๑ 23 ๑

1.8K 239 20
                                    

Tamao siap dengan topi dan nametag khusus yang diberikan bersama undangan gathering. Dari rumah ke taman tempat diadakannya acara perlu menggunakan kereta. Ini pertama kalinya Tamao naik kereta, untungnya bukan jam sibuk, jadi mereka masih bisa dapat tempat duduk.

Tapi namanya anak-anak, pasti maunya jalan-jalan. Tamao begitu, ia tidak mau dipangku, duduk sendiri juga tidak mau. Isao agak kerepotan karena Tamao yang kelewat antusias ini. Orang-orang yang ada di sana, ada yang diam saja, ada juga yang tertawa melihat Tamao. Ia baru mau duduk setelah Isao memberikan kue berasnya. Ternyata memang ampuh.

"Chao, nyak."

"Iyaa." Isao hanya bisa mengelusi kepala Tamao, lega karena bayinya sudah mau duduk diam.

Begitu sampai, berkali-kali Isao dan Katsuki melihat orangtua lain bersama anak Half Human mereka. Dan benar kata Isao dan apa yang ia lihat, tidak hanya bayi, anak-anak SD atau SMP juga ada. Mungkin ada yang lebih dewasa lagi. Mereka saling lirik, lalu melihat Tamao bersamaan. Diam-diam berharap kalau Tamao bukan satu-satunya bayi di perkumpulan nanti.

"Chao.... tuk.."

Isao menoleh, Tamao yang memang jalan sendiri sambil menggandengnya ini sudah terkantuk-kantuk, malah hampir jatuh. Cepat Isao langsung menggendongnya, takutnya nanti malah benar jatuh karena tertidur saat berjalan.

"Apa ini jam tidurnya? Rasanya bukan."

"Mungkin kelelahan di kereta tadi, lagipula ia bangun pagi sekali kan?"

"Oh iya. Ia bangun saat aku keluar." Katsuki agak membenarkan tas ranselnya. Ia sengaja bawa ransel karena setelah dari acara nanti, akan langsung ke rumah orangtuanya. Itu yang Katsuki tidak suka.

"Nyaa~"

Isao mendelik, Tamao ternyata tidak tidur. Di gendongan Isao, Tamao malah melambai-lambaikan tangannya sambil tersenyum lebar pada orang-orang yang berjalan di belakang mereka.

Pantas saja Isao dan Katsuki seperti mendengar suara bisik-bisik seru, juga tawa terkekeh samar-samar, ternyata Tamao sedang diajak bercanda gadis-gadis. Tamao senang saja, kantuknya malah hilang, ia balas menyapa dengan lambaian tangan.

"Whoa, ia baru satu tahun tapi sudah jadi playboy, Isao."

"Katsuki."

Katsuki cekikikan lucu. Habis, dimata Katsuki, Tamao ini memang genit sekali, ia mengumbar senyum lebar begitu, siapa yang tidak akan senang diajak bercanda olehnya?

Di taman, ternyata sudah ramai. Katsuki dan Isao terdiam takjub. Half Human itu sungguh nyata, dan Tamao bukan satu-satunua bayi, masih ada yang lebih kecil dari Tamao. Malah, rata-rata, Half Human disini balita. Hanya beberapa yang sudah beranjak remaja.

Iwako menghampiri Katsuki dan Isao, memperkenalkan mereka pada orang tua lain. Sayangnya mood Tamao agak buruk karena mengantuk, waktu ia disapa dan dipuji manis, Tamao hanya makin-makin merajuk memeluki Isao. Yaa, Katsuki dan Isao akhirnya hanya bisa meminta maaf. Toh orangtua lain juga pasti paham, mood anak-anak yang memburuk saat mengantuk. Ini masih lebih mending, karena Tamao tidak rewel seperti kebanyakan bayi.

"Ao~"

Tamao langsung menegakkan kepalanya, menengok kanan-kiri. Jelas ia yang tiba-tiba grasak-grusuk buat Isao bingung. Tapi kebingungannya lekas terjawab saat, "Wamiiii~!" berteriak kesenangan memanggil Usami.

Yaa.. sejauh ini, Tamao memang hanya kenal Usami.

Iwako terkekeh-kekeh, tingkah Tamao langsung berubah begitu melihat anaknya. Tawa Iwako dan lainnya makin renyah, saat Tamao turun dari gendongan Isao dan lekas berlari menyusul Usami.

Odd Baby (BL) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang