua tahun ini Isao bekerja sebagai pegawai kantoran. Pekerjaan standar. Isao tidak muluk-muluk ingin pekerjaan ini-itu, asal ia bisa bekerja dan dapat uang untuk kebutuhan hidupnya, sudah Isao syukuri. Daripada menganggur? Kan?

"Aku pulang."

Dari dapur, Katsuki menyahut ringan. Hari ini pun, Isao pulang telat lagi, alasannya selalu sama;

"Aku ingin menyelesaikan pekerjaanku, agar akhir pekan nanti bisa santai."

"Bicara soal akhir pekan, kita sudah lama tidak kencan."

"Hee? Di usia segini, memang masih pergi kencan?"

"Ya tidak apa kan? Kita menginap semalam di pemandian air panas. Mau?"

Isao terdiam sejenak, melirik, lalu mengangguk-angguk. "Baiklah, sudah lama juga tidak ke berendam di onsen."

"Kan! Nanti akan aku cari tempat yang enak! Oh! Ah, iya. Kau belum makan kan? Ayo makan bersama."

"Kau belum makan juga, Katsuki?"

"Belum. Aku juga baru pulang kok." dengan mata yang menyipit Katsuki mengumbar cengiran lucu, ia menarik kursi untuk dirinya sendiri, "Tadi itu aku diajak pergi minum, tapi aku menolak. Maksudku, aku ikut mereka, tapi tidak ikut minum-minum, hanya ikut mengobrol. Ternyata sampai malam, jadi aku baru pulang." jelasnya kemudian.

"Ooh."

Katsuki mendelik, memperhatikan Isao mengambil lebih banyak daging dibanding sayuran. Cengir lucunya mengembang lagi, dengan sumpitnya, Katsuki menambah sayuran ke mangkuk nasi Isao. Jelas itu buat Isao melirik protes. Tapi, terlalu banyak makan daging juga tidak bagus, Katsuki hanya ingin nutrisi Isao terpenuhi.

Sekitar jam setengah sembilan. mereka baru selesai makan, sebenarnya karena disambung dengan mengobrol sekalian mencari penginapan dengan pemandian air panasnya, tidak terasa sampai setengah sembilan dan mereka sama sekali belum mandi.

Isao menyiapkan air panas sementara Katsuki mencuci piring bekas makan. Sudah terlalu malam, jadi mereka memutuskan untuk mandi bersama, sekalian menghemat waktu, jadi nanti selesai mandi mereka bisa langsung tidur. Atau, mengobrol sedikit.

"Katsuki, air panasnya sudah. Cepat."

"Yaa. Sebentar lagi."

"Jangan lama-lama, semakin malam."

"Iyaa." Katsuki mengelap tangannya cepat, lalu kakinya melenggang dari dapur ke kamar mandi. Ia lihat Isao sudah berendam di bathtub dengan rambut yang sudah kuyup. "Rasanya, musim dingin tahun ini pun datang lebih cepat ya?"

Odd Baby (BL) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang